KISAH RUSIA DAN UKRAINA VERSI SINETRON SUAMI ISTRI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
RUSIA DAN UKRAINA
Dalam versi sinetron.
Agar mudah dipahami.
1. Nama suami :
Rusia.
2. Nama istri :
Ukraina.
3. Nama anak:
1) Kremia.
2) Donetsk.
3) Luhansk.
4. Nama preman : AS.
5. Anak buah preman :NATO.
Saya yakin banyak orang bingung.
Jika versi berita Rusia dan Ukraina terlalu rumit.
Maka disarankan membaca versi sinetronnya.
Kisahnya dimulai sekitar 20 tahun lalu.
Ukraina (istri) menceraikan mantan suaminya (Rusia).
Atas kesepakatan bersama.
Beberapa anak mereka ikut ibunya.
Mantan suaminya sangat akomodatif.
Dia meninggalkan banyak harta keluarga untuk mantan istrinya.
Mantan suaminya juga melunasi utang istrinya.
Lebih dari $200 miliar.
Setelah menyingkirkan mantan suaminya.
Ukraina mulai bergaul dengan para begundal.
Mulai tergoda oleh kepala preman (AS).
Dan sekelompok anak buahnya (NATO).
Sampai dia benar dalam pelukan mereka.
Mantan suami tidak peduli.
Terhadap kelakuan mantan istrinya.
Tapi sikap mantan suami mulai berubah.
Karena merasa terganggu.
Ketika para preman.
Mulai memanfaatkan mantan istrinya.
Untuk mengancam.
Dan berniat mengerdilkan dirinya.
Serta merebut hartanya di desa itu.
Sang mantan suami mulai marah.
Dan sebagai peringatan pada mantan istrinya.
Dia mengambil kembali.
Salah 1 anak mereka.
Yaitu Krimea.
Mantan istri mulai menyimpan dendam dan mimpi.
Dia ingin menikah dengan keluarga preman (NATO).
Dan bermimpi suami barunya.
Kelak akan membalas dendamnya.
Kepada mantan suaminya.
Tapi kepala preman.
Dan keluarga preman.
Menolak untuk
menikahinya.
Dia hanya dipakai memprovokasi mantan suaminya.
Melihat kelakuan ibunya.
Yang makin melunjak.
Maka 2 anak mereka.
Yaitu Donetsk dan Luhansk.
Ingin keluar dari rumah ibunya.
Dan tidak mau lagi tinggal bersama ibunya.
Mereka mohon pada ayahnya.
Untuk mengeluarkan mereka.
Dari rumah ibunya.
Kepala preman dan keluarganya.
Terus-menerus mendorong.
Agar sang mantan istri.
Berani melawan mantan suaminya.
Sebagai tanda dukungan.
Mereka terus mengirim senjata usang.
Dan amunisi kadaluarsa.
Yang sudah tidak mereka pakai lagi.
Agar sang mantan istri punya keberanian.
Untuk bertengkar dengan mantan suaminya.
Mereka pun memberi janji.
Akan membelanya.
Dalam pertikaian ini.
Karena terus menerus diprovokasi.
Sang mantan suami akhirnya bertindak.
Dia mengambil kembali 2 anaknya.
Yang memohon untuk
dibebaskan dari rumah ibunya.
Yaitu Donetsk dan Luhansk.
Sang mantan istri mengira.
Dia punya dukungan kuat.
Tapi ternyata.
Saat sang mantan suami sudah benar murka.
Dan menyerang,
Tapi para preman justru bersembunyi.
Hanya berkoar-koar mencaci sang mantan suami.
Dan mengajak seisi desa.
Untuk memusuhi sang mantan suami.
(Sumber Anifah Herna)
