.png)
FLORES NTT TERTIPU TERBUKTI ANIES BASWEDAN TOLERAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Warga Flores NTT merasa tertipu.
Bahwa Anies Baswedan tak toleran.
Ternyata selama jadi
Gubernur Jakarta.
Periode 2017-2022.
Anies Baswedan.
Berbagai fitnah.
Tak terbukti.
Wilfrid Kabelen.
Seperti orang Flores Timur.
Bahkan semua warga.
Nusa Tenggara Timur.
Punya nilai negatif.
Terhadap Anies Baswedan.
Pada Pilihan Gubernur Jakarta.
Tahun 2017.
“Saat pilkada tahun 2017.
Saya juga benci Pak
Anies.
Memang kesannya.
Anies musuh orang NTT.
Termasuk Flores Timur,” kata Wilfrid.
Kamis malam, 19 Januari 2023.
Alasan menolak.
Anies Baswedan.
Sebab masifnya berita.
Bahwa Anies Baswedan.
1)
Tak toleran.
2)
Radikal.
3)
Politik identitas.
4)
Tak hargai keberagaman.
5)
Tak hormati minoritas.
Jika jadi Gubernur.
Maka Anies Baswedan.
Hanya merawat pendukungnya.
Tapi seiring perjalanan waktu.
Hingga Anies akhiri masa jabatannya.
Persepsi Wilfrid.
Terhadap Anies Baswedan.
Mulai berubah.
Karena semua tuduhan.
Tak terbukti.
Anies Baswedan.
Ternyata pemimpin:
1)
Sangat toleran.
2)
Merangkul semua warga.
3)
Ayomi semua agama.
4)
Membantu semua agama.
5)
Izinkan bangunan gereja.
Puluhan tahun menanti.
Anies Baswedan.
Tak Cuma mikir relawannya.
Tak hanya mikirkan konstituennya.
Tapi ayomi umat Katolik Jakarta.
Banyak izin pembangunan gereja diberikan.
Anies Baswedan.
Difitnah tokoh politik identitas.
Tapi ternyata semua tuduhan.
Tak ada buktinya.
Anies Baswedan merangkul semua,” sambungnya.
Wilfrid Kabelen.
Makin kagum.
Pada Anies Baswedan.
Karena Anies
Punya jiwa pemimpin.
Sjak muda.
Anies Baswedan.
1)
Ketua ketua OSIS SMA se-Indonesia.
2)
Ikut pertukaran pelajar ke Amerika Serikat.
Selama 1 tahun.
Tinggal di rumah keluarga Katolik Amerika.
Hal itu.
Wajar jadi contoh generasi muda.
Juga sukses jadi Gubernur Jakarta.
Semua fitnah.
Tak terbukti.
Wilfrid ajak generasi muda Flores Timur.
Cerdas memilih Presiden.
Tahun 2024.
Anak muda harus cerdas.
Memilih Presiden.
Harus melihat rekam jejak.
Bukan apa kata orang.
Generasi muda.
Agen untuk masa depan.
Kita harus melihat pemimpin.
Berdasar rekam jejaknya.
1)
Benar mikir rakyat.
2)
Merangkul semua.
Bukan milih.
Berdasar kata orang,” demikian Wilfrid Kabelen.
(sumber kba)
