Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PROF QURAISH SHIHAB ALQURAN AJAIB. Show all posts
Showing posts with label PROF QURAISH SHIHAB ALQURAN AJAIB. Show all posts

Friday, June 16, 2023

18752. PROF QURAISH SHIHAB ALQURAN AJAIB

 


PROF QURAISH SHIHAB KEAJAIBAN ALQURAN

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 Untuk meyakinkan umat manusia.

Para nabi dan rasul.

Diberi mukjizat.

 

Mukjizat.

Yaitu peristiwa sukar dijangkau.

Kemampuan akal manusia.

 

Mukjizat nabi dan rasul.

Sebelum Nabi Muhammad.

 

Bersifat:

1)        Lokal.

2)        Insidental.

 

Mukjizat bersifat lokal dan insidental.

 

Artinya.

Mukjizat berlaku di daerah tertentu.

 

Dan waktu tertentu.

 Tidak tetap atau tak rutin.

 

 Hanya terjadi sewaktu-waktu saja.

 

Ketika nabi dan rasul wafat.

Maka mukjizat ikut hilang.  

 

Nabi Muhammad.

Diutus untuk seluruh umat manusia.

 

Di mana saja.

Sampai  akhir zaman.

 

Mukjizat  Nabi Muhammad.

Harus bersifat:

 

1)        Universal.

2)        Kekal.

 

3)        Bisa dipikirkan.

 

4)        Bisa dibuktikan benar.

Oleh semua umat manusia.

Sepanjang masa.

 

Di sinilah letak fungsi Al-Quran.

Sebagai mukjizat.

 

 Al-Quran kenalkan dirinya.

 Dengan berbagai ciri dan sifat.

 

Salah satunya.

Al-Quran kitab yang selalu terjaga.

 

Al-Quran surah Al-HIjir (surah ke-15) ayat 9.

 

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

 

Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

 

Kata “Kami”.

Bisa dipahami.

Sebagai Allah ditambah lainnya.

 

Misalnya.

Jutaan manusia.

 

Hafal Al-Quran.

Termasuk ikut menjaga.

 

 Al-Quran kitab suci sempurna.

Dalam segala hal.

 

1)        Diturunkan lewat malaikat paling mulia.

Malaikat Jibril.

 

2)        Kepada rasul paling mulia.

Nabi Muhammad.

 

3)        Di tempat  paling mulia.

Mekah dan Madinah.

 

4)        Awal turunnya pada bulan paling mulia.

Bulan Ramadan.

 

5)        Pakai bahasa paling mulia.

Bahasa arab.

 

Para ahli.

Banyak membuktikan kebenaran Al-Quran.

 

Dengan aneka cara dan metode.

 

 Profesor Quraish Shihab.

Minimal 3 aspek.

 

Bukti kebenaran Nabi Muhammad.

Dan Al-Quran bersumber dari Allah.

 

Yaitu:

1)        Keindahan dan ketelitian Al-Quran.

 

2)        Berita gaib dalam Al-Quran.

Benar-benar terjadi. 

 

3)        Isyarat ilmiah dalam Al-Quran.

Terbukti sesuai bukti mutakhir.

 

 

1.        Keindahan dan ketelitian Al-Quran.

Orang tak paham bahasa Arab.

Sulit merasakan keindahan Al-Quran.

 

Karena keindahan.

Terkait perasaan.

 Bukan pikiran.

 

 Tapi, ada beberapa hal.

Bisa bantu paham.

Soal keindahan dan ketelitian Al-Quran.

 

Al-Quran sering turun spontan.

Untuk menjawab pertanyaan.

Atau peristiwa.

 

Spontan tak beri kesempatan.

Untuk berpikir dan susun jawaban.

Yang indah dan  teliti.

 

Tapi setelah dianalisis.

Pakai alat modern.

 

Ditemukan hal mengagumkan.

 

Yaitu jumlah kata-katanya.

Seimbang dan serasi.

 

Misalnya.

 

1)        Kata bermakna “panas” dan “dingin” .

Jumlahnya sama.

 

2)        Kata “dunia” dan “akhirat”.

Jumlahnya sama.

 

3)        Kata “Setan” dan “malaikat”.

Jumlahnya sama.

 

4)        Kata “Hidup” dan “mati”.

Jumlahnya sama.

 

Semuanya seimbang jumlah katanya.

Serasi, dan indah kedengarannya.

 

Masih banyak lainnya.

 

2.        Berita gaib dalam Al-Quran.

Benar-benar terjadi. 

 

Misalnya.

 

Surah Yunus (surah ke-10) ayat 92.

Tegaskan jasad Firaun.

 

Akan diselamatkan.

Untuk pelajaran manusia.

 

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ

 

Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Firaun) agar jadi pelajaran bagi orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.

 

 

3.        Isyarat ilmiah dalam Al-Quran.

Terbukti sesuai bukti mutakhir.

 

Antara lain.

Surah Yunus (surah ke-10) ayat 5.

 

Bahwa sinar matahari.

Berasal dari dari dirinya.

 

Tapi cahaya bulan.

Berasal dari pantulan sinar matahari.

 

Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 5.

 

 

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

 

Dia Allah menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan, agar kamu tahu bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang yang mengetahui.

 

 Isyarat lainnya.

Surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 223.

 

Bahwa jenis kelamin bayi.

Ditentukan oleh ayahnya.

 

Tapi ibunya.

Bagaikan ladang saja.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 223.

 

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

 

Isterimu seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangi tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakan (amal baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahui bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan beri kabar gembira orang beriman.

 

 

 Menurut ilmu kesehatan modern.

Bahwa seorang suami.

 

Punya sel sperma.

Kromosom X dan Y. 

 

Seorang istri.

Punya sel telur.

Kromosom X saja.

 

Saat pembuahan terjadi.

Jika dari suami kromosom X.

 

Maka jadi XX.

Hasilnya, bayi perempuan.

 

Jika dari suami kromosom Y.

Maka jadi XY.

Hasilnya, bayi laki-laki.

 

Jadi, yang menentukan jenis kelamin.

Yaitu pihak suami.

 

Pihak istri bagaikan ladang.

Tempat bercocok tanam saja.

 

Sungguh indah, santun dan hebat.

Kata-kata dalam Al-Quran. 

 

(Sumber fb)