Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label JOKOWI BAPAK NEPOTISME. Show all posts
Showing posts with label JOKOWI BAPAK NEPOTISME. Show all posts

Saturday, July 20, 2024

35245. EEP PRESIDEN JOKOWI BAPAK NEPOTISME OLIGARKI

 


EEP PRESIDEN JOKOWI BAPAK NEPOTISME OLIGARKI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Eep Saefullah Fatah sebut.

 Presiden Jokowi.

Sebagai Bapak Nepotisme.

 

 Pernyataan ini kondang.

Sebab nepotisme.

 

Dianggap ancaman serius.

Terhadap demokrasi.

 

Eep Saefullah jelaskan.

Bahwa nepotisme.

 

Penyakit lama Indonesia.

Pesat masa Orde Baru.

 

"Nepotisme sudah lama.

Era Orde Baru.

 

Tahun 1960-1990-an.

Indonesia dikuasai Presiden Soeharto.

 

Prioritas anak-anaknya.

Dalam banyak aspek:

 

1)        Politik.

2)        Bisnis.

 

Tapi jadi sorotan utama Eep.

Praktik nepotisme.

Era reformasi.

 

Menurutnya.

Presiden Jokowi jadi contoh.

 

Teladan nepotisme.

Dalam waktu sangat singkat.

 

"Presiden Jokowi.

Jadi Bapak Nepotisme.

 

Sebab praktik nepotisme.

Dilakukan terang-terangan.

 

Banyak orang melawan dan mengkritiknya," tegas Eep.

 

Eep  tekankan.

Bahwa nepotisme.

 

Tak hanya terjadi.

Pada tingkat presiden.

 

"Ketika orang memimpin partai.

Atau pegang jabatan tertentu.

 

Cenderung nepotisme.

Selalu mengancam.

 

 Nepotisme.

Yaitu hantu berkeliaran.

Di pojok ruangan," katanya.

 

Eep menjelaskan.

Nepotisme awal praktik oligarki.

 

Yaitu kekuasaan dikendalikan.

Oleh segelintir orang.

 

"Praktik oligarki.

Yaitu kekuasaan dikuasai.

Oleh sedikit orang.

 

Terkadang hanya 1 orang.

Bisa tentukan segalanya," tambahnya.

 

Menurut Eep.

 

1)                Oligarki.

2)                Nepotisme.

 

Jadi ancaman serius.

Bagi demokrasi.

 

"Jika dibiarkan.

Demokrasi jatuh ke tangan tiran.

 

Hanya bangun dinasti demi dinasti.

 

Hanya layani kepentingan sempit.

Tapi kepentingan seluruh warga.

Akan dibaikan," ujarnya.

 

Eep ajak seluruh rakyat.

 

1)                Melawan nepotisme.

2)                Melawan oligarki.

 

Demi masa depan Indonesia.

Yang lebih gemilang.

 

 "Mari kita lawan bersama.

Agar demokrasi kita.

 

1)                Tetap kuat.

2)                Tidak jatuh ke tangan tiran," ajaknya.

 

 

(Sumber Eep Saifullah Fatah)