ALASAN
PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 5.
Menjelaskan untuk mengingatkan tentang hari-hari
Allah.
وَلَقَدْ
أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ بِآيَاتِنَا أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى
النُّورِ وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ
صَبَّارٍ شَكُورٍ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa
ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkan kaummu dari gelap
gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkan mereka kepada hari-hari
Allah". Sesungguhnya pada yang demikian ada tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi tiap orang penyabar dan banyak bersyukur.
Ubai
bin Kaab berkata.
Bahwa
Rasulullah menafsirkan kalimat: “Ayyâmillah” sebagai “nikmat-nikmat dan karunia
Allah”.
Sehingga
ayat ini bermakna,
”Dan
ingatkan mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia dariAllah.”
Kelahiran
Nabi Muhammad adalah nikmat dan karunia ter besar.
Yang
harus diingat dan disyukuri oleh umat
Islam.
Nabi
Muhammad memperingati hari kelahiran beliau.
Dengan
puasa hari Senin.
Rasulullah
ditanya oleh para sahabat tentang puasa hari Senin.
Rasulullah
bersabda,
“Pada
hari Senin aku dilahirkan.
Dan
hari Senin mulai diturunkan Al-Quran kepadaku.”
Ibnu
Taimiah berpendapat.
Mengagungkan
hari kelahiran Nabi Muhammad.
Dan
menjadikannya sebagai perayaan karena perasaan gembira.
Mendapat
pahala besar.
Karena
kebaikan niatnya dan pengagungan kepada Rasulullah.
Al-Hafizh
Ibnu Hajar Asqalani berpendapat.
Hukum
asal maulid Nabi Muhammad adalah bid’ah.
Karena
tidak ada riwayat dari seorang pun dari kalangan “Salafush shalih”.
Yaitu
3 abad pertama Hijriah.
Tetapi
memperingati maulid Nabi Muhammad mengandung banyak kebaikan.
Dan
menolak kejelekan.
Maulid
Nabi adalah bid’ah hasanah.
Yaitu
bid’ah yang baik.
Karena
memperingati maulid Nabi untuk melawan hal-hal negatif yang dapat merusak generasi
muda.
Syekh
Yusuf Qaradhawi berpendapat.
Para
sahabat tidak pernah merayakan maulid Nabi Muhammad.
Dan
peristiwa penting lainnya.
Karena
para sahabat mengalaminya secara langsung.
Para
sahabat hidup bersama Rasulullah.
Sehingga
semua peristiwa yang terjadi tidak pernah hilang dari pikiran mereka.
Sa’ad
bin AbiWaqqash berkata,
“Kami bercerita kepada anak-anak kami tentang perang
zaman Rasulullah.
Seperti
kami menghafalkan satu surah Al-Quran kepada mereka.”
Para
sahabat menceritakan kepada anak-anak mereka tentang segala hal.
Yang
terjadi pada perang Badar, Uhud, Khandaq, Khaibar, danl ainnya.
Mereka
menceritakan kepada anak-anak mereka.
Tentang
berbagai peristiwa dalam hidup Rasulullah.
Sehingga
mereka tidak perlu diingatkan tentang berbagai peristiwa itu.
Kemudian
tiba suatu zaman.
Ketika
umat Islam mulai lupa berbagai peristiwa pada zaman Nabi.
Semua
peristiwa itu tidak lagi ada di benak mereka.
Dan
tidak ada dalam akal dan hati mereka.
Umat
Islam perlu menghidupkan kembali makna yang telah mati.
Mengingatkan
kembali berbagai peristiwa yang terlupakan.
Dan
benar terjadi bentuk bid’ah.
Kita
merayakan maulid Nabi Muhammad untuk mengingatkan kaum muslimin.
Tentang
kebenaran hakikat sejarah Rasulullah.
Al-Quran
surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 21.
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Peringatan
maulid Nabi Muhammad adalah ekspresi gembira umat Islam.
Atas
nikmat dan karunia besar.
Yaitu
kelahiran Nabi Muhammad.
Peringatan
Maulid Nabi Muhammad adalah waktu yang baik.
Untuk
membangkitkan kesadaran umat dalam menjalankan agama Islam.
Daftar Pustaka
1.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment