ADA
6 SIFAT YANG HARUS DIHINDARI
Oleh Drs. HM Yusron
Hadi, MM
Ada
6 sifat yang wajib dijauhi, yaitu:
1.
Suka
mengeluh.
2.
Suka
mengungkit-ungkit.
3.
Suka
membandingkan dengan orang lain
4.
Suka
melihat dengan sinis.
5.
Suka
bersolek.
6.
Suka
nyinyir.
1.
SUKA
MENGELUH
Orang yang punya sifat mengeluh.
Selalu menemukan kurangnya.
Dia selalu melihat dari sudut cacatnya, kelemahan,
dan kekurangannya.
Dalam hal apa pun.
Dia bisa mengeluhkan kondisi keluarganya.
Pasangannya, dia keluhkan.
Anak-anaknya, dia keluhkan.
Semua hal, bisa dia keluhkan.
Dia tak bisa melihat sudah sangat banyak nikmat dari
Allah.
Yang diperolehnya selama ini.
Tapi, dia selalu berpikir dari sudut negatifnya.
Sehingga dia sulit bersyukur atas segala nikmat
Allah.
Tapi begitulah, dia selalu mengeluh dan mengeluh.
Seolah-olah dia punya luka yang terus dia rasakan sakitnya.
Bahkan jika perlu, dia pura-pura sakit.
Agar punya bahan untuk mengeluh.
Situasi yang baik saja, dia keluhkan.
Dia penuh drama.
Saat benar-benar buruk.
Maka bertambah-tambah keluhannya.
Jika ketemu dengan orang lain.
Maka yang pertama dia ucapkan adalah keluhan.
2.
SUKA MENGUNGKIT-UNGKIT
Dia suka mengungkit-ungkit masa lalu yang telah
selesai.
Kebaikannya yang dulu, dia ungkit.
Perbuatan lama dan kesalahan yang lama, dia ungkit
kembali.
Semuanya dia ungkit.
Dia sangat ingat dengan segala kebaikannya.
Selalu ingat jasa yang dia lakukan untuk orang lain.
Tapi mudah lupa kebaikan dan jasa orang lain kepada
dirinya.
Apalagi perbuatan buruknya kepada orang lain.
Sangat cepat dia lupakan.
Pokoknya, dia, dia, dan dia.
Tidak ada pasal, tidak ada penyebabnya.
Tapi dia suka mengungkit-ungkit.
Apalagi jika ada konteksnya.
Maka dia lebih lebar lagi.
Mulutnya untuk mengungkit-ungkitnya.
3.
SUKA MEMBANDINGKAN DENGAN ORANG LAIN
Dia suka membandingkan dengan orang lain
Dia akan membandingkan apa pun di dunia ini.
Saat melihat hal yang tidak disukai.
Dia mencari pembanding lain.
Agar hal itu terlihat semakin buruk.
Bahkan saat kondisi baik-baik saja.
Dia tetap cari pembanding yang lebih baik.
Aga tetap buruk di matanya.
Semua dia bandingkan.
Keluarganya, pasangannya, dan anak-anaknya.
Pokoknya semuanya.
4.
SUKA MELIHAT DENGAN SINIS
Yaitu suka memandang dengan 'tajam' dan sisnis
Bisa dalam arti memang tatapannya tajam begitu.
Pandangannya sinis, tidak ramah, dan tidak
menyenangkan.
Bisa juga dalam arti dia 'tajam' dalam belanja.
Yaitu belanja ini dan itu, boros.
Dia sangat konsumtif.
Semuanya dia ingin beli.
Semua dia ingin punya.
Keinginannya banyak sekali.
Punya 2 sepatu, dia ingin 4 pasang.
Sudah punya 4 pasang, dia ingin 8 pasang.
Juga tas, HP, dan lainnya.
5.
SUKA BERSOLEK
Sifat alami manusia memang suka bersolek.
Tapi dalam kasus ini, kadarnya berlebihan.
Dia tidak peduli bahwa itu bukan lagi 'wajahnya'.
Bukan lagi dirinya.
Yang penting dia terlihat cantik, tampan, oke.
Tentu, peduli atas tampilan fisik itu baik.
Tubuh yang sehat, itu bagus.
Tapi dalam kasus ini.
Dia tergila-gila atas penampilan fisiknya.
Agar dipuji orang lain.
Agar terlihat indah dan atau gagah.
Semua dibuat-buat, artifisial.
6.
Suka nyinyir
Dia lebar sudut mulutnya.
Alias nyinyir.
Apa pun dia komentari.
Termasuk hal yang bukan urusan dia.
Gosip, bergunjing.
Tentu masuk dalam kategori ini.
Termasuk mengikuti berita, kabar, yang bukan urusannya.
Dia pandai mengomentari hidup orang lain.
Tapi dia benci
atas nasihat.
Yang menurut dia mengomentari hidupnya.
Al-Quran surah Al-Hujurat (surah 49) ayat 11-12.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ
قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ
أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا
تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ
وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai
orang-orang beriman, janganlah kumpulan pria menghina kumpulan lain, boleh jadi
yang dihina lebih baik daripada yang menghina. Dan jangan pula kumpulan wanita
menghina wanita lainnya, boleh jadi yang dihina lebih baik dibanding yang menghina. Dan
jangan suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan julukan yang
mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka orang yang zalim.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ
الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ
بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا
فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai
orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (curiga), karena sebagian
dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Tobat lagi Maha Penyayang.
(Sumber Tere Liye)
0 comments:
Post a Comment