Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label SEJARAH CANDI BOROBUDUR INDONESIA. Show all posts
Showing posts with label SEJARAH CANDI BOROBUDUR INDONESIA. Show all posts

Sunday, November 21, 2021

11747. SEJARAH CANDI BOROBUDUR MAGELANG INDONESIA

 

 




SEJARAH CANDI BOROBUDUR MAGELANG INDONESIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Borobudur adalah candi Buddha.

Terletak di BorobudurMagelangJawa TengahIndonesia.

 

 

Candi Borobur terletak sekitar 100 km di sebelah barat daya Semarang.

Dan 86 km di sebelah barat Surakarta.

 

Serta 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.

 

 

 

Candi Borobudur punya  banyak stupa.

 

Didirikan para penganut agama Buddha Mahayana.

 

Sekitar tahun 800-an Masehi.

 

Pada zaman pemerintahan wangsa Syailendra.

 

Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia.

 

Dan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

 

 

Monumen ini terdiri atas 6 teras berbentuk persegi.

 

Yang di atasnya ada 3 pelataran melingkar.

 

Pada dindingnya dihiasi 2.672 panel relief.

 

Aslinya ada 504 arca Buddha.

 

 

Borobudur punya koleksi relief Buddha terlengkap.

Dan terbanyak di dunia.

 

 

Stupa utama terbesar teletak di tengah.

Sekaligus mahkota bangunan ini.

 

Dikelilingi 3 barisan melingkar 72 stupa berlubang.

 

Di dalamnya ada arca Buddha.

 

Duduk bersila dalam posisi teratai sempurna.

 

Dengan mudra.

Yaitu sikap tangan Dharmachakra mudra.

Yaitu memutar roda Dharma.

 

 

Monumen ini adalh model alam semesta.

 

Dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha.

 

Sekaligus berfungsi  tempat ziarah.

 

Untuk menuntun umat manusia.

 

Beralih dari alam nafsu duniawi ke pencerahan dan kebijaksanaan.

Sesuai ajaran Buddha.

 

 Para peziarah masuk melalui sisi timur.

 

Dan mulai ritual di dasar candi.

 

Dengan berjalan melingkari bangunan suci.

 

Searah jarum jam.

 

Sambil terus naik ke undakan berikutnya.

 

Lewat 3 tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha.

 

Ke-3 tingkatan itu:

 

1.       Kāmadhātu.

Yaitu ranah hawa nafsu.

 

2.      Rupadhatu.

Yaitu ranah berwujud.

 

3.      Arupadhatu.

Yaitu ranah tak berwujud.

 

Dalam perjalanannya.

Para peziarah berjalan lewat serangkaian lorong dan tangga.

 

Dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah.

 

Yang terukir pada dinding dan pagar langkan.

 

 

Menurut bukti-bukti sejarah.

 

Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14.

Seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa.

 

Serta mulai masuknya pengaruh Islam. 

 

Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini.

 

Sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles.

 

Yang menjabat Gubernur Jenderal Inggris di Jawa.

 

Borobudur dipugar diperbaiki kembali.

 

Proyek pemugaran terbesar pada tahun 1975 - 1982.

 

Atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO.

 

Kemudian situs bersejarah ini.

Masuk daftar Situs Warisan Dunia.

 

 

Borobudur masih dipakai tempat ziarah keagamaan.

Tiap tahun umat Buddha.

 

Dari seluruh Indonesia dan mancanegara.

 

Berkumpul di Borobudur.

Untuk memperingati Trisuci Waisak.

 

Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia.

 

Yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

 

 

PEMASUKAN HASIL WISATA CANDI BOROBUDUR

 

 

Data jumlah pengunjung candi Borobudur.

 

1.      Tahun 2006.

Jumlah pengunjung 210.000 orang.

Pendapatan 800 juta rupiah.

 

2.      Tahun 2007.

Jumlah pengunjung 347.000 orang.

Pendapatan 1,55 miliar rupiah.

 

3.      Tahun 2008.

Jumlah pengunjung 347.000 orang.

Pendapatan 1,55 miliar rupiah.

 

4.      Tahun 2009.

Jumlah pengunjung 400.000 orang.

Pendapatan 2,3 miliar rupiah.

 

 

(Sumber Wikipedia)