Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label GUS BAHA MUKJIZAT AL-QURAN TAK TERBATAS. Show all posts
Showing posts with label GUS BAHA MUKJIZAT AL-QURAN TAK TERBATAS. Show all posts

Monday, September 13, 2021

11042. GUS BAHA MUKJIZAT AL-QURAN TAK TERBATAS

 



GUS BAHA AL-QURAN MUKJIZAT TAK TERBATAS

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

  

PENGERTIAN MUKJIZAT

 

Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia.

  

Mengapa mukjizat Nabi Muhammad tidak sehebat Nabi Musa dengan tongkatnya?

 

Baha’udin Nur Salim (Gus Baha’) asal Kragan, Rembang berpendapat.

  

Justru Al-Quran adalah mukjizat yang lebih dahsyat.

  

Melebihi tongkat Nabi Musa.

  

Dan unta Nabi Sholeh yang keluar dari batu.

  

 

Jika yang dikatakan mukjizat adalah sesuatu yang melebihi kadar kemampuan manusia biasa.

  

Al-Quran justru banyak menjelaskan penalaran objektif untuk umat.

 

 Sehingga bisa sering melihat kedahsyatan Allah setiap saat.

 

 Menurut Gus Baha’ keimanan di zaman umat Nabi Muhammad tidak perlu hal-hal yang sifatnya khoriqul adat.

 

 

 Yaitu tak perlu yang berbeda melebihi kebiasaan.

  

Cukup dengan bukti penalaran atas penciptaan seekor nyamuk saja.

 

 ltu sudah menunjukkan dahsyatnya Allah SWT.

  

Jika untuk mengetahui adanya Allah SWT harus menunggu mukjizat seperti Nabi Musa.

 

 

 

ltu kecelakaan besar dalam ketauhidan.

 

 Misalnya, kita disuruh membikin nyamuk, bisa apa tidak?

  

Atau membuat patungnya nyamuk saja.

 

 Apakah bisa?

  

Bukankah itu sudah cukup sebagai bukti adanya Allah SWT?” tandasnya.

 

 

Bagi orang alim, percontohan nyamuk itu lebih dahsyat.

 

 Ketimbang tongkat Nabi Musa dan unta Nabi Soleh.

  

Cara Allah menjelaskan iman cukup sederhana.

  

Dengan perumpamaan.

 

Serta hal kecil di sekitar manusia.

  

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 26.

 

 

 ۞ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ

 

Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.

 

  

Jika, misalnya saya bertemu dan dipameri Nabi Musa tentang kesaktian tongkatnya.

  

Saya tetap lebih memilih Nabi Muhammad.

  

Karena Al-Quran memberi nalar objektif dan tidak terbatas.

 

 

Makanya Rasulullah itu disebut sebagai afdholul anbiya’.

  

Yaitu Nabi yang paling utama.

  

Gus Baha’ memaparkan risiko mukjizat yang sifatnya khariqul adat.

 

 Seperti tongkat Nabi Musa dan unta Nabi Sholeh.

  

Gus Baha menyebut mukjizat makhsushoh seperti itu terbatas.

 

 

Karena hanya bisa diketahui oleh manusia yang menyaksikan secara langsung saja.

 

Manusia yang tidak menyaksikannya bisa saja tidak percaya.

  

Tetapi dengan kedahsyatan Al-Quran dengan logika penciptaan alam semesta.

  

Pasti manusia akan percaya ila yaumil qiyamah.

 

 Dengan mukjizat khariqul adat.

  

Bisa membuat umat manusia manja.

 

Dan minta sesuatu yang aneh-aneh.

  

Sebagian ulama mengkritik mukjizat yang seperti itu.

  

Selayaknya tidak perlu dituruti.

  

 

Salah satu ulama menyebut penyebab orang menjadi kafir karena tergantunga pada kejadian dahsyat.

  

 Untuk mau percaya pada kodrat Allah SWT.

 

 Umat ini akan menggantungkan kebenaran agama berdasar kesaktian  pemimpinnya.

  

Yaitu para ulama sebagai pewaris Nabi.

 

 

 

Umat akan menuntut para kiai punya kesaktian.

  

Yang bisa disaksikan bersama secara zahir.

 

Jika tidak sakti, maka  tidak diakui.

 

Akhirnya muncul yang pura-pura sakti.

 

 

 

Seperti kasus Dimas Kanjeng.

 

 Al-Quran adalah mukjizat terbesar bagi umat manusia.

 

Al-Quran bisa membuktikan.

 

Dan mengantarkan manusia pada Allah SWT dengan penalaran sederhana.

 

 Yang orang awam pun bisa memahaminya.

 

 

 

Nabi Muhammad menjadi satu-satunya utusan Yang sukses.

 

Membawa manusia kembali beriman kepada Allah.

 

Dengan sarana yang tidak terbatas.

 

Dan ada di mana saja.

  

Rasulullah sukses punya umat beriman tanpa harus ditunggu.

 

 

Dan tanpa dibina secara langsung sampai hari ini.

  

Cukup dengan Al-Quran,” jelas Gus Baha.

  

 

 (Sumber: FB)