Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label APAKAH MALAM LAILATUL QADAR ITU (1 dari 3). Show all posts
Showing posts with label APAKAH MALAM LAILATUL QADAR ITU (1 dari 3). Show all posts

Monday, April 19, 2021

9302. APAKAH MALAM LAILATUL QADAR ITU (1 dari 3)

 


APAKAH MALAM LAILATUL QADAR ITU (1 dari 3)

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

APAKAH MALAM LAILATUL QADAR ITU

 

Al-Quran surah Al-Qadar (surah ke-97) ayat 1-5.

 

 

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

 

 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1.000 bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. 

 

 

Surah Al-Qadar (surah ke-97) menurut urutan mushaf dalam Al-Quran.

 

 

Diletakkan setelah surah Iqra (surah ke-96).

 

Penempatan ini sesuai dengan petunjuk dari Allah.

 

 

Dan urutan ini ditemukan keserasian mengagumkan.

 

 

Al-Quran surah Iqra (surah ke-96) perintah untuk “membaca”.

 

 

Maka wajar setelah surah Iqra (surah ke-96) kemudian disusul surah Al-Qadar (surah ke-97).

 

Yang   bicara tentang “turunnya Al-Quran” dan “lailatul qadar” (malam kemuliaan).

 

 

Yang terpilih sebagai malam “Nuzulul Quran”.

 

 

 Surah Al-Qadar (surah ke-97) diturunkan kepada Nabi.

 

 

Jarak waktunya  jauh sesudah turunnya surat Iqra (surah ke-96).

 

 

Sebagian ulama berpendapat surah Al-Qadar (surah ke-97)  turun setelah Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah.

 

 

Surah Iqra (surah ke-96) adalah wahyu pertama yang turun di Mekah. 

 

 

Dalam surah Iqra (surah ke-96) Nabi dan umat Islam diperintahkan untuk “membaca”.

 

 

Dan yang dibaca itu salah satunya adalah “Al-Quran”.

 

 

Surah Al-Qadar (surah ke-97) menjelaskan bulan Ramadan yang punya banyak  keistimewaan.

 

 

Salah satunya malam “Lailatul Qadar”.

 

 

 Yaitu suatu malam yang dikatakan Al-Quran “lebih baik daripada 1.000 bulan”.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 185.

 

 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

 

 

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu dan pembeda (antara hak dan batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

 

 

Al-Quran surah Ad-Dukhan (surah ke-44) ayat 3-5.

 

 

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ

 

 

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul.

 

 

 

Kalimat “Ma adraka?” (Tahukah kamu?) muncul 13 kali dalam Al-Quran.

 

 

1.      Yang 10 bertanya  tentang kehebatan terkait hari akhir.

 

Seperti “Ma adraka ma  yaumul fashl”.

 

(Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?)

 

Yaumul fashl adalah salah satu nama hari kiamat.

 

Dan sebagainya.

 

 

Hari akhirat adalah hal sulit bahkan mustahil dijangkau akal pikiran manusia.

 

 

2.      Yang 3 kali muncul dalam surah:

 

1)  At-Thariq (86: 2).

2)  Al-Balad (90:12).

3)  Al-Qadr (97: 2).

 

 

Al-Quran surah At-Thariq (surah ke-86) ayat 2.

 

 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الطَّارِقُ

 

 

Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?”

 

 

Al-Quran surah Al-Balad (surah ke-90) ayat 12.

 

 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ

 

 

Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?

 

 

Al-Quran surah Al-Qadar (surah ke-97) ayat 2.

 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

 

 

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?”

 

 

 Pemakaian kalimat “Ma adraka” (Tahukah kamu?) dalam Al-Quran.

 

Berkaitan objek pertanyaan hal sangat hebat.

 

 

Dan sulit  dijangkau  hakikatnya  secara  sempurna  oleh  akal pikiran manusia.

 

 

Para ulama   membedakan antara pertanyaan:

 

1.      “Ma adraka” (Tahukah kamu?).

2.      “Ma yudrika” (Tahukah kamu?)

 

Dipakai Al-Quran dalam 3 ayat, yaitu dalam surah:

 

1)     Al-Ahzab (33: 63).

2)     Asy-Syura (42:17).

3)     Abasa (80: 3).

 

 

Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 63.

 

 

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

 

 

Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakan: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya”.

 

 

Al-Quran surah Asy-Syura (surah ke-42) ayat 17.

 

 

اللَّهُ الَّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَالْمِيزَانَ ۗ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيبٌ

 

 

Allah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?

 

 

 

 Al-Quran surah Abasa (surah ke-80) ayat 3.

 

 

وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ

 

Tahukah kamu mungin dia ingin membersihkan dirinya (dari dosa).

 

 

Ayat ke-1 dan ke-2 bertanya “Ma yudrika” menyangkut “waktu kedatangan hari kiamat”.

 

Ayat  ke-3 berkaitan dengan “kesucian jiwa manusia”.

 

 

Ketiga  hal  itu tidak mungkin diketahui oleh akal manusia.

 

 

 

Daftar Pustaka

1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5. Tafsirq.com online.