PENDAPAT MUHAMMADIYAH
TENTANG PAHAM SYIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
ARTI SYIAH.
Ada 4 arti kata “syiah”.
Yaitu:
1) Kelompok berpecah-pecah.
2) Keluarga dan keturunan.
3) Pemeluk agama atau
umat.
4) Aneka macam tendensi
keliru.
1.
Syiah.
Artinya kelompok yang berpecah-pecah.
Atau firaq.
2.
Syiah.
Artinya keluarga dan keturunan.
Al-Quran surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 15.
وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَىٰ
حِينِ غَفْلَةٍ مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلَانِ هَٰذَا مِنْ شِيعَتِهِ وَهَٰذَا مِنْ عَدُوِّهِ ۖ
فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ
مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيْهِ ۖ قَالَ هَٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّهُ
عَدُوٌّ مُضِلٌّ مُبِينٌ
Dan Musa masuk kota (Memphis)
ketika penduduknya lengah, maka didapatinya dalam kota itu 2 orang pria
berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari
musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang dari golongannya minta pertolongan
kepadanya, untuk mengalahkan musuhnya lalu Musa meninjunya, dan mati musuhnya
mati. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan setan sesungguhnya setan adalah
musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).
3.
Syiah.
Artinya pemeluk agama atau umat.
Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 69.
ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيعَةٍ أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمَٰنِ عِتِيًّا
Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap
golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah.
4.
Syiah.
Artinya punya aneka ragam tendensi keliru.
Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 65.
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَىٰ أَنْ يَبْعَثَ
عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ
يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ
بَعْضٍ ۗ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ
Katakan: "Dia berkuasa untuk mengirim azab kepadamu, dari
atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan (saling
bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian lain.
Perhatikan, betapa Kami mendatangkan tanda kebesaran Kami silih berganti agar
mereka memahami(nya)".
Dalam hadis.
Kata “syiah”.
Secara umum artinya “pengikut”.
Menurut Ibnu Manzhur.
Salah satu makna “Syiah”.
Yaitu “pengikut dan pembela seseorang”.
Menurut Raghib Ashfahani.
Definisi “Syiah”.
Yaitu pendukung.
Yang aktifitasnya.
Memperkuat dan menyebarkan.
Pengaruh seseorang.
Dalam perkembangannya.
Kata “Syiah”.
Merujuk kelompok tertentu.
Yaitu para Sahabat Nabi.
Yang berpihak pada Ali bin Abi Thalib.
Saat bertikai dan setelah wafatnya.
Khalifah Usman bin Affan.
Kemudian kata “Syiah”.
Bergeser maknanya.
Yaitu menunjuk pada:
1.
Keyakinan (akidah).
2.
Cara pandang menyeluruh (worldview).
3.
Pola pikir (mindset).
4.
Kerangka berpikir (intellectual framework).
Yang berpengaruh pada penerimaan.
Atau penolakan seseorang.
Terhadap suatu info.
Menentukan pemahaman.
Dan mewarnai penafsiran orang.
Terhadap fakta dan peristiwa.
Syiah jadi berbagai macam sekte.
Misalnya.
1.
Syiah Kaisaniyyah.
2.
Syiah Imamiyah (Rafidah).
3.
Syiah Ghulat.
4.
Syiah Ismailiyah.
5.
Syiah Zaidiyah.
6.
Dan lainnya.
Kriteria Muhammadiyah terkait Syiah, yaitu:
1.
Meyakini hanya Nabi Muhammad yang maksum.
2.
Meyakini Nabi Muhammad tidak menunjuk pengganti.
Khalifah setelah Nabi.
Diserahkan musyawarah umat.
1) Khalifah Abu Bakar.
2) Khalifah Umar bin Khattab.
3) Khalifah Usman bin ‘Affan.
4) Khalifah, Ali bin Abi Talib.
Semua sah.
3.
Menghormati Sahabat Ali bin Abi Talib.
Seperti sahabat Nabi lain.
Tapi tidak kultus salah satu sahabat.
4.
Menerima Sunah Maqbulah.
Sebagai salah satu
sumber ajaran Islam.
Selain Al-Qur’an.
Tidak terbatas hanya hadis.
Lewat jalur Ahlul Bait.
Muktamar Muhammadiyah.
Ke-47 di Makassar.
Tahun 2015.
Memberi rekom,
yaitu:
Muhammadiyah
mendorong dialog intensif antara Sunni-Syiah.
Untuk tingkatkan
komitmen:
1.
Saling memahami persamaan dan perbedaan.
2.
Memperkuat persamaan dan menghormati perbedaan.
3.
Membangun kesadaran historis.
Selain konflik, kaum Sunni dan Syiah.
Punya sejarah kohabitasi.
Dan kerjasama konstruktif.
Dalam membangun peradaban Islam.
Meskipun berbeda mendasar dan prinsipil.
Antara Suni dan Syiah.
Bukan berarti pintu dialog tertutup.
Muhammadiyah justru
mendorong dialog intensif.
(Sumber suara.muhammadiyah)




.jpg)