Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label DIALOG AGAMA BUKAN SATUKAN AGAMA. Show all posts
Showing posts with label DIALOG AGAMA BUKAN SATUKAN AGAMA. Show all posts

Wednesday, January 18, 2023

16300. DIALOG LINTAS AGAMA BUKAN SATUKAN AGAMA

 

 


DIALOG LINTAS AGAMA BUKAN SATUKAN AGAMA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

Dialog interfaith.

Atau lintas agama.

 

Bukan untuk:

1)            Gadai agama.

2)            Satukan agama.

3)            Tipiskan iman.

 

Imam Sjamsi Ali.

Ikut forum ICNA Convention .

 

Beberapa tahun lalu.

 

ICNA.

Atau Islamic Circle of North America.

 

Yaitu 1 dari beberapa organisasi Islam Nasional.

Di Amerika.

 

Pakai “interfaith”.

Bukan dialog lintas agama.

Meskipun semakna.

 

Kata “dialog” antar-agama.

Bisa salah paham.

 

Seolah semua agama sejajar.

Bahkan sama.

 

Lazimnya.

Dialog terjadi 2 hal setingkat.

Misalnya.

Antara 2 jenderal.

 

Prajurit rendah.

Tak bisa dialog dengan jenderal.

 

Sebab prajurit rendah.

Tunggu perintah dari jenderal.

 

Pakai “interfaith”.

Lebih sesuai.

 

Meskipun sering salah paham.

 

Kata “interfaith”.

Biasanya dipahami.

Ada 2 kubu ekstrem.

 

Yaitu ekstrem:

1)                Kanan.

2)                Kiri.

 

 

Ekstrem kanan.

Anggap dialog lintas agama.

 

1)        Hukumnya haram.

2)        Tak pernah dilakukan Nabi.

 

3)        Tipiskan iman.

4)        Akan samakan semua agama.

5)        Akan satukan semua agama.

 

 

Ekstrem kiri.

Anggap :

 

1)        Semua agama sama.

2)        Semua menuju Tuhan yang sama.

 

3)        Hanya beda cara.

4)        Kebenaran agama relatif.

5)        Kebenaran agama tak mutlak.

 

Kelompok ekstrem kiri.

Ingin menyatukan agama samawi.

 

Jadi Agama Ibrahim.

Atau Abrahamic Faith.

 

Konsep ini.

Ditolak tokoh agama dunia.

Termasuk Syeikh Al-Azhar.

 

Paham ekstrem kanan.

1)        Berbahaya.

2)        Angkuh beragama.

 

3)        Cenderung takfiri.

Mudah mengkafirkan sesama Muslim.

Yang berbeda.

 

Paham ekstem kiri.

1)        Berbahaya.

 

2)        Reduksi agama jadi relatif.

Bisa diatur sesuai selera.

 

3)        Agama bukan petunjuk.

Tapi diatur manusia.

 

Interfaith bisa baik.

Dengan syarat paham:

 

1)        Agamanya sendiri.

2)        Kondisi nyata dunia.

 

 

Dasar “Interfaith” di Al-Qur’an.

 

1.        Tak ada paksaan masuk lslam.

2.        Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.

 

3.        Perintah relasi sesama manusia.

 

4.        Tak dilarang berbuat baik.

Pada orang tak memerangi.

 

5.        Perintah berbuat adil.

6.        Perintah berbuat baik.

 

7.        Kebaikan lslam bersifat universal.

 

8.        Islam satu-satunya yang benar.

Tapi akui adanya agama lain.

 

9.        Islam akui keragaman.

Allah tak membuat 1 umat.

 

10.   Hidayah mutlak milik Allah.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 256.

 

 

 

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

 

Tidak ada paksaan untuk (masuk) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 

Al-Quran surah Al-Kafirun (surah ke-109) ayat 6.

 

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

 

Untukmu agamamu dan untukku agamaku".

 

Al-Quran surah Al-Mumtahanah (surah ke-60) ayat 8.

 

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

 

Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berlaku adil.

 

 

Al-Quran surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 77.

 

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

 

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (bahagia) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) seperti Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

 

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 107.

 

 

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

 

Dan Kami tak mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

 

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-21) ayat 13.

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang pria dan Wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 

Al-Quran surah Al-Hud (surah ke-11) ayat 118.

 

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ

 

Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia sat umat, tapi mereka selalu beda pendapat.

 

Al-Quran surah Al-baqarah (surah ke-2) ayat 272.

 

 

۞ لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۗ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

 

Bukan kewajibanmu membuat mereka dapat petunjuk, tapi Allah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya  untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena cari rida Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahala dengan cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dirugikan.

 

 

(Sumber lmam Shamsi Ali)