.jpg)
CUMA AL-QURAN YANG BATASI JUMLAH ISTRI LAINNYA TANPA
BATAS
Oleh: Drs. HM Yusron Hadi, MM
Orang non-muslim Amerika bertanya,
“Nabi Muhammad adalah contoh manusia
sempurna.
Tapi kenapa pada abad ke-7.
Nabi Muhammad poligami.
Dan menikah dengan gadis muda?”
POLIGAMI
Sebelum lslam datang di Arab.
Masyarakat praktik poligami tak terbatas.
Islam datang untuk memberi batasan.
Pada saat itu tak ada ajaran agama yang membatasi
jumlah istri.
Hanya lslam yang memberi batasan jumlah istri.
Sebelum lslam datang, wanita dianggap property.
Yaitu dianggap harta kekayaan.
Pada zaman Jahiliah.
Wanita tak punya hak dan dianggap warisan.
Bahkan beberapa bayi wanita dikubur hidup hidup.
Pada zaman Jahiliah.
Makin banyak punya istri berarti makin kaya.
Al-Quran turun mengajarkan bahwa pria dan wanita
setara.
Menurut Al-Quran semua manusia sederajat.
Meskipun berbeda bangsa dan warna kulitnya.
Yang membedakan manusia adalah takwanya kepada
Tuhan.
Poligami tak dikenalkan oleh lslam.
Menurut kitab agama lain.
Semua nabi berpoligami.
Nabi Musa dan Ibrahim punya lebih dari 1 istri.
Menurut kitab Kristen.
Raja Salomo punya 700 orang istri.
Tak ada kitab suci, selain Al-Quran.
Yang membatasi jumlah istri.
Hanya Al-Quran yang membatasi jumlah istri.
Menurut survei Amerika.
Pria Amerika rerata punya hubungan seks dengan 7
wanita di luar nikah.
Jika wanita hamil, maka pria bisa langsung pergi.
Islam mengatur.
Jika pria punya lebih dari 1 istri.
Maka pria harus tangung jawab semua keperluannya.
Jika tak mampu, maka nikah 1 saja.
Bandingkan dengan istri simpanan atau selingkuh.
Yang tak jelas tanggung jawabnya.
Al-Quran memberi pintu darurat.
Terutama saat perang.
Banyak pria meninggal.
Jumlah wanita lebih banyak.
Tiap orang butuh hangatnya keluarga, rumah,
pasangan, dan anak.
Jaminan sosial dan makanan itu bukan keluarga.
Sekitar 40 persen keluarga Amerika orang tua
tunggal.
Anak-anak orang tua rentan salah pergaulan.
Islam memberi jalan darurat.
Yaitu poligami.
Islam tak mendorong poligami.
Tapi boleh poligami dalam kondisi tertentu.
MENIKAH DENGAN GADIS KECIL
Menurut beberapa sumber.
Aisyah umur 9 tahun saat hubungan suami istri.
Menurut Bible.
Zaman Nabi Musa.
Gadis boleh menikah setelah pubertas.
Kultur Amerika 200 tahun lalu.
Beberapa negara bagian .
Membolehkan anak gadis menikah setelah
pubertas.
Bahkan ada yang umur 7 tahun.
Jika ingin menghakimi Nabi Muhammad.
Maka hakimi juga pendiri negara
Amerika.
Artinya.
Agar lebih adil.
Jangan menilai suatu kultur.
Dengan kultur zaman sekarang.
Nabi Muhammad menikah dengan Aisyah umur 9 tahun.
Zaman itu.
Tak melanggar hukum, kultur, etika, moral, dan
spiritual.
Jika melanggarnya.
Pasti kaum Quraisy akan gaduh.
Dan menggugatnya.
Dalam Ensiklopdi katolik.
Yusuf (86 tahun) menikah dengan Maria (12
tahun).
Bandingkan apple to apple.
Yaitu kultur dengan kultur.
kitab suci dengan kitab suci.
Jika menyalahkan Nabi Muhammad.
Maka salahkan juga:
1.
Bible.
2.
Perjanjian Lama.
3.
Bapak Pendiri Amerika.
4.
Dan banyak di seluruh dunia.
Jangan menghakimi kultur lain.
Cara terbaik jangan menghakimi kultur lain.
Dengan lensa berbeda.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 3.
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ
مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا
تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ
أَلَّا تَعُولُوا
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
(hak-hak) wanita yatim (jika kamu mengawininya), maka kawini wanita (lain)
yang kamu senangi: 2, 3 atau 4. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil, maka (kawini) 1 orang saja, atau budak yang kamu miliki. Yang
demikian lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 13.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا
وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ
إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
pria dan seorang wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
(Sumber DR Sabeel Ahmed)
