Wednesday, July 28, 2021

10637. JEMBATAN HASIL PRINTER 3 DIMENSI DI BELANDA

 



JEMBATAN HASIL PRINTER 3 DIMENSI DI BELANDA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Logam Kerangka Jembatan Sepenuhnya Dicetak Dengan Teknologi Printing 3D.

 

Jembatan Dengan Berat 4.500 Kilogram Ini Dipasang Di Kanal Di Pusat Amsterdam, Belanda.

 

Teknologi konstruksi terus dikembangkan.

 

Termasuk membangun  infrastruktur dengan percetakan 3 dimensi.

 

Pada Kamis (15/7) kemarin.

 

Belanda resmi membuka akses umum pemakaian jembatan.

 

Yang dibangun dengan percetakan 3 dimensi.

 

Alias print 3D.

 

 

Yang dipasang di Distrik Red Light, Amsterdam.

 

Jembatan itu beratnya 9.900 pon.

 

Atau sekitar 4.500 kilogram.

 

Jembatan itu dibangun dengan lengan robot.

 

Kemudian mengelas struktur tiap bagian baja jembatan.

Jembatan dibawa ke Kanal Oudezijds Achterburgwal di pusat Amsterdam.

 

 

Karena dibangun sepenuhnya dengan teknologi.

 

Tanpa campur tangan manusia.

 

Jembatan ini perlu perawatan khusus.

 

Hanya dilewati pejalan kaki dan sepeda pancal saja.

 

 

Pembukaan akses umum untuk jembatan ini dilakukan Ratu Maxima.

 

Upacara pemotongan pita memakai robot khusus.

 

Pembangunan dan pembukaan jembatan.

 

 

Menjadi kemajuan tersendiri.

 

Sejak dikembangkan oleh perusahaan Belanda, MX3D.

 

Yang bekerja sama dengan riset Imperial College London.


"Struktur logam cetak 3D yang besar dan cukup kuat
.

 

Untuk dilalui pejalan kaki belum pernah dibangun sebelumnya," ujar co-kontributor dari Imperial College London, Profesor Leroy Gardner.

 

 

"Kami telah menguji.

 

 

Dan simulasikan struktur dan komponennya selama proses pencetakan.

 

 

Dan setelah selesai.

 

Sangat fantastis bisa melihatnya bisa dibuka untuk umum."

 

 

Peneliti Imperial College London pun terus melakukan riset atas jembatan futuristik itu.

 

Pemodelan komputer kombinasi dengan info lalu lintas secara nyata.

 

 

Akan dipakai menganalisis kesehatan jembatan.

 

Kekuatan jembatan akan terus dipantau.

 

Untuk melihat ketahanan logam yang dicetak 3 dimensi.

 

Seiring berjalannya waktu.

 

Institut Alan Turing akan memimpin program riset ini.

 

"Pencetakan 3D siap menjadi teknologi utama dalam pembangunan.

 

Kami perlu mengembangkan pendekatan yang tepat.

 

Untuk pengujian dan pemantauan untuk melihat potensi sepenuhnya," kata Prof Mark Girolami dari Institut Alan Turing, dikutip dari UPI, Jumat (16/7).

Negara lain juga mulai mengembangkan konstruksi dengan percetakan tiga dimensi.

 

 

Termasuk Angkatan Laut Amerika Serikat.

 

Yang akan membangun konstruksi kapal dengan teknologi serupa jembatan ini.

 

 

(Sumber wowkeren.com)

 

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment