Saturday, July 31, 2021

10675. RASULULLAH SALAT DENGAN KIBLAT KE PALESTINA 17 BULAN

 



RASULULLAH SALAT DENGAN KIBLAT KE PALESTINA  17 BULAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Penduduk Arab Saudi (tahun 2018) sekitar 35 juta orang.

 

Bahasa Arab adalah bahasa resmi Negara.

 

Motto negara adalah “Tidak ada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah”.

Perguruan tinggi terkenal adalah Universitas Raja Abdul Aziz di Jeddah dan Universitas Ummul Qura di Mekah.

 

Kota Madinah punya banyak masjid bernilai sejarah.

 

Antara lain Masjid Nabawi, Masjid Quba, dan Masjid Qiblatain.

 

 

MASJID QIBLATAIN

 

Masjid Qiblatain (Masjid 2 Kiblat).

 

Pada zaman dahulu masjid ini dikenal dengan Masjid Bani Salamah.

 

Karena dibangun di atas tanah milik Bani Salamah.

 

Pada permulaan Islam, umat Islam salat menghadap ke arah utara.

 

Yaitu berkiblat ke arah Masjidil Aqsa di Palestina.

 

Bukan ke Kakbah di Mekah.

 

Kaum Yahudi mengolok-olok umat Islam.

 

Bahwa Nabi Muhammad membawa agama baru.

 

Tetapi kiblatnya sama dengan kiblat mereka.

 

Yaitu ke arah Rumah Suci di Yerusalem di Palestina.

 

 

Nabi Muhammad bersama umat Islam salat menghadap kiblat ke arah Masjidil Aqsa (Baitul- Maqdis) di Palestina sekitar 17 bulan.

 

 

Selama Nabi Muhammad berada di Mekah.

 

Beliau senang memilih posisi salat di selatan Kakbah.

 

 

Rasulullah dapat salat menghadap ke arah utara (ke arah Masjidil Aqsa) di Palestina.

 

Sekaligus menghadap ke arah Kakbah di Masjidil Haram, Mekah.

 

 

Sewaktu tinggal di Madinah.

 

Nabi Muhammad tidak dapat menghadap 2 kiblat sekaligus.

Posisi kota Madinah berada di utara Mekah.

 

Mekah berada di selatan Madinah.

 

 

Senin, bulan Rajab tahun ke-2 Hijrah.

 

Waktu Zuhur turun wahyu Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 144.

 

 

Yang memerintahkan menjadikan Kakbah di Masjidil Haram sebagai kiblat .

 

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

    

 

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkan mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkan mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

 

 

Waktu salat Asar.

 

Para sahabat masih salat di Masjid Qiblatain.

 

Menghadap kiblat ke utara.

 

Yaitu ke Masjidil Aqsa (Baitul Maqdis) di Palestina.

 

 

Di tengah salat.

 

Ada makmum masbuk.

 

Yaitu terlambat datang yang berteriak.

 

 Bahwa Rasululah dan para sahabat di Masjid Nabawi salat menghadap ke arah selatan (ke Masjidil Haram) di Mekah.

 

 

Serentak imam dan para makmum berputar 180 derajat.

 

Mengubah arah kiblat dari utara (Masjidil Aqsa) di Palestina.

 

Ke selatan (Kakbah di Masjidil Haram) di Mekah.

 

Karena peristiwa itu.

 

Masjid Bani Salamah dikenal dengan nama Masjid Qiblatain.

 

 

Artinya “masjid 2 kiblat”.

 

Pergantian arah kiblat dalam salat menunjukkan salah satu bukti.

 

Bahwa Nabi Muhammad dan umat Islam tidak menyembah Kakbah.

 

Kakbah adalah arah atau kiblat umat Islam menghadapkan wajahnya ketika melaksanakan salat.

 

 

Tetapi umat Islam tidak menyembah Kakbah.

 

 

Meskipun wajahnya menghadap Kakbah.

 

 

Umat Islam salat menghadap Kakbah karena diperintah oleh Allah.

 

Sesuai surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 144.

 

 

Umat Islam seluruh dunia.

 

 

Saat salat dapat bersatu menghadapkan wajah ke satu titik.

 

Yaitu ke Kakbah di Mekah.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, 2018.

3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

4.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

5.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

6.    Tafsirq.com online.

 

0 comments:

Post a Comment