Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BULAN RAMADAN ISI 29 ATAU 30 HARI. Show all posts
Showing posts with label BULAN RAMADAN ISI 29 ATAU 30 HARI. Show all posts

Monday, March 28, 2022

12985. BULAN RAMADAN BERISI 29 ATAU 30 HARI

 






BULAN RAMADAN BERISI 29 ATAU 30 HARI
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Daftar nama 12 bulan lslam Hijriah.

 

1.      Muharam (30 hari).

2.      Safar (29 hari).

 

3.       Rabiul Awal (30 hari).

4.      Rabiul Akhir (29 hari).

 

5.      Jumadil Awal (30 hari).

6.      Jumadil Akhir (29 hari).

 

7.      Rajab (30 hari).

8.       Syakban (29 hari).

 

9.       Ramadan (29 atau 30 hari).

10.               Syawal (29 hari).

 

11.                Zulkaidah (30 hari).

12.                Zulhijah (29 hari).

 

Dalam bulan Ramadan.

Umat Islam wajib berpuasa. Selama 1 bulan penuh.

 

Sebanyak 29 atau 30 hari.

 

Rukun Islam adalah  tiang utama agama Islam.

 

Ada 5 rukun lslam, yaitu:

1.      Mengikrarkan kalimat syahadat.

2.      Mendirikan salat.

3.      Berzakat.

 

4.      Berpuasa Ramadan.

5.      Mengerjakan ibadah haji.

 

Kalender lslam Hijriah.

 

Dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah.

Dari Mekah ke Madinah.

 

 Bertepatan dengan tahun 622 Masehi.

 

Tahun ke-2 Hijriah.

Rasulullah umur 54 tahun.

 

Pada bulan Syakban.

Yaitu 1 bulan sebelum Ramadan.

 

Turun perintah berpuasa Ramadan.

 

Penentuan awal dan akhir sebuah hari (tanggal).

 

Sistem Kalender Masehi.

Sebuah hari (tanggal) berakhir pukul 24.00.

 

Dan mulai pukul 00.00.

Waktu setempat. 

 

Sistem kalender Hijriah.

 

Sebuah hari (tanggal) berakhir.

Saat tenggelam matahari.

 

Dan mulai saat Magrib.

Waktu setempat.

 

Dasar hukum puasa Ramadan.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 183.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

 

Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa seperti diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

 

 Al-Quran tidak menegaskan perintah puasa.

Berasal dari Allah.

 

Redaksinya berbentuk pasif.

“Diwajibkan atas kamu berpuasa”.

 

Agaknya redaksi itu memang dipilih.

 

Bahwa wajib berpuasa.

Tidak harus datang dari Allah.

 

Tetapi manusia akan mewajibkan dirinya sendiri. 

 

Saat sadar manfaat.

Dan kebaikan berpuasa.

 

Penentuan awal Ramadan.

 

Ditentukan saat terjadi hilal.

Munculnya bulan sabit.

Melengkung mirip sabit.

Yaitu bulan yang terbit.

Pada tanggal 1 bulan Kamariah.

 

 Metode  rukyat.

Yaitu melihat munculnya bulan sabit.

Dengan mata telanjang.

Atau pakai teropong.

 

Di lokasi tertentu.

Yang tidak terhalang bangunan dan pepohonan.

 

Umumnya, di sepanjang pantai tertentu.


Metode hisab.

Yaitu memakai ilmu astronomi.

 

Biasanya.

Kementerian Agama Republik Indonesia.

Dan Nahdlatul Ulama (NU).

Memakai metode “rukyatul hilal”.

 

Biasanya.

Muhammadiyah memakai metode.

 “hisab hakiki wujudul hilal”.

 

Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dan Persatuan Islam (Persis).

 

Memakai kombinasi  rukyat dan hisab.


Perbedaan metode.

Hasilnya bisa sama.

Tapi bisa berbeda.

 

Pengertian puasa.

 

Yaitu menahan dari segala yang membatalkan.

 

Selama 1 hari.

Sejak terbit fajar.

Sampai matahari terbenam.

 

Dengan niat.

Dan beberapa syarat.

 

Orang wajib berpuasa Ramadan.

1.      Orang berakal.

2.      Cukup umur.

 

3.      Bisa membedakan baik dan buruk (mumayiz). 

4.      Kuat berpuasa.

 

Syarat sah puasa.

1.      Orang Islam.

2.      Mumayiz.

 

3.      Suci dari haid dan nifas.

4.      Bukan hari yang dilarang berpuasa.

 

Hari dilarang puasa.

1)     Idul Fitri.

2)     Idul Adha.

 

3)     Hari Tasyrik.

Tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah.

 

 

Rukun puasa Ramadan.

1.      Berniat tiap malam.

Sebelum puasa pagi harinya.

 

2.      Menahan dari segala hal yang membatalkan.

Sejak terbit fajar.

Sampai terbenam matahari.

 

Puasa sunah.

Boleh berniat sebelum masuk Zuhur.


Hal yang membatalkan puasa.

1.      Sengaja makan atau minum.

2.      Sengaja muntah.

Muntah tak sengaja.

Tak membatalkan puasa.

 

3.      Hubungan badan suami istri siang hari.

 

Boleh hubungan suami isteri malam hari.

 

Jika tertidur sampai masuk Subuh.

Segera mandi besar.

 

Salat Subuh.

Terus puasa Ramadan.

 

4.      Keluar  darah haid atau nifas, gila, atau keluar air mani.

Karena terangsang lawan jenis pada siang hari.

 

Jika keluar air mani.

Karena bermimpi.

Tidak membatalkan puasa.

 

Memasukkan sesuatu dalam rongga badan.

Seperti hidung, telinga, dan lainnya.

 

Ulama berbeda pendapat.

 

Sebagian ulama menganggap.

Puasanya batal.

 

Dikiaskan makan dan minum.

 

Sebagian lain menganggap.

Tidak batal puasanya.

 

Termasuk memasukkkan obat.

Tidak lewat mulut.

 

Misalnya.

Suntik tidak membatalkan puasa.

 

Orang yang boleh tidak puasa Ramadan.

1.      Orang yang sakit.

Jika puasa khawatir bertambah parah.

Harus mengganti puasa pada hari lain.

 

2.      Berusia lanjut.

Atau belum tua.

Tapi kondisinya lemah.

 

Wajib membayar fidiah.

Yaitu memberi makanan orang miskin. 

 

3.      Wanita Hamil atau menyusui.

Jika khawatir kesehatan bayinya.

 

Wajib mengganti puasa pada hari lain.

 

Juga, dianjurkan memberi makan orang miskin.

 

4.      Musafir.

Yaitu perjalanan melebihi 81 km.

Boleh tak berpuasa.

Tapi mengganti hari lain.

 

Sunah puasa Ramadan.

1.      Segera berbuka saat Magrib. 

 

2.      Berbuka dengan kurma, minum air, atau yang manis.

 

3.      Berdoa, ketika berbuka.

 

4.      Makan sahur.

 

5.      Mengakhirkan waktu makan sahur.

 

6.      Memberi makanan pada orang berpuasa.

 

7.      Memperbanyak sedekah.

 

8.       Memperbanyak membaca dan belajar Al-Quran.

 

Hikmah puasa Ramadan.

1.      Mensyukuri nikmat Allah yang tidak terbatas.

2.      Melatih disiplin.

3.      Empati.

Yaitu memahami orang lapar.

 

Gampang membantu orang miskin.

Mudah membantu orang susah.

 

4.      Membuat tubuh sehat.

Membuat sehat fisik dan mental.

Sehat jasmani dan rohani.

 

 

PUASA RAMADAN YANG ISTIMEWA


1. Awal turunnya Al-Quran.

Yaitu pada bulan Ramadan.

Malam lailatul kadar.

Malam kemuliaan.

Orang beramal kebaikan pada malam itu.

Berpahala berlipat ganda.

Lebih baik daripada  1.000 bulan.


Semua dosa tahun lalu diampuni.

 

Nabi Bersabda,

 

“Barangsiapa berpuasa Ramadan.

Karena iman.

Dan mengharapkan pahala dari Allah.

 

Akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.”

 

Nama lain Ramadan.

1.      “Syahrus Syiyam”.

Bulan berpuasa.

 

2.      “Syahrul Qiyam”.

Bulan Qiyamullail.

 

3.      “Syahrul Quran”.

Bulan Al-Quran.

 

4.      “Syahrul Infak”.

Bulan infak.

5.      “Syahrut Tarbiyah”.

Bulan pembelajaran.

 

6.      “Syahrul Jihad”.

Bulan jihad.

Banyak  peristiwa jihad terjadi dalam Ramadan.

 

Misalnya.

1)     Perang Badar.

Saat Nabi Muhammad usia 55 tahun.

 

2)     Penaklukan Mekah dengan damai.

Saat Rasulullah usia 61 tahun.

 

Bersama 10.000 pasukan muslim menguasai kota Mekah.

Tanpa pertumpahan darah.

 

Masih banyak peristiwa sejarah umat Islam.

Yang terjadi bulan Ramadan.

 


Termasuk kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945.

 

Bertepatan dengan:

Jumat Legi.

Pada bulan Ramadan.

 

Bulan Ramadan memang istimewa.

 

(Dari berbagai sumber)