Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MANUSIA MOHON PETUNJUK SEBAB TAK TAHU HAKIKAT ALLAH. Show all posts
Showing posts with label MANUSIA MOHON PETUNJUK SEBAB TAK TAHU HAKIKAT ALLAH. Show all posts

Sunday, August 15, 2021

10914. MANUSIA MOHON PETUNJUK SEBAB TAK TAHU HAKIKAT ALLAH

 

 



MANUSIA MOHON PETUNJUK SEBAB TAK TAHU HAKIKAT ALLAH

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Pada hakikatnya manusia tidak mampu    bersyukur.

 

Dalam hatinya,  dengan ucapan berupa pujian, atau dalam  perbuatan.

 

Atas semua nikmat dan karunia Allah secara  sempurna.

 Ditemukan 2  ayat dalam  Al-Quran.

 

Yang menunjukkan betapa orang yang dekat kepada Allah.

 

Tetap mohon agar dibimbing,  diilhami, dan diberi kemampuan.

 

Untuk dapat mensyukuri nikmat Allah.

 

Al-Quran surah An-Naml (surah ke-27) ayat 19.

 

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

 

 

 Maka Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu, dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai, dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.

 

 

Al-Quran surah Al-Ahqaf (surah ke-46) ayat 15.

 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

 

 Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, tunjuki aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan agar aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberikan kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.

 

 

 

Nabi  Muhammad berdoa.

 

Dan  mengajarkan kepada umatnya.

 

Untuk menirukan doa beliau,

 

 

”Wahai Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu.

 

Bersyukur kepada-Mu.

 

Dan beribadah dengan baik untuk-Mu”.

 

 

 Manusia disarankan untuk selalu berdoa mohon kepada Allah.

 

Agar selalu mendapat bimbingan.

 

Sehingga dapat mensyukuri nikmat Allah.

 

Karena manusia tidak tahu cara yang sebaik-baiknya untuk memuji Allah.

 

Sehingga Allah mewahyukan kepada manusia.

 

Pilihan kalimat yang wajar untuk diucapkan.

 

 Kalimat “Alhamdulillah” ditemukan  5 kali dalam Al-Quran.

 

Dengan perintah Allah yang berbunyi,

 

“Wa qul, Alhamdulillah”.

 

Artinya “Katakan: Alhamdulillah”.

 

 

Mengapa manusia tidak mampu untuk memuji Allah?

 

Jawabnya,

 

“Karena suatu pujian yang benar.

 

Pasti menuntut pengetahuan yang benar tentang siapa yang dipuji”.

 

 

Tetapi, karena  pengetahuan  manusia tidak  mungkin  menjangkau  hakikat  Allah.

 

Maka  manusia tidak mungkin mampu memuja dan memuji Allah dengan benar.

 

 

Sesuai dengan kebesaran dan keagungan Allah. 

 

 

Al-Quran surah Asy-Syura (surah ke-42) ayat 5.

 

تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ ۚ وَالْمَلَائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِمَنْ فِي الْأَرْضِ ۗ أَلَا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

 Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah, Dia Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

 

Al-Qran surah Ar-Ra'd (surah ke-13) ayat 13.

 

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ

 

 

Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.

 

Sering pujian kepada Allah diawali dengan “Subhana”.

 

Atau yang seakar dengan itu.

 

Yang artinya “Maha Suci”.

 

Ketika umat Islam melakukan salat.

 

Mereka mendulukan ucapan “tasbih”.

 

Yang artinya “pensucian Allah dari segala kekurangan”.

 

Kemudian diikuti  ucapan “hamd”.

 

Yang artinya “pujian”.

 

Karena khawatir pujian yang  diucapkan.

 

Tidak sesuai dengan keagungan Allah.

 

Yaitu “Subhana Rabbiyal 'Azhim wa bi hamdihi” saat rukuk.

 

Dan “Subhana  Rabbiyal  'Ala  wa  bi hamdihi”, saat sujud.

 Mengapa manusia mohon petunjuk dari Allah untuk bersyukur?

 

Jawabnya,

 

”Karena setan selalu mengganggu dan menggoda manusia.

 

Yang  targetnya mengalihkan mereka dari bersyukur kepada Allah.”

 

 

Al-Quran surat Al-A'raf (surah ke-7) ayat  17.

 

Menjelaskan bahwa setan akan mengganggu manusia.

 

ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

 

Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 243.

 

Menjelaskan bahwa manusia sedikit yag bersyukur.

 

۞ أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

 

 Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedangkan mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati, maka Allah berfirman kepada mereka, “Matilah kamu”, kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah punya karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.

 

Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 13.

 

Menerangkan bahwa manusia sedikit yang berterima kasih.

 

 

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

 

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.

 

 

Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 38.

 

Menjelaskan bahwa manusia kebanyakan tidak bersyukur.

 

وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَائِي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ ۚ مَا كَانَ لَنَا أَنْ نُشْرِكَ بِاللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

 

Dan aku mengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Yakub. Tidak patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah. Yang demikian adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya), tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).

Hanya 2 orang yang disebut dalam Al-Quran.

 

 

Sebagai  hamba  Allah  yang  membudaya dalam dirinya sifat syukur.

 

 

Yaitu Nabi Nuh dan Nabi Ibrahim.

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 3.

 

ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ ۚ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا

 

Yaitu anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.

 

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 120-121.

 

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَشَاكِرًا لِأَنْعُمِهِ ۚ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

 

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.

 

 

Al-Quran menjelaskan.

 

Biasanya manusia hanya berjanji bersyukur saat menghadapi kesulitan.

 

Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 22.  

 

هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا كُنْتُمْ فِي الْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَاءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ ۙ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ لَئِنْ أَنْجَيْتَنَا مِنْ هَٰذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ

 

 Dia Tuhan yang menjadikanmu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada dalam bahtera, dan meluncur bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata),”Sesungguhnya jika engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur”.

 

Al-Quran surah Al-An'am (surah ke-6) ayat 63.   

 

قُلْ مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَئِنْ أَنْجَانَا مِنْ هَٰذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ

 

 

  Katakan: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentu kami menjadi orang-orang yang bersyukur”.

 

 

 

  Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.      Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.      Tafsirq.com online.