Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label REFORMASI BALIK KE NOL. Show all posts
Showing posts with label REFORMASI BALIK KE NOL. Show all posts

Tuesday, October 17, 2023

31505. MAKLUMAT JUANDA 2023 REFORMASI BALIK KE NOL

 


MAKLUMAT JUANDA 2023 REFORMASI BALIK KE TITIK NOL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Ratusan tokoh.

Sampaikan Maklumat Prihatin.

Disebut Maklumat Juanda. 

 

“Reformasi Kembali ke Titik Nol”.

 

Hal itu.

Sikap berbagai isu di tanah air.

Salah satunya.

Mahkamah Konstitusi (MK) izinkan.

Calon belum usia 40 tahun.

 

Tapi pernah jadi Kepala Daerah.

Untuk maju sebagai:

 

1)                Calon presiden.

2)                Calon wakil presiden.

 

Juru bicara Maklumat.

 Usman Hamid sebutkan.

 

Bahwa putusan MK.

Sangat kecewakan warga.

 

Menurut dia.

Seharusnya tak ada diskriminasi usia.

Bagi capres dan cawapres.

 

Keputusan hari ini.

Dianggap berpihak.

 

“Bukan gejala.

Tapi fenomena nyata.

 

Bahwa sejumlah anak presiden.

Sejumlah anak kepala negara.

 

Menikmati:

 

1)        Kekuasaan.

1)        Jabatan public.

2)        Fasilitas bisnis.

 

Dari kelompok oligarki.

Saat Bapaknya berkuasa," kata dia.

 

Maklumat Juanda 2023:

Reformasi Kembali ke Titik Nol

 

1)        Reformasi kembali ke titik nol.

 

2)        Mundurnya Reformasi ditandai dengan merosotnya demokrasi dan diperburuk oleh fenomena politik dinasti.

 

3)        Reformasi dan Demokrasi yang kita tegakkan bersama dalam 25 tahun terakhir, dikhianati.

 

4)        Kedaulatan rakyat disingkirkan.

 

5)        Ruang publik dipersempit, oposisi menjelma aliansi kolusif, lembaga anti-korupsi dilemahkan, dan kekuatan eksekutif ditebalkan.

 

6)        Yang menentukan nasib kita: kekuasaan pemimpin nasional dan para majikan partai.

 

 

7)        Penguasa menyalahgunakan demokrasi melalui peraturan perundang-undangan, mulai dari Revisi UU KPK, KUHP, hingga UU Cipta Kerja.

 

8)        Konflik kepentingan pejabat kabinet sangat kuat.

 

9)        Prosedur demokrasi disalahgunakan untuk memfasilitasi oligarki yang lama mengakar di era rezim Soeharto.

 

10)  Penyelesaian pelanggaran HAM berat berhenti di ranah non-yudisial, instan, dan terhalang oleh kompromi politik jangka pendek.

 

 

11)  Politik dinasti terasa kental ketika Presiden menyalahgunakan kekuasaan yang sedang dipegangnya untuk mengistimewakan keluarga sendiri.

 

12)  Anak-anaknya yang minim pengalaman dan prestasi politik menikmati jabatan publik maupun fasilitas bisnis yang tak mungkin didapat tanpa status anak Kepala Negara/Presiden yang berkuasa.

 

 

13)  Presiden pun terus bermanuver untuk menentukan proses Pemilu 2024 dengan menggandeng kubu politik yang menjamin masa depan sendiri dan dinasti keluarga.

 

14)  Rasa keadilan diinjak-injak.

 

15)  Masa depan bangsa dijadikan permainan kotor.

 

16)  Kami memergoki perilaku politik yang nista dari penguasa dan kalangan atas ini.

 

 

17)  Ukuran moral, tentang yang adil dan tidak adil, yang patut dan tidak patut telah hilang.

 

18)  Perilaku yang nista itu adalah kolusi dan nepotisme yang dirobohkan oleh gerakan reformasi, seperempat abad lalu.

 

 

19)  Itu sebabnya di sini kami, sejumlah warga negara dari pelbagai kalangan, bersuara. Indonesia memerlukan politik yang diabdikan untuk kedaulatan rakyat.

 

20)  Kami mendesak para pemimpin bangsa, terutama Kepala Negara, Presiden Jokowi, agar memberi teladan, dan bukan memberi contoh buruk memperpanjang kebiasaan membangun kekuasaan bagi keluarga.

 

 

Dibacakan di Jalan Juanda, Jakarta

Senin, 16 Oktober 2023.

 

(Sumber jpnn)