Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label JIWA DAN ROH MENURUT SAINS MODERN. Show all posts
Showing posts with label JIWA DAN ROH MENURUT SAINS MODERN. Show all posts

Saturday, April 3, 2021

9168. JIWA DAN ROH MENURUT SAINS MODERN


 

JIWA DAN ROH MENURUT SAINS MODERN

 

 

 

 

Roh (menurut KBBI V) bisa diartikan:

 

1.      Sesuatu (unsur) yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan).

 

2.      Nyawa.

 

3.      Makhluk hidup yang tidak berjasad, tetapi berpikiran dan berperasaan (malaikat, jin, setan, dan sebagainya)

 

4.      Semangat.

 

5.      Spirit.

 

 

KETIKA PARA DOKTER

MEMINTA KAJIAN JIWA & ROH

 

Oleh: Agus Mustofa

 

Saya sering diundang kalangan dokter.

 

 

Untuk memberikan kajian ilmiah terkait dengan agama.

 

 

Di antaranya, minggu lalu.

 

 

Yang mengundang Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya bekerjasama dengan RS Saiful Anwar, Malang.

 

 

“Terima kasih, Pak Agus berkenan memberikan materi kajian ilmiah tentang keislaman kepada kami,” kata dr. Kurnia Penta Seputra, Sp.U(K).

 

 

Mewakili para dokter yang hadir di kajian bulanan.

 

 

Di mana saya sebagai narasumbernya.

 

 

Selain FK Universitas Brawijaya, adalah FK Unair.

 

 

Juga sejumlah rumah sakit.

 

 

Seperti RS Jiwa Prof. Dr Soerojo Magelang. RS Syuhada Haji Blitar.

 

 RS Dr Mohammad Hoesin Palembang. RS Hermina Malang. RS Bhineka Bhakti Husada Jakarta.

 

 

Ikatan Dokter Spesialis Malang.

 

 

Dan, Simposium Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) di Bandung.

 

 

Menariknya, para dokter sering meminta kajian yang justru menjadi bidang profesi mereka.

 

 

Di antaranya, tentang fenomena manusia terkait sistem tubuh, jiwa dan roh.

 

 

Seperti yang diminta oleh RS Saiful Anwar bekerjasama dengan FK UB Malang minggu lalu.

 

 

“Untuk kajian bulan ini kami mohon membahas Jiwa dan Roh.

 

 

 

Dalam sudut pandang saintifik,” pinta dr Indra Kasman SpPD, panitia kajian Islam RS Saiful Anwar – FK UB.

 

 

Tentu saja, itu adalah materi yang sangat menarik.

 

 

Apalagi buat para dokter.

 

 

Yang setiap saat bergelut dengan dunia medis.

 

 

Dan bersentuhan dengan potensi kematian pasiennya.

 

 

Terutama pasien yang sudah dalam kondisi berat.

 

 

Di rumah sakit.

 

 

“Di manakah posisi Jiwa orang yang masih hidup.

 

 

Dan ke mana perginya jiwa orang yang mengalami kematian?” tanya salah seorang dokter, peserta kajian yang digelar secara online itu.

 

 

Maka, saya pun menguraikan struktur diri manusia dalam sudut pandang Al-Qur’an dan sains.

 

 

Sebagaimana telah saya tulis dalam beberapa buku saya.

 

 

Di antaranya, “Menyelam ke Samudera Jiwa dan Roh” dan “Jejak Sang Nyawa”.

 

 

Bahwa, menurut Al Qur’an, diri manusia terdiri dari 3 lapis eksistensi.

 

 

Yakni, badan, jiwa dan roh.

 

 

Badan adalah wadahnya.

 

 

Jiwa adalah fungsi kemanusiaannya.

 

 

Sedangkan roh adalah energi kehidupan.

 

 

“Ibarat sebuah komputer.

 

 

Badan manusia adalah hardware.

 

 

Jiwa adalah software.

 

 

Sedangkan roh adalah energi listrik yang menjadi basis operating system bagi komputer itu,” papar saya panjang lebar.

 

 

Badan manusia diciptakan oleh Allah dengan struktur yang sangat kompleks.

 

 

Ibarat komputer yang dibuat di atas motherboard dan sirkuit microchip yang canggih.

 

 

Akan tetapi, secanggih apapun, ia adalah benda mati.

 

 

Yang belum bisa dioperasikan. Belum bisa difungsikan.

 

 

Komputer baru akan berfungsi ketika sudah diberi atau diinstalkan sejumlah software.

 

 

Misalnya, program aplikasi multimedia.

 

 

Atau, program administrasi bisnis dan keuangan.

 

 

Atau, program aplikasi musik.

 

 

Dan lain sebagainya.

 

 

Itulah gambaran jiwa manusia.

 

 

Sebagai fungsi kehidupan.

 

 

Di mana software kehidupan diinstalkan ke dalam diri kita melalui pendidikan.

 

 

Pelatihan.

 

 

Pengalaman hidup.

 

 

Dan, kemudian menjadi karakter serta life skills.

 

Namun demikian, sesungguhnya badan dan jiwa itu adalah eksistensi yang mati.

 

 

Kecuali, sudah dimasuki oleh roh.

 

 

 Dikarenakan diberi roh oleh Sang Pencipta itulah, maka manusia menjadi hidup.

 

 

Ibarat komputer dengan hardware dan software yang canggih.

 

 

 

Baru akan “hidup” ketika dicolokkan ke sumber listrik.

 

 

Di mana operating systemnya bekerja berdasar kelistrikan itu.

 

Tanpa listrik, komputer itu tak lebih hanya onggokan komponen-komponen elektronik yang berisi software.

 

 

 

Tidak bisa digunakan.

 

 

Seperti juga manusia.

 

 

Tanpa roh, kita ini tak lebih hanya onggokan daging, tulang dan biomassa yang mati.

 

 

Tak berfungsi.

 

 

Yang menghidupkan kita adalah roh.

 

 

Yang berisi sifat-sifat ketuhanan.

 

 

Karena Allah Mahahidup.

 

 

Maka ketika sebagian roh-Nya dihembuskan ke dalam diri cikal bakal manusia.

 

 

Ia menjadi ketularan hidup.

 

 

Juga bisa mendengar, karena ketularan sifat Allah Yang Maha Mendengar.

 

 

 

Bisa melihat, karena ketularan sifat Allah Yang Maha Melihat.

 

 

Bisa berkendak, karena roh membawa sifat Allah yang Maha berkehendak.

 

 

Juga bisa mencipta, karena ketularan sifat Maha Mencipta.

 

 

Dan lain sebagainya.

 

Seperti firman Allah ini.

 

 

Al-Quran surah As-Sajdah (surah ke-32) ayat 9.

 

 

 

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

 

Kemudian Dia menyempurnakan dan menghembuskan ke dalamnya (cikal bakal manusia) sebagian roh-Nya. Dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. Sedikit sekali kamu bersyukur.

 

 

 

Yang disebut manusia adalah ketika badan, jiwa dan roh itu masih bersatu.

 

 

Ketika badannya mengalami kerusakan menyeluroh, maka matilah seorang manusia.

 

 

Ditinggal pergi jiwa dan rohnya.

 

 

Meninggalkan badan materialnya.

 

 

Dan, memasuki alam barzakh. Di mana manusia hidup dengan badan halusnya. Badan energial. Sosok jiwa yang dihidupi oleh roh sebagai sumber energi kehidupannya. Dan kemudian, disebut sebagai: nyawa.

 

 

Jadi, orang yang mati itu sesungguhnya tidak mati.

 

 

Melainkan cuma berpindah tempat.

 

Ke alam yang berdimensi lebih tinggi.

 

 

Dikarenakan badan wadagnya sudah rusak.

 

 

Sehingga, tidak bisa lagi mewadahi nyawa alias badan halusnya.

 

 

Pindah alam.

 

 

Hidup di Alam Barzakh.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 154.

 

 

وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِنْ لَا تَشْعُرُونَ

 

 

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati. Sebenarnya, mereka itu hidup. Tetapi kamu tidak menyadarinya.

 

Wallahu a’lam bissawab ..

 

 

(Sumber Agus Mustofa)