Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MUHAMMADIYAH BOLEH IJTIHAD HINGGA AKHIR ZAMAN. Show all posts
Showing posts with label MUHAMMADIYAH BOLEH IJTIHAD HINGGA AKHIR ZAMAN. Show all posts

Thursday, March 30, 2023

17380. MUHAMMADIYAH BOLEH IJTIHAD HINGGA AKHIR ZAMAN

 



MUHAMMADIYAH BOLEH IJTIHAD SAMPAI AKHIR ZAMAN

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

MUHAMMADIYAH

1)        Organisasi tajdid (pembaruan).

2)        Paham Islam berkemajuan.

 

Yakin pintu ijtihad terbuka.

Sampai akhir zaman.

 

1)        Majelis Tarjid dan Tajdid.

2)        Para alim.

3)        Fakih.

4)        Pakar ilmu.

Dalam bidangnya.

 

Punya otoritas mengkaji.

Suatu hal.

Dan berijtihad kolektif.

 

“Bagi Muhammadiyah.

Normatif atau tidak.

 

Ijtihad tidak pernah tertutup.

Terus terbuka.

 

Bahkan sampai ashrun (zaman) taklid.

Tetap boleh ijtihad,” katanya.

 

 Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Prof. Syafiq Mughni.

Pengajian Ramadan 1444 H.

Di UM Yogyakarta.

Sabtu (25/3/2023).

 

Guru Besar

Sejarah Kebudayaan Islam.

 

 UIN Sunan Ampel.

Prof. Syafiq Mughni jelaskan.

 

 Muhammadiyah lihat ijtihad.

Sebagai kewajiban.

 

Ijtihad.

Untuk tentukan hukum.

 

Pada kasus tertentu.

Atau kasus baru.

Belum tersedia hukumnya.

Dalam:

 

1)        Al-Quran.

2)        Hadis.

 

3)        Ijma.

4)        Fatwa ulama.

 

Muhammadiyah.

Himpun ulama pria dan wanita.

Berdasar pakarnya.

 

 Muhammadiyah.

Juga libatkan.

 

Ilmu pengetahuan.

Dan teknologi mutakhir.

 

Teknologi terus berkembang.

Makin canggih.

 

Muhammadiyah.

Tak sepakat.

 

Kaidah Ushul Fikih.

“Al-Ijtihadu Laa Yunqadu Bil-Ijtihad”.

 

“Hukum ijtihad mujtahid dulu.

Tak bisa dibatalkan.

Oleh ijtihad kemudian.”

 

Dengan majunya teknologi.

Dan peradaban.

 

Bisa hasilkan ijtihad baru.

Membatalkan ijtihad lama.

 

Tak hanya batalkan ijtihad lalu.

Bisa modifikasi ijtihad lalu.

 

Dengan ijtihad terus berkembang.

Memperkaya konsep Muhammadiyah,” tutupnya.

 

(Sumber muhammadiyah)