SEJARAH SINGKAT MUHAMMADIYAH DAN NU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Ringkasan Sejarah.
A.
Muhammadiyah
Latar Belakang
1)
Awal abad ke-20.
2)
Banyak ulama Jawa.
3)
Terinspirasi gerakan pembaruan Islam
di Mesir.
4)
Seperti Afghani, Muhammad Abduh,
Rasyid Ridha.
5)
Warga Muslim Jawa.
6)
Bercampur praktik adat dan kepercayaan
lokal.
Pendirian
1.
Tanggal: 18 November 1912
2.
Tempat: Yogyakarta
3.
Pendiri: KH Ahmad Dahlan
4.
Tujuan awal:
1)
Memurnikan ajaran Islam dari takhayul,
bid‘ah, khurafat.
2)
Meningkatkan pendidikan dan
kesejahteraan umat dengan sistem modern.
Perkembangan Awal
1)
Mendirikan sekolah modern.
2)
Dengan kurikulum umum dan agama.
3)
Membuka Rumah Sakit dan Panti Asuhan.
4)
Mengenalkan metode dakwah.
5)
Terorganisasi.
6)
Berbasis amal usaha.
B.
Nahdlatul Ulama (NU)
Latar Belakang
1)
Awal 1900-an.
2)
Sebagian ulama pesantren khawatir.
3)
Pembaruan kelompok modernis.
4)
Mengikis tradisi Islam Nusantara.
5)
Ada juga dorongan politik.
6)
Melindungi kepentingan umat dan
pesantren.
7)
Dari pengaruh kolonial Belanda.
Pendirian
1.
Tanggal: 31 Januari 1926
2.
Tempat: Surabaya
3.
Pendiri: Para ulama pesantren.
Dipelopori
KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, dan lain-lain.
4.
Tujuan awal:
1)
Menjaga dan mengembangkan ajaran Ahlus
Sunnah wal Jama‘ah.
2)
Mempertahankan tradisi keagamaan
pesantren.
3)
Menjadi wadah perjuangan politik umat
Islam di Hindia Belanda.
Perkembangan Awal
1)
Menggalang kekuatan pesantren.
2)
Membentuk Laskar Hizbullah pada masa
pendudukan Jepang untuk persiapan kemerdekaan.
3)
Aktif dalam pergerakan kemerdekaan.
4)
Ikut mendirikan Masyumi.
5)
Menjadi partai sendiri (1952)
6)
Kembali fokus ke ormas (1984).
Kesimpulan
1)
Muhammadiyah.
Lahir sebagai gerakan pembaruan.
Memurnikan ajaran.
Memodernkan pendidikan.
2)
NU
Penjaga tradisi pesantren.
Amaliah Ahlus Sunnah wal Jama‘ah.
Serta kekuatan sosial-politik umat.
MU dan NU.
1)
Keduanya pilar penting Islam Indonesia.
2)
Saling melengkapi.
3)
Memajukan pendidikan, kesehatan, dan
moderasi beragama.
Manfaat / “Untung”
A.
Penjaga Tradisi dan Modernisasi Islam
NU:
1)
Menjaga tradisi keagamaan, amaliah,
dan budaya pesantren.
2)
Kekayaan Islam Nusantara tetap hidup.
Muhammadiyah:
1)
Mendorong pembaruan pemikiran Islam
dan memerangi takhayul.
2)
Ajaran Islam lebih kontekstual dengan
kemajuan zaman.
B.
Kontribusi Pendidikan & Kesehatan
1)
Ribuan sekolah, universitas, rumah
sakit, dan panti asuhan berdiri dari kedua ormas ini.
2)
Muhammadiyah.
Jaringan sekolah modern.
3)
NU.
Pesantren masif di berbagai pelosok.
C.
Stabilitas Sosial dan Politik
1)
Penyangga persatuan nasional.
2)
Meredam radikalisme.
3)
Menjaga moderasi.
4)
Banyak tokoh NU dan Muhammadiyah.
5)
Terlibat dalam kemerdekaan dan
pembangunan bangsa.
D.
Kekuatan Advokasi Umat
1)
Saluran aspirasi umat Islam ke Pemerintah.
2)
Dalam isu kebijakan halal, pendidikan,
dan keadilan sosial.
E.
Tantangan / “Rugi”
Potensi Rivalitas Internal Umat
1)
Perbedaan amaliah.
2)
Misalnya soal qunut, tahlilan.
3)
Terkadang timbul gesekan.
4)
Bagi rakyat awam.
Politik Praktis
1)
Meskipun bukan partai.
2)
Sebagian anggota atau elit sering
terlibat politik.
3)
Timbul kritik ormas jadi “kendaraan”
kepentingan tertentu.
Ketergantungan pada Figur
1)
Pengaruh tokoh kharismatik.
2)
Membuat regenerasi kepemimpinan tidak
selalu mulus.
Resiko Komersialisasi Amal Usaha
1)
Mengelola ribuan sekolah, rumah sakit,
dan bisnis social.
2)
Muncul tantangan transparansi dan
profesionalisme.
Ringkasan
Keberadaan NU dan Muhammadiyah.
Secara umum banyak membawa manfaat:
Yaitu:
1)
Memperkuat pendidikan, kesehatan, dan
moderasi Islam di Indonesia.
2)
Tapi perlu peningkatan tata Kelola.
3)
Mengurangi politik praktis.
4)
Mengelola perbedaan.
5)
Agar tak timbul perpecahan.
1️⃣ Ali ‘Imrān [3]:103
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا
نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ
قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا
حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ
لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan jangan kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhan,
maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu darinya. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk.
Catatan.
1)
Umat Islam diperintah bersatu dalam
ajaran Allah (Qur’an dan Sunah).
2)
Dilarang saling bermusuhan.
3)
Anjuran ingat nikmat persaudaraan.
2️⃣ Al-Ḥujurāt [49]:10
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا
اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Sesunguhnya Orang-orang
beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikan (perbaiki hubungan) antara kedua
saudaramu dan takutlah pada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Catatan.
1)
Menegaskan ikatan ukhuwah
(persaudaraan) antar-mukmin.
2)
Mendorong mendamaikan konflik
internal.
3️⃣ Al-Anfāl [8]:46
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ
رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Dan taatlah kepada Allah
dan Rasul-Nya dan jangan kamu berbantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar
dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar.
Catatan.
1)
Perselisihan melemahkan kekuatan umat.
2)
Taat kepada Allah dan Rasul menjadi
kunci soliditas.
4️⃣ Ar-Rūm [30]:31-32
۞ مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ
الْمُشْرِكِينَ
31. dengan kembali bertobat
kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikan salat dan jangan kamu
termasuk orang yang mempersekutukan Allah,
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ
وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
32. yaitu orang-orang
yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap
golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
Catatan.
1)
Peringatan agar tak membanggakan
kelompok masing-masing.
2)
Hingga timbul perpecahan.
Ringkasan Pesan Al-Qur’an
1)
Persatuan dalam akidah dan taat pada
Allah adalah fondasi.
2)
Perpecahan timbul kelemahan,
kehilangan rahmat, dan membuka pintu musuh.
3)
Umat diminta musyawarah.
4)
Saling memaafkan.
5)
Mendamaikan pertikaian.
Ayat-ayat ini.
Dasar penting bagi persaudaraan umat.
Dalam level keluarga, masyarakat, bangsa,
dan global.
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



.bmp)
.bmp)
.bmp)
.jpg)
.bmp)