CARA
MEMAHAMI AL-QURAN ZAMAN
SEKARANG
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Jika
umat Islam tidak boleh membenarkan suatu teori ilmiah.
Atau
penemuan sains terbaru dengan ayat Al-Quran.
Maka
timbul pertanyaan,
“Apakah
Al-Quran harus dipahami sesuai dengan paham para sahabat.
Atau
orang tua kita pada zaman dahulu?”
Jawabnya,”Tidak!”
Tiap
umat Islam wajib mempelajari dan memahami
Al-Quran.
Sebagian
ulama menghukumi “fardu ain”.
Yaitu
kewajiban perorangan bagi tiap umat Islam untuk belajar tafsir Al-Quran.
Tiap
umat Islam wajib belajar memahami
Al-Quran.
Tapi
bukan berarti harus memahami sesuai zaman dahulu.
Umat
Islam diperintahkan oleh Al-Quran untuk memakai akal pikirannya.
Dan
dilarang ikut adat kebiasaan orang tua dan nenek moyang.
Tanpa
memperhatikan yang mereka lakukan.
Bukan
berarti semua umat Islam boleh berpendapat sembarangan.
Tentang
ayat-ayat Al-Quran.
Jika
belum memenuhi syarat yang dibutuhkan.
Umat
Islam yang sudah memenuhi syarat.
Wajib
berusaha memahami Al-Quran.
Karena
Al-Quran tidak diturunkan khusus untuk orang Arab zaman Nabi Muhammad saja.
Al-Quran
diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad.
Sebagai
pedoman manusia sampai akhir zaman.
Umat
Islam diajak berdialog oleh Al-Quran.
Dan
diperintahkan memikirkan isi Al-Quran sesuai akal pikirannya.
Akal
pikiran ialah anugerah dari Allah.
Tapi
cara penggunaannya tiap orang berlainan.
Karena
berbeda pendidikan, lingkungan, kebudayaan.
Dan
pengalaman lainnya.
Para
ulama berpendapat semua umat Islam wajib memahami Al-Quran pada masa kini.
Seperti
wajibnya orang Arab yang hidup zaman Nabi Muhammad.
Umat
Islam zaman sekarang harus dapat berpikir kontemporer.
Yaitu
berpikir sesuai zaman kini.
Tidak
berarti menafsirkan Al-Quran sesuai dengan teori ilmiah atau penemuan mutakhir.
Tetapi
kita bisa memakai pendapat para ilmuwan.
Untuk
membantu memahami ayat Al-Quran secara fair dan adil.
Misalnya,
sejak zaman dahulu sampai sekarang.
Para
ulama menafsirkan arti kata “al-'alaq” dalam Al-Quran.
Yang
menerangkan proses kejadian janin dengan “al-dam al-jamid”.
Yaitu
segumpal darah beku.
Penafsiran
seperti ini ada dalam semua kitab tafsir terdahulu.
Terjemahan
dalam bahasa Inggris adalah “the clot”.
Yaitu
darah setengah beku.
Munculnya
“al-'alaq” adalah periode kedua kejadian janin.
Al-Quran
surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 12-14.
Menurut
terjemahan Prof. M. Hasby Ashiddieqi dalam tafsir An-Nur.
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي
قَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ
خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا
الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا
آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Dan sesungguhnya telah Kami jadikan manusia dari
tanah yang bersih, kemudian Kami jadikannya air mani yang disimpandalam tempat
yang kukuh, kemudian Kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu Kami
jadikannya sepotong daging. Dari daging itu Kami jadikan tulang, tulang itu
Kami bungkus dengan daging, dan kemudian Kami menjadikannya makhluk yang baru (manusia
yang sempurna). Maha berbahagia Allah Tuhan sepandai-pandai yang menjadikan sesuatu.
Menurut
ilmu kedokteran modern sekarang.
Proses
kejadian manusia 5 periode, yaitu:
1)
Nuthfah.
2)
Alaq.
3)
Mudhghah.
4)
Idzam.
5)
Llahm.
Orang
yang belajar embriologi modern dan meyakini kebenaran isi Al-Quran.
Akan
sulit menafsirkan kalimat “al-'alaq”.
Dengan
“segumpal darah yang beku”.
Menurut
ilmu embriologi modern.
Proses
kejadian manusia 3 periode, yaitu:
1.
Ovum.
2.
Embrio.
3.
Foetus.
Periode
Ovum
Mulai
dari fertilisasi (pembuahan).
Karena
adanya pertemuan sel kelamin suami (sperma) dengan sel istri (ovum).
Yang
kedua intinya bersatu.
Dan
membentuk struktur.
Atau
zat baru yang disebut zygote.
Setelah
fertilisasi berlangsung.
Zygote
membelah menjadi 2, 4, 8, 16 sel, dan seterusnya.
Selama
proses pembelahan.
Zygote
bergerak ke kantong kehamilan.
Kemudian
melekat.
Dan
akhirnya masuk ke dinding rahim.
Peristiwa
ini disebut implantasi.
Periode
Embrio
Yaitu
periode pembentukan organ.
Terkadang
organ tidak terbentuk sempurna.
Jika
hasil pembelahan zygote tidak bergantung atau berdempet pada dinding rahim.
Hal
ini dapat mengakibatkan keguguran.
Atau
kelahiran dengan cacat bawaan.
Periode
Foetus
Yaitu
periode perkembangan dan penyempurnaan organ.
Dengan
perkembangan amat cepat.
Dan
berakhir dengan kelahiran.
Kesimpulannya.
1.
Semua umat Islam yang memenuhi syarat.
Wajib berusaha memahami Al-Quran sesuai perkembangan
zaman.
2.
Al-Quran tidak diturunkan khusus untuk orang Arab zaman Nabi Muhammad saja.
3.
Tetapi Al-Quran diturunkan Allah melalui malaikat Jibril
kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman manusia sampai akhir zaman.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah
Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
4.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment