Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MAULID NABI ISA MENURUT AL-QURAN. Show all posts
Showing posts with label MAULID NABI ISA MENURUT AL-QURAN. Show all posts

Friday, October 29, 2021

11462. MAULID NABI ISA MENURUT AL-QURAN

 




MAULID NABI ISA  MENURUT AL-QURAN

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 16-34.

 

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا

 

 

فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا

 

 

 

 

وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

 

 

ذَٰلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ

 

 Dan ceritakan (kisah) Maryam dalam Al-Quran.

Yaitu ketika dia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.

Maka dia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka.

Lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya.

Maka dia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

 

 Maryam berkata,

“Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”.

 

(Jibril) berkata,

 

“Sesungguhnya aku hanya seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”. 

 

Maryam berkata,

“Bagaimana ada bagiku seorang anak laki-laki, sedangkan tidak pernah ada seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan seorang pezina”.

 

 Jibril berkata, “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagi-Ku, dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”.

 

Maka Maryam mengandungnya, lalu dia menyisihkan diri dengan kandungannya ke tempat yang jauh.

 

Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa dia (bersandar) pada pangkal pohon kurma.

Dan berkata, “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”.

 

 

 Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah,

 

“Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

 

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu.

 

Niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.

 

Maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu.

 

Apabila kamu melihat seorang manusia.

Maka katakan,

“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah.

Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”.

 

 

Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.

 

Kaumnya berkata,

 

“Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.

 

Hai saudara perempuan Harun, ayahmu bukan seorang yang jahat dan ibumu bukan seorang pezina”.

 

 

Maka Maryam menunjuk kepada anaknya.

 

Mereka berkata,

 

“Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?”

 

Berkata Isa,

 

“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, dan Allah memberiku Al-Kitab (Injil) dan menjadikanku seorang Nabi.

 

Dan Allah menjadikanku seorang yang diberkati di mana saja aku berada.

Dan Allah memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku.

 

Dan Allah tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka.

 

Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, aku meninggal dan aku dibangkitkan hidup kembali”.

 

 

Itu Isa putera Maryam.

 

Yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantahan tentang kebenarannya.

 

 

Demikian, cuplikan kisah maulid.

 

Atau natal Nabi Isa dalam Al-Quran.

 

Al-Quran mengabadikan.

Dan merestui ucapan selamat natal pertama untuk Nabi Isa.

 

Al-Quran telah memberikan contoh memberikan salam.

 

Kepada Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun, keluarga Ilyas.

Dan para nabi lainnya.

 

Umat Islam harus yakin kepada Nabi Isa dan Nabi Muhammad.

 

Keduanya adalah hamba dan utusan Allah.

 

 

Kita mohon curahan selawat dan salam untuk mereka berdua.

 

Seperti kita mohon untuk seluruh nabi dan rasul.

 

Nabi Muhammad merayakan hari keselamatan Nabi Musa dari gangguan Raja Fir’aun.

Dengan puasa Asyura.

 

Nabi bersabda,

 

“Umat Islam lebih wajar merayakannya daripada orang Yahudi pengikut Nabi Musa”.

 

 

 Nabi bersabda,

 

“Para Nabi adalah bersaudara hanya ibunya yang berbeda.

 

Dan  seluruh umat manusia adalah bersaudara”.

 

 

Nabi Isa menunjuk dirinya sebagai “anak manusia”.

 

Nabi Muhammad bersabda,

 

“Aku seorang manusia biasa, seperti kalian.

Yang mendapat wahyu dari Allah”.

 

 

Ketika ada orang mengira anaknya meninggal.

 

Nabi Isa menyembuhkannya.

Dan berkata,

 

“Dia tidak mati, tetapi tidur”. 

 

Ketika terjadi gerhana matahari.

Pada hari wafatnya putra Nabi Muhammad.

 

Orang berkata,

 

“Matahari mengalami gerhana karenakematian putra Nabi Muhammad”.

 

Nabi bersabda,

 

“Matahari tidak gerhana karena mati atau lahirnya orang.”

 

 

 

 Sebagian ulama MEMBOLEHKAN mengucapkan selamat natal.

Dan menghadiri perayaan natal.

 

Asalkan bukan acara ritual agama Kristen.

 

Dengan tujuan agar kerukunan umat beragama di Indonesia tetap terjaga.

 

 

Sebagian ulama MELARANG mengucapkan selamat natal.

 

Dan berdosa jika kesucian akidah dikorbankan.

 

Atas nama kerukunan umat beragama.

 

 

Teks agama terkait akidah sangat jelas.

 

Untuk menghindari rancu dan salah paham.

 

Al-Quran tidak memakai satu kata yang dapat menimbulkan salah paham.

 

 Misalnya, kata “Allah”.

Tidak dipakai oleh Al-Quran.

 

Saat pengertian semantiknya.

Yang dipahami masyarakat jahiliah.

 

Belum sesuai dengan yang dikehendaki Islam.

 

 Semantik adalah ilmu tentang makna kata dan kalimat atau pengetahuan.

Tentang seluk-beluk pergeseran arti kata.

 

 

Kata untuk ganti “Allah”.

Pada zaman jahiliah  adalah “Rabbuka”.

 

Artinya “Tuhanmu, Hai Muhammad”.

 

 

 Demikian terlihat pada wahyu pertama.

Hingga surah Al-Ikhlas.

 

Nabi Muhammad sering menguji pemahaman umat tentang Tuhan.

 

Tapi Nabi tidak pernah bertanya,

 

“Dimanakah Tuhan berada?”.

 

 

Redaksi “Di mana Allah berada?”.

 

Bisa menimbulkan kesan keberadaan Allah pada satu tempat tertentu.

 

Suatu hal yang mustahil bagi Allah.

 

Dengan alasan serupa.

 

Para ulama enggan memakai kata “ada” bagi Allah.

 

Tapi para ulama memakai “wujud Allah”.

 

 

Hari Natal, terkait dengan Nabi Isa Al-Masih.

Manusia agung dan suci.

 

Tapi hari natal yang dirayakan oleh umat Kristen.

 

Berkeyakinan terhadap Nabi Isa.

Berbeda dengan keyakinan Islam.

 

 Orang Islam yang mengucapkan, “Selamat Natal”.

 

Atau menghadiri perayaan Hari Natal.

 

Bisa timbul salah paham.

Dan merusak  akidah Islam.

 

 

Bisa dianggap orang Islam mengakui ketuhanan Nabi Isa Al-Masih.

 

Suatu keyakinan yang bertentangan dengan akidah Islam.

 

Kemudian muncul  larangan dan fatwa ulama.

 

Bahwa haram bagi umat Islam mengucapkan “Selamat Natal”.

 

Atau menghadiri perayaan Hari Natal.

 

Semua kegiatan terkait Hari Natal hukumnya haram.

 

Termasuk bisnis  keperluan Hari Natal adalah haram.

 

 Larangan mengucapkan selamat natal.

 

Dan menghadiri perayaan natal.

 

Karena para ulama ingin menjaga akidah umat Islam.

 

Agar tidak rusak.

Dan bercampur dengan akidah agama Krisiten.

 

Sebagian ulama berpendapat.

 

Jika akidah orang tidak  rusak.

Dan tidak bercampur dengan keyakinan Kristen.

 

Maka orang itu boleh  mengucapkan selamat natal.

 

Kepada temannya yang Kristen.

 

 Mengapa ada ulama yang membolehkan.

Orang Islam mengucapkan selamat natal.

Kepada temannya yang Kristen?

 

Jawabnya,

 

“Karena orang Islam itu mengucapkan selamat natal.

 

Untuk Nabi Isa sebagai utusan Allah yang mulia.

 

Bukan untuk Nabi Isa sebagai tuhan atau anak tuhan”.

 

 

Tiap orang boleh bertindak sendiri.

 

Dan masing-masing tanggung jawab di akhirat.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

3.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2