KAUM QURAISY YANG IKUT SUJUD RASULULLAH DIMAKI DARI SEGALA ARAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Rasulullah umur 45 tahun
PERINTAH HIJRAH PERTAMA KE
HABASYAH (ETHIOPIA)
Turun surah Az-Zumar yang
menjelaskan bumi Allah itu luas.
Al-Quran surah Az-Zumar
(surah ke-39) ayat 10.
قُلْ
يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي
هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى
الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakan: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah
kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh
kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Rasulullah tahu bahwa Raja Najashi di Habasyah beragama Kristen.
Tapi adil dan bijaksana.
Rasulullah memerintahkan
beberapa orang lslam pergi hijrah ke Habasyah.
Melarikan diri dari
cobaan sambil membawa agama lslam.
Bulan Rajab tahun ke-5 Hijriah
Rombongan 12 pria dan 4
wanita dipimpin Usman bin Affan pergi Habasyah.
Termasuk istri Usman bin
Affan.
Yaitu Ruqaiyah, putri
Rasulullah.
Mereka pergi ke pantai
mengendap-endap pada malam hari.
Ada 2 kapal di pelabuhan
Syaibah berangkat ke Habasyah.
Kaum Quraisy mengejarnya.
Tapi kapalnya sudah
berangkat ke Habasyah.
Rombongan hijrah umat
lslam tiba di Habasyah (Ethiopia).
Mereka diperlakukan
dengan baik.
Bulan Ramadan tahun ke-5
Hijriah
Pemimpin Quraisy
berkumpul di sekitar Kakbah.
Rasulullah membacakan
surah An-Najm di depan mereka.
Kaum musyrik tak pernah
mendengar kalam Allah seperti itu sebelumnya.
Mereka kagum, terdiam,
dan terpesona.
Mereka menyimak isinya
dan semua khidmat mendengarnya.
Hingga memaksa mereka
menjelaskan kepada lainnya.
Al-Quran surah An-Najm
(surah ke-53) ayat 1-3.
وَالنَّجْمِ
إِذَا هَوَىٰ
Demi bintang ketika
terbenam.
مَا
ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ
Kawanmu (Muhammad)
tidak sesat dan tidak pula keliru.
وَمَا
يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ
Dan tidaklah yang
diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
إِنْ
هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
Ucapannya itu tidak
lain hanya wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
Al-Quran surah Fussilat
(surah ke-41) ayat 26.
وَقَالَ
الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَٰذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ
لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ
Dan orang-orang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar Al-Quran
dengan sungguh-sungguh dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, agar kamu dapat
mengalahkan mereka".
Pemimpin Quraisy melarang
orang-orang mendengarkan bacaan Al-Quran.
Karena takut terpengaruh
keindahannya.
Tapi tatkala dilantunkan
bacaan Al-Quran.
Gendang telinga mereka
diketuk kalam Allah yang indah menawan.
Akhirnya, Rasulullah
membacakan ayat terakhir.
Al-Quran surah An-Najm
(surah ke-53) ayat 62.
فَاسْجُدُوا
لِلَّهِ وَاعْبُدُوا ۩
Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).
Tak seorang pun mampu
menguasai dirinya.
Semuanya bersujud.
Kisah sujudnya kaum
musyrik Mekah terdengar sampai di Habasyah.
Tapi versinya berbeda.
Yaitu kaum musyrik Mekah
diceritakan semua sudah masuk lslam.
Segera umat lslam di
Habasyah (Ethiopia) kembali ke Mekah.
Setelah mereka hijrah
sekitar 4 bulan di Habasyah (Ethiopia).
Sejak bulan Rajab sampai
Syawal tahun ke-5 Hijriah.
Orang yang ikut sujud bersama
Rasulullah dimaki-maki “buzzer” dari segala arah
Kaum Quraisy yang tak ikut
sujud bersama Rasulullah jumlahnya lebih banyak.
Orang yang ikut sujud
dimaki-maki dari segala arah.
Dengan memutar balik
fakta yang terjadi.
Pemimpin Quraisy mengerahkan
semacam “buzzer bayaran”.
Untuk memfitnah Rasulullah.
Rombongan hijrah dari
Habasyah pertama hampir tiba di Mekah.
Mereka tahu bahwa kaum
Quraisy belum masuk lslam.
Sebagian balik ke Habasyah.
Dan sebagian bersembunyi.
Rasulullah memerintahkan
hijrah ke Habasyah kedua.
Hijrah ke Habasyah kedua lebih
sulit.
Karena kaum Quraisy makin
ketat menjaganya.
Rombongan 83 pria dan 18
wanita berhasil lolos ke Habasyah.
Kaum Quraisy marah saat
umat lslam mendapat tempat aman di negeri orang.
Mereka mengirim 2 orang terpandang
cerdas, yaitu:
1. Amr bin
Ash.
2. Abdullah
bin Abu Rabiah.
Saat
itu, 2 tokoh ini belum masuk lslam.
Membawa banyak hadiah
untuk Raja Najasi dan uskup di Habasyah.
Utusan Quraisy berhasil
mempengaruhi para uskup Habasyah untuk membantunya.
Mereka menghadap Raja Najasyi
dengan membawa banyak hadiah.
Amr bin Ash berkata,
“Wahai
Tuan Raja.
Kami diutus pemimpin kami
mohon agar Tuan Raja mengusir beberapa orang bodoh.
Yang menyusup ke negeri Tuan.
Mereka membawa agama baru
yang dibuatnya sendiri.
Kami mohon agar mereka
dikembalikan kepada kami.”
Ucapan Amr bin Ash
didukung para uskup Habasyah.
Tapi Raja Najasyi ingin meneliti
detail masalahnya.
Dengan mendengarkan dari
segala pihak.
Rombongan umat lslam
dibawa menghadap Raja.
Penampilan pakaian umat
lslam menunjukkan mereka orang yang jujur.
Raja Najasyi bertanya,
“Agama
kalian model apa.
Mengapa
tak mau masuk ikut agama yang sudah ada.
Dan memecah
belah kaum kalian?”
Jakfar
bin Abi Thalib berkata,
“Wahai
Tuah Raja.
Kami
dulu pemeluk agama jahiliah.
Kami
menyembah berhala, makan bangkai, berbuat mesum.
Memutus
tali kerabat, menyakiti tetangga.
Yang
kuat memakan yang lemah.
Hingga
Allah mengutus seorang Rasul dari kalangan kami sendiri.
Kami
tahu nasabnya, jujur, amanah, dan suci jiwanya.
Beliau
menyuruh kami menyembah Allah.
Tak menyembah
patung dan batu.
Memerintahkan
jujur, memegang amanah, menjalin hubungan kerabat.
Berbuat
baik kepada tetangga.
Melarang
berbuat mesum, melarang dusta, melarang ambil harta anak yatim.
Lalu
kami mengikutinya.
Hanya
menyembah Allah, mengerjakan salat dan membayar zakt.
Kemudian kaum kami memusuhi
kami dan menyiksa kami.
Kaum kami ingin mengembalikan
menyembah patung dan batu.
Kami tak tahan dengan
siksaan mereka.
Maka kami pergi ke negeri
Tuan.
Untuk mencari perlindungan.
Raja najasyi berkata,
“Apakah kamu bisa
membacakan sedikit ajaran Allah yang dibawa oleh Rasulmu?”
Jakfar bin Abi Thalib mengucapkan
surah Maryam.
Dengan cara menghafalnya.
Al-Quran
surah Maryam (surah ke-19) ayat 1-10
كهيعص
Kaaf
Haa Yaa 'Ain Shaad.
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا
(Yang
dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya,
Zakaria,
إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا
Yaitu
tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara lembut.
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ
الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
Ia
berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah
ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya
Tuhanku.
وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ
امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا
Dan
sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedangkan isteriku
adalah seorang mandul, maka anugerahi aku dari sisi Engkau seorang putera.
يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ ۖ وَاجْعَلْهُ رَبِّ
رَضِيًّا
Yang
akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Yakqub; dan jadikan ia, ya
Tuhanku, seorang yang diridai".
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ
يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
Hai
Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh)
seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan
orang serupa dengan dia.
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَكَانَتِ
امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا
Zakaria
berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku orang
yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur sangat
tua".
قَالَ كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ
خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا
Tuhan
berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah
bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di
waktu itu) belum ada sama sekali".
قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً ۚ قَالَ آيَتُكَ أَلَّا
تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلَاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا
Zakaria
berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda". Tuhan berfirman:
"Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia
selama 3 malam, padahal kamu sehat".
Raja Najasyi menangis hingga membasahi jenggotnya.
Para uskup juga menangis membasahi jenggot mereka.
Raka Najasyi berkata,
“Sesungguhnya hal ini dan yang dibawa Yesus benar-benar
berasal dari sumber yang sama.
Pergilah kalian.
Demi Allah, kami tak akan menyerahkan kalian kepada
mereka.”
Amr bin Ash berkata kepada Raja,
“Wahai Tuan Raja.
Sesungguhnya mereka menyampaikan perkataan yang tak
enteng tentang Yesus atau lsa bin Maryam.”
Raja Najasyi bertanya tentang Yesus atau lsa bin Maryam.
Jakfar bin Abi Thalib menjawab,
“Menurut Rasul kami.
Bahwa Yesus atau lsa bin Maryam adalah hamba Allah,
utusan Allah, Roh-Nya dan Kalimat-Nya.
Yang disampaikan
kepada Maryam sang perawan suci.”
Raja Najasyi memungut potongan dahan dari tanah.
Raja berkata,
“Demi Allah, Yesus tak berbeda jauh dengan apa yang
kamu katakan, seperti potongan dahan ini.”
Karena mendengar para uskup mendengus.
Raja berkata,
“Demi Allah, sekalipun kalian mendengus.”
“Kembalikan semua hadiah yang dibawa utusan ini.
Aku tak butuh hadiah itu.”
Raja berkata kepada umat lslam,
“Pergilah, kalian aman dinegeriku.
Orang yang mencaci kalian adalah orang tak waras.
Meskipun aku punya gudung emas.
Aku tak suka menyakiti kalian.”
Daftar Pustaka
1. Syekh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment