Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label SALMAN AL FARISI CARI NABI DARI IRAN KE MADINAH. Show all posts
Showing posts with label SALMAN AL FARISI CARI NABI DARI IRAN KE MADINAH. Show all posts

Thursday, April 7, 2022

13078. SALMAN AL FARISI CARI NABI DARI PERSIA KE MADINAH

 

 




SALMAN AL-FARISI CARI NABI DARI PERSIA KE MADINAH

oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Salman Al-Farisi.

Lahir tahun 568 Masehi.

Di Persia, Iran.

 

Meninggal tahun 657 Masehi.

Di Irak.

Saat di Madinah.

Salman dipanggil Abu Abdullah.

 

Salman Al-Farisi lahir di Desa Jayyu, Asfahah di Persia, Iran.

 

Anak pemimpin desa.

Beragama Majusi.

Menyembah api.

 

Salman Al-Farisi remaja.

Bertugas menjaga api.

Agar tak padam.

 

Salman berjalan ke ladang.

 

Terdengar suara kebaktian  gereja.

 

Salman tertarik agama Kristen.

 

Orang Kristen dari negeri Syam.

Datang mengunjungi orang tua Salman.

 

Ayahnya melarang dia bergaul dengan mereka.

 

Salman Al-Farisi dikurung di rumah.

 

Salman Al-Farisi minggat dari rumah.

Dia ikut rombongan pedagang Syam.

 

Kembali ke negeri mereka.

 

Salman Al-Farisi jadi pelayan gereja Syam.

Dengan uskup.

 

Ternyata, uskup orang jahat.

 

Dia Memerintahkan orang bersedekah.

 

Tapi untuk kekayaan pribadinya.

Saat uskup meninggal.

 

Masyarakat prosesi pemakaman.

 

Salman Al-Farisi membuka rahasia.

Bahwa uskup  orang jahat.

 

Ditunjukkan tempat penyimpanan perhiasan.

 

Ditemukan 7 kotak emas dan perak.

Masyarakat marah.

Jenazah uskup dilempari batu.

 

Mereka menunjuk uskup baru.

Uskup baru orang baik.

 

Sebelum meninggal.

Uskup memberi rekom.

 

Agar Salman Al-Farisi.

Menemui uskup di Al-Maushil.

 

Salman Al-Farisi mendatanginya.

Dan menjelaskan masalahnya.

Uskup Al-Maushil bagus.

Sebelum uskup meninggal.

Dia memberi saran.

 

Agar Salman Al-Farisi.

Menemui uskup di Nashibin.

 

Uskup orang yang baik.

Sebelum meninggal.

Uskup memberi saran.

 

Agar menemui uskup Ammuriyah, Romawi.

 

Salman Al-Farisi datang ke Romawi.

 

Menjumpai uskup yang ditunjuk.

 

Salman Al-Farisi punya sejumlah sapi dan kambing.

 

Sebelum meninggal.

Uskup berwasiat.

 

Bahwa akan muncul Nabi Baru.

Membawa ajaran Nabi Ibrahim.

Di negeri Arab.

 

Uskup memberi ciri.

Lokasi hijrah nabi baru, yaitu:

1.      Di wilayah Arab.

2.      Diapit gunung berbatu hitam.

3.      Banyak pohon kurma.

 

Uskup berpesan,

 

“Jika kamu sanggup, pergilah ke sana.”

 

Uskup meyebut tanda nabi baru, yaitu:

 

1.      Dia tak mau menerima sedekah.

2.      Mau menerima hadiah.

 

3.      Ada stempel nabi.

yaitu benjolan kecil.

Di punggung belakang.

Di antara dua bahunya.

 

Beberapa waktu kemudian.

 

Muncul rombongan pedagang dari Arab.

 

Salam Al-Farisi menemui mereka.

Ingin ikut rombongan ke negeri Arab.

 

Dengan imbalan beberapa sapi dan kambing.

 

Ternyata rombongan itu jahat.

 

Salam Al-Farisi dijual sebagai budak.

 

Salman Al-Farisi dibeli orang Madinah.

 

Di Madinah banyak tumbuh pohon kurma.

 

Tetapi Salman Al-Farisi belum yakin.

Bahwa itu wilayah nabi baru.

 

Salman Al-Farisi dibeli Yahudi Bani Quraizah.

 

Dibawa ke daerah Bani Quraizah di Madinah.

 

Salman mulai yakin.

Bahwa  itu daerah nabi baru.

 

Seperti pesan uskup Ammuriyah.

 

Saat itu.

Nabi Muhammad masih di Mekah.

 

Salman Al-Farisi kerja sebagai budak.

Untuk majikannya.

 

Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah.

 

Nabi tiba di Quba.

 

Salman Al-Farisi di atas pohon kurma.

 

Ada orang berteriak,

 

“Orang-orang berkumpul di Quba.

 

Menyambut orang dari Mekah.

 

Mereka mengatakan.

Bahwa orang itu mengaku nabi.”

 

Salman Al-Farisi hampir terjatuh.

Mendengar teriakan itu.

 

PERTEMUAN KE-1

 

Sore hari.

Salman Al-Farisi mendatangi Nabi di Quba.

 

Dia membawa makanan.

 

Salman Al-Farisi berkata,

 

“Aku mendengar kabar.

Bahwa engkau orang baik.

 

Punya sahabat yang butuh bantuan.

 

Aku membawa sedekah untuk kalian.”

 

Nabi menerima sedekah itu.

Diberikan para sahabat.

 

Para sahabat memakannya.

Tapi Nabi tak ikut makan.

 

Salam Al-Farisi bergumam,

“Hal ini bukti ke-1.

Bahwa Nabi tidak mau makan sedekah.”

 

Salman Al-Farisi izin balik ke rumah majikan.

 

PERTEMUAN KE-2

 

Rasulullah tinggal di Madinah.

 

Salman Al-Farisi mendatangi Nabi.

Membawa makanan.

 

Salman Al-Farisi berkata,

 

“Saya melihat engkau tidak makan harta sedekah.

 

Saya datang membawa hadiah untukmu.

 

Terimalah hadiah khusus dariku untukmu.”

 

 

Nabi menerimanya.

 

Nabi ikut makan hadiah itu dengan para sahabat.

 

Salman Al-Farisi bergumam,

 

”Hal ini adalah bukti ke-2.

Bahwa Nabi mau makan harta hadiah.”

 

PERTEMUAN KE-3

Rasulullah mengantar jenazah sahabatnya.

 

Di makam Baqi, Madinah.

 

Nabi duduk dengan para sahabat.

 

Salman Al-Farisi duduk di belakang Nabi.

Dia ingin melihat punggung Nabi.

 

Nabi menyadarinya.

 

Nabi melepaskan baju dari punggungnya.

 

Salman Al-Farisi melihat stempel tanda kenabian.

 

Di punggung Nabi.

 

Seperti peasn uskup Ammuriyah.

 

Salman Al-Farisi menangis.

 

Dia mendekat Nabi.

Dan merangkulnya.

 

Nabi bersabda,

 

“Berbaliklah.

Menghadap kepadaku.

Dan ceritakan semuanya.”

 

Salman Al-Farisi bercerita riwayat hidupnya.

 

Kisah perjalanannya mencari Nabi.

 

Berangkat dari Persia, Iran.

Hingga di Madinah, Arab Saudi.

 

Nabi dan para sahabat menyimaknya.

 

Salman Al-Farisi kembali bekerja.

 

Sebagai budak.

 

Salman Al-Farisi tak ikut Perang Badar dan Perang Uhud.

 

 

Nabi bersabda,

 

”Wahai Salman.

 

Tulis perjanjian dengan majikanmu.

Agar kamu bebas.”

 

Salman Al-Farisi menulis perjanjian dengan majikannya.

 

Supaya lepas budak.

Dengan tebusan.

 

Yaitu menanam 300 pohon kurma.

Dan bayar 40 ons emas.

 

Nabi bersabda,

 

“Wahai para sahabat.

 

Bantulah saudaramu Salman.

 

Untuk membebaskan dirinya.”

 

Semua sahabat membantu Salman.

 

Nabi ikut menanam pohon kurma.

 

Nabi membawa emas sebesar telur ayam.

 

Seberat 40 ons diberikan  Salman.

 

Untuk ongkos membayar bebas dari budak.

 

Salman Al-Farisi merdeka.

Langsung ikut Perang Khandaq.

Atau Pernga Parit.

 

Salman Al-Farisi usul ide cemerlang.

Yaitu membuat parit keliling Madinah.

 

Untuk menghambat pergerakan musuh.

 

Pasukan musuh frustasi.

Berjumlah lebih banyak.

 

Tapi berputar-putar saja.

 

Tak bisa masuk menyerang.

 

Pasukan Islam hanya bertahan.

 

Pengepungan berlangsung lebih dari 1 bulan.

 

Tidak menghasilkan apa-apa.

Muncul angin topan.

 

Pasukan kafir kocar-kacir.

 

Musuh balik ke tempat asal mereka.

 

Umat lslam selamat.

 

Sejak saat itu.

Salman Al-Farisi  selalu ikut.

Dalam perang membela Islam.

 

 

Daftar Pustaka

1.              Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.              Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.              Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017