MANUSIA
TAHU LAYAK MASUK SURGA ATAU TIDAK
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Manusia
bisa melihat nilai rapornya sendiri dengan objektif di akhirat.
Rasulullah bersabda,
”Setiap anak dilahirkan suci.
Kedua orang tuanya yang
menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى
الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ
Setiap
anak dilahirkan fitrah (suci), maka kedua orang tuanya yang menjadikannya
Yahudi, Majusi, atau Nasrani.
Sahabat bertanya kepada Rasulullah
tentang “kebaikan”.
Rasulullah bersabda,
“Apakah kamu datang untuk menanyakan
kebaikan?”
“Benar, ya Rasul,” jawab sahabat.
Rasulullah bersabda,
”Tanyalah kepada hatimu!
Kebaikan adalah sesuatu yang
membuat hatimu menjadi tenang dan tenteram.
Sedangkan dosa adalah sesuatu
yang membuat hatimu gelisah dan kacau”.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 286.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا
إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا
لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ
عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا
وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada
kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami;
dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir.
Ayat Al-Quran ini isyarat bahwa
manusia telah diberi alat fitrah.
Untuk membedakan sesuatu yang
baik dan jelek.
Tetapi manusia sering tidak mampu
melawan godaan yang datang.
Para ulama membedakan frase
“kasabat” dengan “iktasabat”.
Kasabat artinya perbuatan yang
dilakukan dengan mudah.
Iktasabat adalah perbuatan yang
dilakukan dengan sulit.
Semua perbuatan baik yang
mendatangkan pahala disebut “kasabat”.
Yaitu perbuatan yang gampang
dilakukan.
Karena sesuai fitrah manusia.
Perbuatan buruk yang
mendatangkan dosa disebut “iktasabat”.
Karena harus dikerjakan dengan
susah payah.
Juga perlu tenaga dan dana.
Al-Quran surah Ar-Rum (surah
ke-30) ayat 30.
Menjelaskan bahwa manusia gampang
mengakui kebenaran Islam yang fitrah.
Karena sesuai dengan jiwa asli
manusia.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ
حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ
لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يَعْلَمُونَ
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 14.
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ
بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
Bacalah
kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.
Para manusia sudah diberikan fitrah
“software” (perangkat lunak).
Yang bisa dipakai membedakan yang
baik dan jelek.
Di akhirat kelak.
Manusia mampu membaca sendiri
nilai “rapornya” dengan objektif.
Apakah dia layak masuk surga.
Atau dilemparkan ke neraka.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment