Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MANUSIA TAHU LAYAK MASUK SURGA ATAU TIDAK. Show all posts
Showing posts with label MANUSIA TAHU LAYAK MASUK SURGA ATAU TIDAK. Show all posts

Tuesday, July 6, 2021

10291. MANUSIA TAHU LAYAK MASUK SURGA ATAU TIDAK

 




MANUSIA TAHU LAYAK MASUK SURGA ATAU TIDAK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Manusia bisa melihat nilai rapornya sendiri dengan objektif di akhirat.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

”Setiap anak dilahirkan suci.

 

Kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”

 

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ

 

Setiap anak dilahirkan fitrah (suci), maka kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.

 

 

Sahabat bertanya kepada Rasulullah tentang “kebaikan”.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 “Apakah kamu datang untuk menanyakan kebaikan?”

 

“Benar, ya Rasul,” jawab  sahabat.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

”Tanyalah kepada hatimu!

 

Kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu menjadi tenang dan tenteram.

 

Sedangkan dosa adalah sesuatu yang membuat hatimu gelisah dan kacau”.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 286.

 

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

 

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. 

 

 

Ayat Al-Quran ini isyarat bahwa manusia telah diberi alat fitrah.

 

Untuk membedakan sesuatu yang baik dan jelek.

 

Tetapi manusia sering tidak mampu melawan godaan yang datang.

 

 

Para ulama membedakan frase “kasabat” dengan “iktasabat”.

 

 

Kasabat artinya perbuatan yang dilakukan dengan mudah.

 

 

Iktasabat adalah perbuatan yang dilakukan dengan sulit.

 

 

 

Semua perbuatan baik yang mendatangkan pahala disebut “kasabat”.

 

Yaitu perbuatan yang gampang dilakukan.

 

 

Karena sesuai fitrah manusia.

 

 

Perbuatan buruk yang mendatangkan dosa disebut “iktasabat”.

 

Karena harus dikerjakan dengan susah payah.

 

Juga perlu tenaga dan dana.

 

 

 

Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 30.

 

 

Menjelaskan bahwa manusia gampang mengakui kebenaran Islam yang fitrah.

 

Karena sesuai dengan jiwa asli manusia.

 

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

 

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

 

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 14.

 

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

 

Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.

 

Para manusia sudah diberikan fitrah “software” (perangkat lunak).

 

 

Yang bisa dipakai membedakan yang baik dan jelek.

 

 

Di akhirat kelak.

 

Manusia mampu membaca sendiri nilai “rapornya” dengan objektif.

 

Apakah dia layak masuk surga.

 

Atau dilemparkan ke neraka.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online.