Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PRO KONTRA HISAB WAKTU IBADAH. Show all posts
Showing posts with label PRO KONTRA HISAB WAKTU IBADAH. Show all posts

Saturday, April 6, 2024

33276. PRO KONTRA METODE HISAB TENTUKAN WAKTU IBADAH

 


PRO KONTRA METODE HISAB TENTUKAN WAKTU IBADAH

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Para ulama sepakat.

Pakai metode hisab.

 

Dalam tentukan.

1)        Waktu salat.

2)        Arah kiblat.

 

Tapi berbeda

Dalam tentukan.

 

1)        Awal Ramadan.

 

2)        Awal Syawal.

Atau Idul Fitri.

 

Sebagian ulama tegaskan.

Bahwa metode hisab.

 

Dilarang dipakai untuk tentukan.

1)                Awal bulan Ramadan.

 

2)                Awal bulan Syawal

Atau Idul Fitri.

 

Sebab Rasulullah.

Melakukan rukyat.

Bukan hisab.

 

Hadis Nabi.

 “Berpuasalah kamu karena melihat hilal.

Dan beridul fitri karena melihat hilal.

 

Jika bulan terhalang awan.

Maka genapkan bulan Syakban 30 hari”.

 

 Hadis Nabi.

“Janganlah kamu berpuasa.

Sebelum melihat hilal.

 

Dan janganlah kamu beridul fitri sebelum melihat hilal.

 

Jika bulan terhalang awan.

Maka estimasikan.”

 

 

Sebagian ulama berpendapat.

Metode hisab:

 

1)        Lebih akurat.

2)        Dapat diandalkan.

 

3)        Lebih baik.

4)        Sesuai zaman modern.

 

Sebagian ulama berpendapat.

Berdasar Al-Quran dan hadis Nabi.

 

Prinsipnya waktu ibadah.

Pakai metode hisab.

 

Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 5.


هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

 

Dia Allah menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian  melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

 

Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 5.


الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ

 

Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

 

Hadis Nabi .

Melakukan rukyat.

 

Perintah berdasar illat.

Kondisi umat masih ummi.

Belum terpelajar.

 

Zaman modern.

Umat lslam sudah pandai.

Ilmu falak sudah maju.

 

Perintah rukyat.

Tak berlaku.

 

Metode hisab.

Lebih utama untuk dipakai.

 

Muhammadiyah.

Dukung metode hisab.

Tentukan waktu ibadah.

 

Zaman modern.

Metode hisab makin diterima.

Sesuai perkembangan ilmu.

 

Dalam kalender Islam global.

Tak  mungkin pakai rukyat.

 

Sebab rukyat.

 

1)        Terbatas jangkauan.

2)        Tak cakup semua muka bumi.

 

3)        Metode hisab sesuai zaman modern.

4)        Rukyat metode kuno.

 

Jadwal waktu salat.

Semua umat lslam seluruh dunia.

 

Pakai metode hisab.

Atau jam digital.

 

Tapi awal Ramadan dan Idul Fitri.

Masih ada perbedaan.

Hadis Nabi

 

1)        Waktu salat

2)        Awal Ramadan.

3)        Idul Fitri.

 

Semua pakai metode rukyat.

Sesuai umat zaman Nabi.

 

 

 

(Sumber Muhammadiyah)