Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PGRI LAHIR 25 NOVEMBER 1945 TEPAT 100 HARI SETELAH MERDEKA. Show all posts
Showing posts with label PGRI LAHIR 25 NOVEMBER 1945 TEPAT 100 HARI SETELAH MERDEKA. Show all posts

Thursday, November 25, 2021

11811. PGRI LAHIR 25 NOVEMBER 1945 TEPAT 100 HARI SETELAH MERDEKA

 

 



 

PGRI LAHIR 25 NOVEMBER 1945 TEPAT 100 HARI SETELAH MERDEKA

Oleh Drs. HM Yusron Hadi,MM

 

 

sejarah PGRI

PGRI (Persatuan Guru Republik lndonesia).

 

PGRI anggotanya berprofesi sebagai guru.

 

Organisasi ini didirikan dengan semangat perjuangan.

Para guru pribumi pada zaman Belanda.

 

Pada tahun 1912 berdiri Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

 

PGRI punya afiliasi dengan ASEAN Council of Teachers.

 

PGRI tergabung dalam Education International.

 

Yaitu organisasi guru dunia.

Yang terdiri atas 172 negara.

 

 

Organisasi ini bersifat unitaristik.

 

Anggotanya terdiri atas:

1.      Guru bantu.

2.      Guru desa.

3.      Kepala sekolah.

4.      Penilik sekolah.

 

 

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945.

Menjiwai Kongres Guru Indonesia.

 

Pada 24-25 November 1945 di Surakarta.

 

 

Dalam kongres ini.

Segala organisasi dan kelompok guru.

Yang berbeda sepakat dihapuskan.

 

Pada konggres ini.

Pada 25 November 1945.

Yaitu 100 hari setelah merdeka.

Didirikan PGRI.

 

Sifat PGRI:

1.       Unitaristik.

Yaitu tanpa melihat ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan, gender, dan asal usul.

 

2.      Independen.

Yaitu berlandaskan kemandirian dan mitra sejajar.

 

3.      Nonpartisan.

Yaitu bukan afiliasi dari partai politik.

 

 

ARTI LAMBANG PGRI

1.              Bentuk: cakra/lingkaran melambangkan cita-cita luhur dan daya upaya menunaikan pengabdian terus-menerus.

2.              Ukuran, corak, dan warna bidang: bagian pinggir lingkaran berwarna merah melambangkan pengabdian yang dilandasi kemurnian dan keberanian bagi kepentingan rakyat. Warna putih dengan tulisan "Persatuan Guru Republik Indonesia" melambangkan pengabdian yang dilandasi kesucian dan kasih sayang. Panduan warna pinggir merah-putih melambangkan pengabdian kepada negara, bangsa, dan tanah air Indonesia.

3.     Suluh berdiri tegak bercorak 4 garis tegak dan datar berwarna kuning: Simbol yang melambangkan fungsi guru (pada pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan perguruan tinggi) dengan hakikat tugas pengabdian guru sebagai pendidik yang besar dan luhur.

4.     Nyala api dengan 5 sinar warna merah: Simbol yang melambangkan arti ideologi Pancasila, dan arti teknis yakni sasaran budi pekerti, cipta, rasa, karsa, dan karya generasi.

5.     Empat buku mengapit suluh: Posisi 2 datar dan 2 tegak (simetris) dengan warna corak putih melambangkan sumber ilmu yang menyangkut nilai-nilai moral, pengetahuan, keterampilan dan akhlak bagi tingkatan lembaga-lembaga pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan tinggi.

6.     Warna dasar tengah hijau: Simbol yang melambangkan kemakmuran generasi.

 

DASAR HUKUM PGRI

Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

 

Menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November.

 

Sebagai Hari Guru Nasional.

 

 

SUMPAH GURU INDONESIA

 

 

Demi Allah

Sebagai guru Indonesia saya bersumpah/berjanji:

1.             Bahwa saya akan membaktikan diri saya untuk tugas mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran peserta didik guna kepentingan kemanusiaan dan masa depannya;

 

2.             Bahwa saya akan melestarikan dan menjunjung tinggi martabat guru sebagai profesi terhormat dan mulia;

 

 

3.             Bahwa saya akan melaksanakan tugas saya sesuai dengan kompetensi jabatan guru;

 

4.             Bahwa saya akan melaksanakan tugas saya serta bertanggung jawab yang tinggi dengan mengutamakan kepentingan peserta didik, asyarakat, bangsa dan negara serta kemanusiaan;

 

 

5.             Bahwa saya akan menggunakan keharusan profesiaonal saya semata-mata berdasarkan nilai-nilai agama dan Pancasila;

 

6.             Bahwa saya akan menghormati hak asasi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang guna mencapai kedewasaannya sebagai warga negara dan bangsa Indonesia yang bermoral dan berakhlak mulia;

 

 

7.             Bahwa saya akan berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan keharusan profesional;

 

8.             Bahwa saya akan berusaha secara sungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas guru tanpa dipengaruhi pertimbangan unsur-unsur di luar pendidikan;

 

 

9.             Bahwa saya akan memberikan penghormatan dan pernyataan terima kasih kepada guru yang telah mengantarkan saya menjadi guru Indonesia;

 

10.      Bahwa saya akan menjalin kerja sama secara sungguh-sungguh dengan rekan sejawat untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan profesionalitas guru indonesia;

 

 

11.      Bahwa saya akan berusaha untuk menjadi teladan dalam perilaku bagi peserta didik dan masyarakat;

 

12.      Bahwa saya akan menghormati; menaati dan mengamalkan kode etik guru Indonesia.

 

 

Saya ikrarkan sumpah/janji *) ini secara sungguh-sungguh dengan mempertaruhkan kehormatan saya sebagai guru profesional.

 

IKRAR GURU INDONESIA

 

1.             Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 

2.             Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pembela dan pengamal Pancasila yang setia pada Undang Undang Dasar 1945.

 

 

3.             Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

4.             Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.

 

 

5.             Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap bangsa, negara serta kemanusiaan.

 

 

(Sumber Wikipedia)

Saturday, February 20, 2021

8735. PGRI LAHIR 25 NOVEMBER 1945 TEPAT 100 HARI SETELAH MERDEKA

 


PGRI LAHIR 25 NOVEMBER 1945 TEPAT 100 HARI SETELAH MERDEKA

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)

 

 

 

 

Pada awal tahun 1930-an, Pemerintah Hindia Belanda membuat politik penghematan anggaran sehingga rakyat tambah sengsara.

 

 

 

Di antara kebijakan Pemerintah Hindia Belanda adalah pemangkasan anggaran pendidikan.

 

 

 

Kebijakan itu memantik kemarahan para guru.

 

 

 

Kebijakan itu ditentang karena  berdampak pada guru-guru bantu.

 

 

 

Dalam buku Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Tengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

 

 

 

Akibat kebijakan itu, pada 1931 banyak guru bantu yang menjadi korban pemecatan.

 

 



Volksoonderwijzersbond atau Persatuan Guru Hindia Belanda (PGBH) berdiri sejak 1912.

 

 

 

PGBH terdiri atas para guru bantu, guru desa, kepala sekolah dan pemilik sekolah.

 

 

 

Mereka melakukan protes terhadap kebijakan itu.

 

 

 

 

 

PGBH protes atas penyusutan anggaran pendidikan oleh Belanda.

 

 

Protes ini didukung organisasi lain yang bergerak dalam pendidikan seperti Budi Utomo.

 

 

 

PGBH pun terus berjuang sambil menyempurnakan organisasinya.

 

 

Para guru menuntut persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda.

 

 

 

Seiring berjalannya waktu, perjuangan para guru pun semakin berkobar diiringi kesadaran untuk merdeka.

 



“Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib.

 

 

 

Tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda.

 

 

 

Tetapi memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak merdeka,” tulis Musriadi dalam Profesi Kependidikan Secara Teoritis dan Aplikatif. 

 

 



Pada tahun 1932 PGBH berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

 

 

 

Organisasi PGI adalah kumpulan beberapa organisasi profesi guru, yaitu:

 

1.      Persatuan Guru Bantu (PGB), Persatuan Guru Ambachtshool (PGAS).

 

2.      Volksnoderwijzers Bond (VOB).

 

3.      Oud Kweek Scholieren Bond (PNS).

 

4.      Hogere Kweek Schoileren Bond (HKSB).

 

5.      Persatuan School Opziener (PSO).

 

6.      Perserikatan Normal School (PNS).

 

 



Dalam Ensiklopedi Umum yang diterbitkan Kanisius, jumlah anggota seluruhnya mencapai 15.000 orang.

 

 

 

 

Yang terbesar VOB atau Perserikatan Guru Desa dengan 103 cabang dan 9.000 anggota.

 

 

Pada kongres tahun 1934 jumlah anggota PGI 20.000 orang.

 

 

 

 

Pada tahun itu, PGB keluar dari PGI karena dinilai kurang tegas dalam memperjuangkan nasib guru bantu.

 


Perubahan nama dari PGBH menjadi PGI membuat Belanda terkejut dan khawatir.

 

 

 

 

Sebab pemakaian kata Indonesia menjadi cermin munculnya semangat kebangsaan.

 

 

 

Menentang Pemerintah Hindia Belanda dan ingin merdeka.

 

 

 

Kebijakan penghematan pemerintah Hindia Belada  menjadi pembahasan dan penentangan keras PGI dari tahun ke tahun.

 

 



Penentangan para guru terhadap kebijakan pemerintah Hindia Belanda makin sering terjadi.

 

 

Salah satunya PGI menentang Pemerintah Belanda yang akan memindahkan urusan pengajaran dari pusat ke daerah.

 

 

 

Usaha ini dianggap kemunduran dalam pendidikan karena  kurangnya dana keuangan daerah.

 

 

 

Para guru menentang penyerahan urusan pengajaran kepada pemerintah daerah sebelum ada perbaikan dana keuangan daerah.

 



Saat Jepang menduduki Indonesia, PGI tak bisa melakukan aktivitasnya.

 

 

 

 Jepang menutup sekolah.

 

 

 

Setelah beku selama pendudukan Jepang, organisasi itu muncul kembali dengan semangat baru.

 

 


Setelah proklamasi Kemerdekaan, para guru menyelenggarakan kongres guru.

 

 

 

Kongres dilakukan pada 24-25 November 1945 di Solo.

 

 

 

Dalam kongres ini segala organisasi dan kelompok guru berdasar tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku dihapuskan.

 

 

 

 

Di kongres ini Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

 

PGRI lahir 25 November 1945.

 

 

Tepat 100 hari setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945.

 

 

(Sumber internet)