Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MELIHAT BANGUNAN JAMARAT 5 LANTAI DI MINA MEKAH. Show all posts
Showing posts with label MELIHAT BANGUNAN JAMARAT 5 LANTAI DI MINA MEKAH. Show all posts

Monday, July 11, 2022

13938. MELIHAT BANGUNAN JAMARAT 5 LANTAI DI MINA MEKAH

 

 









 

MELIHAT BANGUNAN JAMARAT 5 LANTAI DI MINA MEKAH

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kegiatan jemaah haji dari seluruh dunia.

 

Tanggal 10 Zulhijah.

Hari raya Idul Adha.

Hari Nahr (sembelih hewan).

 

Jemaah haji:

1)        Melontar jumrah Aqabah (tugu ke-3).

2)        Tahalul awal (menggunting rambut).

 

 

Tanggal 11 Zulhijah.

Hari Tasyrik 1.

 

Jemaah haji:

1)        Mabit (bermalam) di Mina.

2)        Berpakaian biasa (bukan ihram).

3)        Melontar jamrah.

 

Jemaah pakaian biasa (bukan ihram).

Berjalan kaki berombongan.

 

Ke kompleks jamarat lantai 5.

Sesuai rutenya masing-masing.

 

Jemaah berurutan melontar jumrah:

 

1)              Ula (tugu ke-1).

2)              Wusta (tugu ke-2).

3)              Aqabah (tugu ke-3).

 

Masing-masing lontaran  7 kali.

Dengan melontarkan kerikil satu persatu.

 

Setelah melontar 3 jamrah.

Jemaah balik ke tendanya untuk mabit.

 

Tahun 2018.

Bangunan jamarat tingkat 5 di Mina.

 

Mina adalah lembah di padang pasir.

Terletak sekitar 5 kilometer

 

Di sebelah timur kota Mekah, Arab Saudi.

 

Mina berada di antara Mekah dan Muzdalifah.

 

Mina mendapat julukan kota tenda

 Karena berisi ribuan tenda.

 

Untuk mabit (bermalam) jutaan jemaah haji seluruh dunia.

 

 Tenda-tenda itu tetap berdiri

 Meskipun bukan musim haji.

 

Mina sangat dikenal.

Tempat melempar jamrah dalam ibadah haji.

 

 Tanggal 8 Zulhijah.

Hari Tarwiyah (Perbekalan).

 

Mina didatangi jemaah haji.

 Yaiau 1 hari sebelum wukuf di Arafah.

 

 Jemaah haji tinggal 1 hari 1 malam di Mina.

 

Jemaah salat Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh.

 

Tanggal 9 Zulhijah.

 Setelah salat Subuh.

Jemaah pindah dari Mina ke Arafah.

Untuk wukuf.

  

 

 Setelah selesai wukuf di Arafah.

Jemaah balik lagi ke Mina.

Untuk melontar jamrah.

 

Khusus jemaah haji lndonesia.

Tanggal 8 Zulhijah.

Langsung naik bis ke Arafah.

 

Tidak mabit di Mina.

Jika ingin mabit di Mina.

Jemaah izin ketua kloter.

  

Ada 3 sasaran melonta jamrah, yaitu:

1.      Ula (tugu ke-1).

2.      Wusta (tugu ke-2).

3.      Aqabah (tugu ke-3).

  

Di Mina jemaah haji wajib mabit (bermalam).

 Yaitu malam tanggal 11 dan 12 Zulhijah

 Bagi jemaah nafar awal.

 

 Atau malam tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Bagi jemaah nafar sani.

 

Mina juga tempat penyembelihan hewan kurban.

 

 Di Mina ada Masjid Khaif.

 Tempat Rasulullah salat dan khotbah.

 Saat di Mina dalam ibadah haji.

  

Lokasi jamarat tempat melontar jumrah terus diperbaiki.

 

Untuk kenyamanan, kelancaran, dan keselamatan jemaah haji.

 

Yang datang dari seluruh penjuru dunia.

  

Selama ini tragedi memilukan.

Sering terjadi di kawasan jamarat.

 

Ketika para jemaah melontarkan jumrah.

  Banyak jemaah haji  meninggal.

 

Karena berdesakan, sesak nafas, atau terinjak jamaah lain.

  

Arab Saudi terus memperluas lokasi pelontaran jumrah.

 

 Tahun 2006.

Proyek bangunan jamarat  5 lantai mulai dibangun.

 

Tahun 2015.

Jamarat lantai 5 selesai dibangun.

 

Bangunan jamarat.

Dirancang untuk kebutuhan masa depan.

 

 Masih mungkin diperluas lagi.

Hingga 12 lantai.

 

Mampu menampung 5.000.000 jemaah lebih.

 

 Desain jamarat dibuat perusahaan:


 Dar Al-Handasah.

 

Dibangun kontraktor:

 Saudi Binladin Group.

 

Bentuk bangunan jamarat lama.

Berupa 3 pilar kecil.

 

Yaitu Ula, Wusta, dan Aqabah.

Masing-masing tingginya 18 meter.

  

Bangunan jamarat baru.

Berbentuk dinding elips.

 

Yaitu bulat memanjang.

 Masing-masing tingginya 40 meter.

 

Menembus lantai 1 ke lantai 5.

 Atasnya ditutup kanopi kain raksasa.

 

 Jalanan ke jamarat.

Berbentuk 5 lapis jembatan.

 

Jalan mendaki dan menurun.

Secara landai.

 

Panjangnya 950 meter.

 Dan lebar tiap jalan 80 meter.

  

Pada jembatan jamarat.

Dipasang 11 pintu masuk.

 Dan 12 pintu keluar.

 

Menjamin kelancaran arus.

Sedikitnya 30.000 orang per jam.

  

Bangunan jamarat.

Dilengkapi sistem pendingin udara.

 

Mampu menurunkan suhu udara pada musim panas.

 

Hingga hanya 29 derajat Celcius.

  

Ada 2 helipad (tempat pendaratan helikopter).

Untuk berjaga dalam situasi darurat.

 

Dipasang CCTV di berbagai sudut.

 

Untuk memantau situasi darurat.

 

 Arus jemaah masuk dan keluar melontar jumrah.

Diatur agar tidak saling bertubrukan.

 

 Tiap maktab melontar jamrah.

Pada lantai tertentu.

 

 Jarak tiap lantai tingginya 8 meter.

 Dengan sudut elevasi landai.

 

Sehingga tidak terasa.

Saat mendaki dan menurun.

 

1.Lantai 1 (dasar).

Tempat melontar jamrah.

Untuk maktab nomor 1-50.

 

2.Lantai 2

Tempat melontar jumrah.

Untuk maktab nomor 51-80.

Yaitu naik setinggi 8 meter.

 

3.Lantai 3

Tempat melontar jumrah.

Untuk maktab nomor 81-100.

Yaitu naik setinggi 16 meter.

 

Dalam terowongan menembus gunung batu.

 Dipasang travelator semacam konveyor 15 buah.

 

Masing-masing sepanjang 75 meter.

 

 Jemaah harus berjalan kaki 2 km.

 Dari mulut terowongan.

Hingga ke tempat pelontaran jumrah.

 

Dan 2 km untuk kembali ke maktab.

 

 Jauhnya jarak ke tempat pelontaran jumrah.

 Bisa dilihat pada layar display.

 

Yang dipasang di mulut terowongan.

 

Jemaah melontarkan jamrah berombongan.

 Dan segera balik lagi masuk tendanya.

 

 Jemaah harus patuh jadwal melontar jamrah.

 

Untuk kebaikan bersama.

 

 Jemaah harus menjaga kesehatan.

 Dengan makan, minum, dan istirahat cukup.

 

 

Catatan haji tahun 2018

 

Oleh:

HM. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail.

Sidoarjo, Jawa Timur

Jemaah mandiri non-KBIH

 

Ketua regu 23.

Rombongan 6.

Kloter 71 Surabaya.