Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ARTI OLIGARKI DAN PENYEBABNYA. Show all posts
Showing posts with label ARTI OLIGARKI DAN PENYEBABNYA. Show all posts

Wednesday, November 9, 2022

15561. ARTI OLIGARKI DAN PENYEBABNYA

 

 


 

ARTI OLIGARKI DAN PENYEBABNYA

oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

 

UUD tahun 1945.

Pasal 34 ayat 1.

 

“Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

 

Oligarki politik.

Yaitu sedikit orang sangat berkuasa.

 

Bisa ambil keputusan politik.

Tentukan nasib rakyat lndonesia.

 

 Oligarki ekonomi.

Yaitu sedikit orang.

 

Menguasai sebagian besar.

Kekayaan bangsa.

 

Untuk kasus Indonesia.

Sedikit orang.

 

Yang berkuasa dalam politik.

Juga berkuasa dalam ekonomi.

 

Dampaknya.

Muncul aturan ekonomi dan politik.

 

Yang kaya makin kaya.

Yang miskin makin miskin.

 

Pada tahun 2017.

Hasil riset Oxfam.

 

1)        Bahwa 1 persen warga terkaya.

Menguasai 49 persen kekayaan nasional.

 

2)        4 orang orang terkaya Indonesia.

Kekayaannya lebih besar .

Dibanding 100.000.000 orang miskin.

 

3)        Dalam 1 hari.

Bunga deposito orang terkaya.

Di Indonesia.

 

Melebihi 1.000 kali belanja orang miskin.

Untuk kebutuhan pokok.

Selama 1 tahun.

 

Indonesia.

Nomor ke-6.

 

Ketimpangan ekonomi.

Tertinggi di dunia.

 

Hasil riset.

Jika korupsi makin tinggi.

Maka ketimpangan makin besar.

 

Warga tak percaya politisi.

 

"Untuk apa aku dukung dia.

Dengan sungguh-sungguh.

 

Karena dia belum tentu.

Memperjuangankan nasibku.

 

Maka aku ambil uangnya.

Selagi bisa."

 

 

Rakyat makin pragmatis.

Hingga pemilihan Kepala Desa.

 

Kepercayaan rakyat musnah.

 

"Ambil saja uangnya.

Tapi jangan coblos orangnya."

 

Kita biasa hidup semu.

Kita anggap semua normal.

Terima takdir.

 

Padahal Allah tak ubah nasib kaum.

Jika kaum itu tak usaha.

 

Umur Indonesia hampir 100 tahun.

Semoga terpilih pemimpin baru.

 

Yang bisa wujudkan

Sila ke-5 Pancasila.

 

Yaitu keadilan sosial.

Bagi seluruh rakyat lndonesia.

 

(Sumber kompas)