Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Badui Akan Menghisab Allah. Show all posts
Showing posts with label Badui Akan Menghisab Allah. Show all posts

Saturday, October 3, 2020

5674. BADUI AKAN MENGHISAB ALLAH

 


BADUI AKAN MENGHISAB ALLAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

1.     Dikisahkan, seorang Badui memeluk Islam dan  ikrar “Dua Kalimat Syahadat”.

2.     Yaitu “Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi Nabi Muhammad utusan Allah”.

 

3.     Dia mengikuti jejak kepala sukunya.

4.     Si Badui masuk Islam, hasil dakwah para pemimpinnya.

 

5.     Dia belajar cara beribadah agama Islam dari tokoh kabilahnya.

6.     Meskipun dia tergolong miskin, tidak pintar, dan belum pernah bepergian ke luar dari desanya.

 

7.     Artinya dia orang “ndeso”.

8.     Tempat tinggalnya terpencil dan “adoh kawat”.

9.     Si Badui belum pernah ke Madinah.

 

10. Dia belum pernah bertemu dengan Nabi.

11. Dan tidak mengenal wajah Nabi.

 

12.  Tetapi dengan segala keterbatasannya, dia menjadi seorang  mukmin yang baik.

13. Dia sangat  mencintai Nabi Muhammad.

 

14. Pada suatu hari rombongan sukunya pergi ke Mekah untuk melakukan ibadah umrah.

 

15. Dan si Badui ikut dalam rombongan.

16. Ketika rombongannya melakukan tawaf.

 

17. Mengelilingi Kakbah 7 tujuh kali berjalan kaki berlawanan arah jarum jam.

18. Si Badui selalu mengikuti di belakang rombongannya.

 

19. Kemudian si Badui terpisah dari rombongannya.

20. Tetapi dia terus melakukan tawaf.

 

21. Dia tawaf sambil berzikir, “Ya, Karim… ”.

22. Berulang-ulang.

23. Dia bukan orang cerdas.

 

24. Dan tidak mampu menghafal doa tawaf.

25. Selama tawaf dia hanya membaca: “Ya, Karim…”, berulang-ulang.

 

26. Tiba-tiba dia merasa ada yang mengikutinya.

27. Ada orang yang berjalan menempel di belakangnya.

28. Dan menirukan ucapannya, “Ya, Karim...” seperti dirinya.

 

29. Si Badui berpindah agak menjauh agar tidak diikuti orang itu.

30. Dia menyangka orang itu mengolok-oloknya.

 

31. Meskipun dia bergeser dan menjauh.

32. Tetapi orang itu tetap membuntutinya.

 

33. Kemana pun dia bergerak, orang itu selalu mengikutinya.

34. Akhirnya, si Badui menghentikan langkahnya dan memutar badannya 180 derajat.

 

35. Dan berbalik menghadap orang itu.

 

36. Si Badui berkata,”Wahai, orang yang berwajah cerah dan berbadan bagus, apakah engkau memperolok-olokku?

37. Demi Allah, engkau akan kulaporkan kepada kekasihku”.  

 

38. “Siapakah kekasihmu itu?” jawab lelaki itu.

39. Badui menjawab, “Nabiku, Nabi Muhammad Rasulullah”.

 

40. Lelaki itu tersenyum mendengar jawabannya.

 

41. Kemudian lelaki itu bertanya, “Apakah engkau belum mengenal dan bertemu dengan Nabimu itu, Wahai saudaraku, Badui?”

 

42. “Belum,” jawab Si Badui. 

43. Lelaki itu berkata lagi,”Bagaimana mungkin engkau mencintainya, padahal, engkau tidak mengenalnya?

44.  Bagaimana pula keimananmu kepadanya?”

 

45. “Aku beriman atas kenabiannya, meskipun aku tidak pernah melihatnya.

46. Aku membenarkan kerasulannya, walaupun aku belum pernah bertemu dengannya,” jawab si Badui.

 

47. Lelaki itu tersenyum lagi, “Wahai saudaraku orang Badui, aku inilah Nabimu di dunia dan pemberi syafaat kepadamu di akhirat kelak.”

 

 

48. Memang, lelaki yang “mengintili” si Badui adalah Nabi Muhammad, yang saat itu, juga sedang umrah.

49. Nabi mengikuti si Badui ketika sedang tawaf.

 

50. Beliau melihat si Badui yang polos dan unik terpisah dari rombongannya.

 

51. Tetapi dia tampak begitu khusuk dalam melakukan tawaf.

52. Si Badui memandang Nabi, seakan tidak percaya, kaget bercampur gembira.

 

53. Dia  terpana, lalu matanya berkaca-kaca.

54. Kemudian dia mendekat kepada Nabi dan  merendahkan badan akan mencium tangan Nabi.

 

55. Dan Nabi memegang pundaknya.

56. Nabi bersabda,”Wahai saudaraku orang Badui, janganlah engkau memperlakukanku seperti orang asing memperlakukan rajanya.

 

57. Sesungguhnya, Allah mengutusku bukan sebagai orang sombong dan sewenang-wenang.

 

58. Tetapi Allah mengutusku dengan kebenaran dan memberi kabar gembira, berupa kenikmatan di surga.

59. dan memberi peringatan tentang pedihnya azab neraka.

 

 

60. Si Badui berdiri termangu dan tampak jelas raut wajah kegembiraannya.

61. Karena bisa berjumpa dengan Nabi.

 

62. Tiba-tiba malaikat Jibril turun kepada Nabi.

63. Dan menyampaikan beberapa kalimat kepada si Badui.

 

 

64. “Wahai Badui, sesungguhnya kelembutan dan kemuliaan Allah. Ya, Karim.

65. Yang Maha Pemurah. Maha Memberi tanpa diminta.

66. Akan menghisab dan memperhitungkan segala perbuatan manusia.”

 

67. Nabi menyampaikannya  kepada Si Badui.

68. Lalu si Badui bertanya, “Apakah Allah akan menghisabku, Ya Rasulullah?

69. Nabi menjawab, “Benar Allah akan menghisabmu, jika Allah menghendaki.”

 

70. Tiba-tiba Badui mengucapkan sesuatu yang tidak terduga.

 

71. “Demi kebesaran dan keagungan Allah. Jika Allah menghisabku, maka aku juga akan menghisab Allah.”

 

72. Nabi bersabda sambil tersenyum, “Wahai saudaraku, engkau menghisab Allah dalam hal apa?” 

 

73. Si Badui menjawab,”Jika Allah menghisabku atas dosaku, maka aku akan menghisab Allah dengan Maha Pengampunan-Nya.

74. Jika Allah menghisabku atas kemaksiatanku, maka aku akan menghisab Allah atas Maha Pemaaf-Nya.

 

75. Jika Allah menghisabku atas kekikiranku, maka aku akan menghisab Allah atas Maha Kedermawanan-Nya”.

 

76. Nabi terharu mendengar jawaban si Badui.

77. Hingga Nabi meneteskan air mata sampai membasahi jenggot beliau.

 

78. Nabi mendengar jawaban sederhana yang menunjukkan betapa akrabnya si Badui dengan Tuhan-Nya.

 

79. Dan betapa tinggi makrifatnya kepada Allah.

80. Padahal dia belum pernah mendapat didikan langsung dari Nabi.

 

81. Malaikat Jibril turun lagi.

82. Dan memberi tahu Nabi, “Wahai Muhammad, Allah mengirim salam kepadamu.

 

83. Dan berfirman,”Kurangi tangismu, karena bisa mempengaruhi para malaikat dalam bertasbih.

84. Dan sampaikan kepada saudaramu, si Badui bahwa dia tidak perlu menghisab Allah, karena Allah tidak akan menghisabnya, dan dia termasuk penghuni surga.”

 

 

Sumber :

1.     Katsir, Ibnu. Kisah Para Nabi. Penerbit Pustaka Azzam. Jakarta 2011.

2.     Sahil, Azharuddin. Indeks Al-Quran. Panduan Mudah Mencari Ayat dan Kata dalam Al-Quran. Penerbit Mizan. Bandung 2007.

3.     Kisah Para Sahabat.