SEMUA DISYUKURI SEBAB MANUSIA LAHIR TANPA MODAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Syukur
(menurut KBBI V) dapat diartikan “rasa terima kasih kepada Allah”.
Bersyukur
artinya “berterima kasih” atau “mengucapkan syukur”.
Pada
dasarnya segala nikmat dan karunia yang diperoleh manusia harus disyukurinya.
Kata
“nikmat” dapat diartikan “segala sesuatu yang berlebih dari modal”.
Apakah
manusia mempunyai sesuatu sebagai modal?”
Jawabnya,”Manusia
tidak punya modal apa pun”.
Hidup
manusia adalah suatu karunia.
Manusia
dahulu asalnya tidak ada.
Sekarang
ada.
Dan
mampu hidup.
Al-Quran
surah Al-Insan (surah ke-76) ayat 1.
هَلْ
أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
Bukankah telah datang atas manusia
satu waktu dari masa, sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Al-Quran surah Ibrahim
(surah ke-14) ayat 34.
وَآتَاكُمْ
مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari
segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim
dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
Ada
surah Al-Quran diawali “Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah).
Yang
menggambarkan segala anugerah dari Allah yang dinikmati makhluk.
Terutama
oleh manusia.
Al-Quran
surah Al-Fatihah dimulai “Alhamdulillah”.
Al-Fatihah
adalah induk Al-Quran.
Dan
kandungan ayatnya diperinci oleh ayat lain.
Al-Quran
surah Al-An'am (surat ke-6) ayat 1.
Dimulai
“Alhamdulillah”.
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ
وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit
dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, tetapi orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
Al-Quran
surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 1.
Dimulai
“Alhamdulillah”.
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ
عِوَجًا ۜ
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada
hamba-Nya Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.
Ayat ini isyarat bahwa nikmat penjagaan oleh Allah.
Yang dianugerahkan secara aktual di dunia ini.
Nikmat Allah terbesar adanya Al-Quran di tengah umat manusia.
Untuk “mewakili” segala nikmat pemeliharaan lainnya.
Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 1.
Dimulai “Alhamdulillah”.
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ
فِي الْآخِرَةِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di
langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia
Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Ayat ini isyarat adanya nikmat Allah di akhirat kelak.
Yaitu manusia beriman mendapat kenikmatan abadi.
Setelah mati di dunia.
Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 1.
Dimulai “Alhamdulillah”.
الْحَمْدُ
لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي
أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ
إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.
Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ayat ini isyarat tentang nikmat abadi.
Yang akan dianugerahkan Allah kepada orang beriman.
Setelah mengalami hidup baru di akhirat.
Beberapa ayat Al-Quran menerangkan nikmat Allah secara eksplisit dan gamblang.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 28.
Berupa nikmat hidup.
كَيْفَ
تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ
ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya
mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya
kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 185.
Menyatakan hendaknya kamu mengagungkan Allah atas nikmat
berupa petunjuk-Nya.
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا
الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 52.
Menjelaskan nikmat berupa pengampunan.
ثُمَّ
عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar
kamu bersyukur.
Al-Quran
surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 78.
Menerangkan
nikmat berupa akal dan pancaindra.
وَاللَّهُ
أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ
لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 26.
Menjelaskan nikmat rezeki yang baik.
وَاذْكُرُوا
إِذْ أَنْتُمْ قَلِيلٌ مُسْتَضْعَفُونَ فِي الْأَرْضِ تَخَافُونَ أَنْ
يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُمْ مِنَ
الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih
berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang
(Mekah) akan menculikmu, maka Allah memberimu tempat menetap (Madinah) dan
dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari
yang baik-baik agar kamu bersyukur.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 14.
Menjelaskan nikmat sarana prasarana.
وَهُوَ
الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا
مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا
مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Dia Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar
kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan
dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar
padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu
bersyukur.
Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 20.
Menguraikan nikmat merdeka.
وَإِذْ
قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ
جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا وَآتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ
أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya:
"Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi
di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya
kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara
umat-umat yang lain".
Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55).
Membicarakan berbagai nikmat Allah dalam kehidupan dunia
dan akhirat.
Hampir dalam setiap 2 nikmat yang disebutkan.
Al-Quran
mengulangi satu pertanyaan dengan redaksi yang sama.
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 1-7.
Menjelaskan bermacam-macam nikmat.
الرَّحْمَٰنُ
عَلَّمَ الْقُرْآنَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ الشَّمْسُ
وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ وَالسَّمَاءَ
رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ
(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan Al-Quran.
Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara. Matahari dan bulan
(beredar) menurut perhitungan. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan
kedua-duanya tunduk kepada-Nya. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia
meletakkan neraca (keadilan).
Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 13.
Berupa pertanyaan,
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
yang diulang 31
kali.
فَبِأَيِّ
آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui
atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M. Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment