Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label DIBERI MATA TELINGA HATI UNTUK SYUKUR. Show all posts
Showing posts with label DIBERI MATA TELINGA HATI UNTUK SYUKUR. Show all posts

Friday, June 7, 2024

33625. MANUSIA DIBERI MATA TELINGA HATI UNTUK BERSYUKUR

 





MANUSIA DIBERI MATA TELINGA HATI UNTUK BERSYUKUR

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Keluarga Abdul Somad tinggal di Panjunan, Sukodono, Sidoarjo.

Memiliki seekor kucing cantik.

 

Kucing ini dipanggil “si Meong”.

 

Si Meong punya bulu indah, lucu, dan menggemaskan.

 

Hanya 4 kata yang dilatihkan kepada si Meong.

Yaitu “meong, berdiri, pergi, dan tidur”.

 

Setiap kali dipanggil Namanya.

Si Meong datang dengan berlari.

Setiap disebutkan kata yang sudah diajarkan.

Si Meong segera mengikuti sesuai perintah.

 

Keluarga Abdul Somad sangat mencintai si Meong.

 

Seolah-olah si Meong bagian keluarganya.

 

Jika keluarga Abdul Somad bepergian.

Maka si Meong sering diajak ikut.

 

Keluarga Abdul Somad dan si Meong seakan-akan tidak terpisahkan.

 

Bayangkan, hanya menguasai 4 kata.

Si Meong mendapat tempat istimewa dalam keluarga.

 

Bagaimana dengan manusia yang mengenal banyak kosakata?

Si Meong mempunyai mata, telinga, dan hati.

Tapi si Meong hewan peliharaan.

 

Si Meong tetap seekor binatang biasa yang memiliki daya emosional dari rangsangan (stimulus) yang diberikan.

 

Perintah yang diberikan kepada si Meong hanya searah dan tidak terjadi komunikasi timbal balik.

 

Hal itu membedakan manusia dengan binatang.

 

Manusia lebih utama dibandingkan dengan binatang.

 

Tapi manusia dapat turun derajatnya lebih rendah daripada hewan.

 

Manusia tidak pandai bersyukur dengan nikmat mata, telinga, dan hati yang diberikan oleh Allah.

Maka derajatnya anjlok jadi lebih rendah daripada binatang ternak.

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 179.

 

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

 

 

      Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

 

Si Meong memanfaatkan mata, telinga, dan hatinya.

Hanya memenuhi kebutuhan biologisnya belaka.

 

Kebutuhan biologis hanya merasakan enak atau tidak enak, puas atau tidak puas, senang atau tidak senang.

 

Jika kebutuhan tidak terpenuhi.

Maka hewan akan merusak.

 

Manusia diberi mata, telinga, dan hati untuk melihat, mendengar, dan memahami kebesaran Allah, lalu mensyukurinya dengan beribadah kepada Allah.

 

Manusia tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah.

Maka derajatnya sama dengan hewan, bahkan lebih rendah lagi. 

 

 

Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 46.

 

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

 

    Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

 

Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 78.

 

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

     

Dan Dia yang telah menciptakan bagimu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

 

Mata, telinga, dan hati manusia perlu dilatih, dirawat, dan diasah.

 

Agar semakin tajam dan sensitive.

Sehingga mudah bersyukur atas semua nikmat dan karunia dari Allah.

 

Salah satu cara memperkaya rasa Syukur.

Mengunjungi orang  sakit dan mengantarkan jenazah orang meninggal dunia.

 

Nabi Muhammad bersabda,

 

”Agar kalian gampang bersyukur.

Maka berkunjunglah kepada saudaramu yang sakit.”

 

Dengan sering mengunjungi orang yang sakit dan mengantarkan jenazah orang yang wafat.

Maka orang mudah bersyukur dengan semua nikmat kesehatan yang diperoleh selama ini.

 

 

Daftar Pustaka

1.                Triono, Bambang. Inspiring Moslem entrepreneur. Penerbit Kayu Tangan. Malang, 2009.

2.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

3.                Tafsirq.com online