.png)
MEGA DAN SBY SADAR DIRI JOKOWI PAKSA SAYANG
ANAK
Oleh: Drs.
H. M. Yusron Hadi, M.M.
Jusuf Kalla katakan.
Bahwa di Indonesia.
Politik sayang anak.
Masih sangat melekat.
Bahkan politik sayang anak.
Dibawa ke Pemilu 2024.
Jusuf Kalla memuji sikap.
1)
Megawati Soekarnoputri.
2)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tak manfaatkan wewenang.
Demi lancarkan anak mereka.
Menuju puncak kekuasaan.
JK menilai
Megawati dan SBY.
Sama-sama sadar
Bahwa anak mereka.
Belum punya kapasitas.
“Ibu Mega.
Awalnya mau calonkan Puan.
Tapi tak cukup pengalaman.
Beliau sadar.
Maka tidak jadi.
Pak SBY.
Tentu mau AHY jadi penerusnya.
Tapi pengalamannya.
Juga tidak sampai,” ucap Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla heran.
Presiden Joko Widodo.
Kerahkan berbagai cara dan kekuatan.
Melancarkan putra mahkota.
Gibran Rakabuming.
Dengan cara tidak wajar.
Jadi sah-sah saja.
“Pak Jokowi dorong putranya.
Awalnya tak penuhi undang-undang.
Tapi dengan segala kekuasaan.
Dorong MK loloskan undang-undang.
Yang tidak wajar,” ucap Jusuf Kalla.
“Ada politik sayang anak.
Tapi Bu Mega dan Pak SBY.
Tak diteruskan.
Tapi ini dipaksakan.
Untuk terus terjadi.
Dalam pandangan warga.
Hal itu keliru,” katanya.
Jusuf Kalla menilai.
Sikap Jokowi itu.
Bisa munculkan perlawanan.
Bahkan sudah terjadi.
Meskipun dalam bentuk.
Pandangan demokratis,” tutur Jusuf
Kalla.
YouTube Rhenald Kasali.
Senin, 18 Desember 2023.
Gibran dapat jalur khusus.
Sebagai anak presiden.
Belum genap jadi Wali Kota Solo.
Bisa naik kelas.
Jadi cawapres.
Peningkatan sangat drastic.
Dengan berbagai kontroversi.
Yaitu:
1)
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Kabulkan gugatan.
Gibran peluang jadi cawapres.
Sang paman.
Saat itu jadi ketua MK.
Berbuat curang.
Hingga dilengserkan dari jabatan
ketua.
2)
Ijazah kuliah Gibran disoal.
Dianggap beli ijazah.
Gibran geram dan pamerkan ijazah.
3)
Gibran salah sebut .
Asam folat jadi asam sulfat.
Yang harus dikonsumsi ibu hamil.
Cara Gibran klarifikasi.
Saat keliru.
Buat beberapa orang kecewa.
(Sumber pikiran rakyat)
