Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label DUNIA BUKAN NERAKA TAK MUNGKIN SUSAH TERUS. Show all posts
Showing posts with label DUNIA BUKAN NERAKA TAK MUNGKIN SUSAH TERUS. Show all posts

Monday, July 26, 2021

10598. DUNIA BUKAN NERAKA TAK MUNGKIN SUSAH TERUS

 



DUNIA BUKAN NERAKA  TAK MUNGKIN SUSAH TERUS

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Ada 5 pedoman dalam hidup sehari-hari, yaitu:

 

1.      Siap.

2.      Rela.

3.      Jangan mempersulit diri.

4.      Evaluasi diri.

5.      Hanya Allah penolong kita.

 

 

1.   SIAP

Yaitu siap menerima yang sesuai dengan keinginan.

Tapi juga siap menerima kenyataan yang tak cocok dengan harapan.

 

 

Kita harus punya cita-cita yang benar dalam hidup ini.

 

Kita harus ikhtiar sekuat pikiran dan tenaga untuk mencapai yang terbaik.

 

Dalam hidup di dunia dan akhirat.

 

Tetapi kita harus sadar.

 

Manusia hanya makhluk terbatas.

 

Dalam hidup sering terjadi sesuatu di luar kemampuan kita.

 

Dan kita tak mampu mencegahnya.

 

 

Jika kita salah bersikap.

 

Maka kita akan kecewa, penuh keluh kesah, hati kacau.

 

Dan pikiran kusut tidak karuan.

 

  

Sungguh rugi.

 

Karena hidup di dunia hanya sekali.

Kejadian tidak terduga pasti akan terjadi lagi.

 

Manusia punya rencana.

 

Allah Yang Maha Kuasa juga punya rencana.

 

Yakinlah, yang pasti terjadi adalah rencana Allah.

 

 

Kita sering kita marah dan kecewa dengan suatu peristiwa.

 

Tapi setelah waktu berlalu.

 

Ternyata kejadian itu sangat menguntungkan.

 

Membawa hikmah besar.

 

Bahkan lebih baik daripada yang diharapkan.

 

 

Percayalah, desain dan rancangan Allah Yang Maha Hebat.

 

Pasti lebih indah dan  mengagumkan.

 

 

Misalnya, kisah penjual tahu.

 

Dia berangkat dini hari, setelah salat Subuh.

 

Dia berjalan kaki memanggul dagangan lewat pematang sawah.

 

Ketika di pematang sawah.

 

Tiba-tiba pikulannya patah.

 

Tampah berisi tahu di pikulan kiri masuk ke sawah.

 

 Dan yang kanan terbenam ke dalam kolam.

 

Betapa kaget, sedih, dan merasa sangat sial.

 

Belum berjualan modal sudah habis terbenam ke dalam lumpur.

 

Dengan murung, kecewa, bercampur marah, dia balik ke rumah.

 

Tetapi 2 jam kemudian.

 

Datang berita mengejutkan.

 

Kendaraan yang ditumpangi para penjual tahu mengalami  kecelakaan.

 

 

Semua penumpangnya cedera berat.

 

Bahkan ada yang meninggal.

 

 Hanya penjual tahu yang selamat.

 

Yang biasanya naik kendaraan itu.

 

Yaitu dirinya.

 

 

Maha Suci Allah, 2 jam sebelumnya, patah pikulan dianggap sial.

 

Tapi 2 jam kemudian patah pikulan dianggap kemujuran.

Jadi, dalam menghadapi kegiatan apa pun.

 

Mari kita sempurnakan niat dan ikhtiar.

 

Tapi bersamaan dengan itu.

 

Kita siapkan hati untuk menerima apa pun.

 

Yang terbaik menurut Allah Yang Maha Mulia.

 

 

2. RELA

Yaitu rela menerima sesuatu yang sudah terjadi.

 

Meskipun kita marah dan kecewa.

 

Kenyataannya sudah terjadi.

 

Jadi, rela atau tidak rela terbukti sudah terjadi.

 

Lebih baik kita rela menerimanya.

 

Sikap rela ini hanya amalan dalam hati.

 

Kita menerima kenyataan yang terjadi.

 

Tetapi pikiran dan tubuh kita wajib berusaha memperbaiki.

 

 Dengan cara yang diridai Allah Yang Maha Adil.

 

 

Kondisi hati tenang sangat membantu proses ikhtiar.

 

Menjadi positif dan optimal.

 

 

Orang stres adalah orang yang tidak siap mental.

 

Dan tidak mau menerima kenyataan.

 

 

Pikirannya tidak sesuai dengan kenyataan.

 

Sibuk menyesali sesuatu yang sudah tidak ada.

 

Dan mengharapkan yang tidak mungkin terjadi.

 

Sungguh sengsara yang dibuat sendiri.

 

Jadi, hati kita harus rela menerima kenyataan apa pun yang sudah terjadi.

 

Sambil berusaha memperbaiki kenyataan pada jalan yang diridai Allah.  

 

 

JANGAN MEMPERSULIT DIRI

 

 

 Al-Quran surah Alam Nasrah (surah ke-94) ayat 5-6.

 

 

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

 

Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 

Sesungguhnya, bersama kesulitan ada kemudahan.

 

Sampai 2 kali Allah menyampaikan janji-Nya.

 

Tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus susah.

 

Karena dunia ini bukan neraka.

 

 

Tidak mungkin dalam hidup ini selamanya mudah.

 

Karena dunia ini bukan surga.

Dalam menghadapi masalah apa pun.

 

Jangan membesar-besarkan.

 

Dan jangan mempersulit diri.

 

 

Yang akan menambah masalah tampak lebih seram daripada kenyataan sebenarnya.

 

 

Yakinlah, bahwa Allah Yang Maha Teliti.

 

Pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita.

 

Pasti sesuai dengan takaran yang tepat sesuai  kemampuan kita.

 

 

EVALUASI DIRI

 

 Yaitu menilai diri kita sendiri.

 

Hidup ini laksana suara gaung di pegunungan.

 

Apa yang kita bunyikan, akan kembali kepada kita sendiri.

 

 

Segala yang terjadi adalah hasil perilaku yang kita kerjakan.

 

 

Al-Quran surat Al-Zalzalah (surah ke-99) ayat 7-8.

 

 

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

 

     

Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa  mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat balasannya.

 

 

Misalnya, kerikil mengenai kening kita.

 

Kita harus rela dan  merenung.

 

Mengapa Allah menimpakan kerikil kepada kita.

 

Padahal lapangan sangat luas dan kepala begitu kecil.

 

Mungkin ini peringatan bahwa kita sering lupa bersujud.

 

Atau sujud kita lalai dari mengingat Allah.

Tidak mungkin Allah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

 

Pasti ada hikmahnya.

 

 

Jangan kita terjebak hanya menyalahkan orang lain.

 

 

Sikap emosi hanya memberi  sedikit nilai tambah bagi pribadi kita.

 

 Bahkan dapat menimbulkan masalah baru.

 

 

Marilah kita jadikan tiap masalah untuk memperbaiki diri kita.

 

 

HANYA ALLAH PENOLONG KITA

 

 

 Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 2-3.

 

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

      

Barang siapa bertakwa kepada Allah, akan diberi  jalan keluar dari tiap urusannya, dan diberi rezeki dari arah yang tidak diduga. Barang siapa bertakwa kepada Allah, akan dicukupi segala keperluannya.

 

 

 

Segala sesuatu bisa terjadi.

 

Berupa nikmat atau musibah.

 

Hanya dengan izin Allah.

 

Meskipun manusia dan jin bergabung menjanjikan sesuatu.

 

Tidak akan pernah berhasil.

 

Jika  Allah tidak mengizinkan.

 

 

Manusia paling bodoh yang berharap dan takut kepada selain Allah.

 

 

Hanya Allah penolong kita.

 

 

Manusia hanya berasal (maaf) setetes sperma.

 

Berjalan kemana-mana membawa kotoran dalam perutnya.

 

Dan kelak ujungnya menjadi bangkai.

 

 

Jangan takut menghadapi masalah.

 

Tapi takutlah tidak mendapat pertolongan dari Allah.

 

Semoga membuat masalah  menjadi jalan pendidikan.

 

 

Agar kita makin dewasa, meluaskan pengalaman, dan melipatgandakan pahala, amin.

 

 

Daftar Pustaka.

1.    Gymnastiar, Abdullah, 2002 : Pedoman Praktis dalam Menghadapi masalah sehari-hari. Penerbit: MQS Pustaka Grafika, Bandung.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

3.    Tafsirq.com online