Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label SEDIKIT TERTAWA SAAT MANUSIA INGAT MATI. Show all posts
Showing posts with label SEDIKIT TERTAWA SAAT MANUSIA INGAT MATI. Show all posts

Monday, November 15, 2021

11670. SEDIKIT TERTAWA SAAT MANUSIA INGAT MATI

 



SEDIKIT TERTAWA SAAT MANUSIA INGAT MATI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Qanaah (menurut KBBI) bisa diartikan:

Rela dengan apa yang diberikan kepadanya.

Oleh orang tua, atasan, maupun oleh Allah.

 

 

      Bangsa Indonesia wajib bersyukur.

Dengan nikmat kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Yang merdeka atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.

Pada 17 Agustus 1945.

 

 

 Kata “syukur” dalam bahasa agama.

Artinya “memakai nikmat yang dilimpahkan oleh Allah.

Sesuai dengan tujuan dianugerahkannya”.

 

Al-Quran menyatakan manusia bertugas sebagai khalifah.

 

Untuk membangun peradaban di bumi.

 

Para malaikat mendambakan tugas itu.

 

Tapi tidak mendapatkannya.

 

Karena para malaikat hanya mampu.

 

Melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah.

 

Tapi malaikat tidak punya inisiatif.

 

Seluruh alam semesta diciptakan oleh Allah untuk diolah manusia.

 

Demi kenyamanan hidup di dunia.

 

Dan bahagia di akhirat.

 

Pada dasarnya.

Manusia boleh melakukan kegiatan apa pun.

 

 

Tapi ada peringatan.

 

Yaitu, “Berapa pun panjangnya umurmu, kematian pasti datang.

 

Dan kamu boleh bertindak semaumu.

 

Tapi pasti hrus tanggung jawab.”

 

 Apakah ini untuk menakuti manusia?

 

 Jawabnya,

”Tidak.

Karena dia adalah kebenaran”.

 

Apakah hal itu akan menghambat pembangunan?

 

Jawabnya,

”Justru sebaliknya.

Hal itu akan menambah semangat dalam pembangunan”.

 

Rasulullah bersabda.

Terhadap sekelompok pemuda duduk menganggur.

 

Sambil tertawa terbahak-bahak,

 

”Perbanyaklah mengingat mati.

 

Niscaya kalian akan sedikit tertawa.

 

Dan banyak menangis”.

 

 

 Para ulama berpendapat.

Bahwa penyakit yang diderita oleh manusia.

 

Seperti gelisah dan sengsara adalah siksaan Allah di dunia.

 

Karena ada pelanggaran terhadap sunatullah.

 

Yaitu hukum Allah yang berlaku di alam semesta.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 268.

 

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

 

      Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

 

 

Manusia diperintahkan meneladani sifat Allah yang mulia.

 

Sesuai posisi manusia sebagai makhluk Allah.

 

Misalnya Allah Maha Kaya.

Maha Kuasa.

Dan sifat mulia lainnya.

 

Orang yang puas dengan hasil yang diperolehnya.

 

Padahal kemampuannya dapat menambah lagi hasilnya.

 

Untuk manfaat dirinya dan makhluk lainnya.

 

Pada hakikatnya orang itu kurang menghayati ajaran agama.

 

 

 Dalam literatur agama dikenal istilah “qana'ah”.

 

Tapi “qana'ah”.

Bukan sekadar “merasa puas dengan apa yang dimiliki”.

 

Tapi kepuasan yang dimaksudkan.

 

Yaitu hasil akhir maksimal setelah:

1.      Ingin meraih sesuatu.

2.      Berusaha maksimal.

 

3.      Berhasil dalam berusaha.

4.      Menyerahkan dengan sukarela sesuatu yang telah diraihnya.

Kepada orang lebih butuh.

 

5.      Merasa puas dengan apa yang telah dimiliki sebelumnya.

 

Jika ada orang yang potensinya terabaikan.

Atau pekerjaannya sia-sia.

 

Maka orang itu kurang bersyukur terhadap nikmat Allah.

 

Karena tidak memanfaatkannya maksimal.

 

 Al-Quran surah An-Nahal (surah ke-16 ayat 14.

 

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

      Dan Dia Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.

 

 

Pada umumnya potensi.

Dan kemampuan umat Islam belum dimanfaatkan optimal.

 

Sehingga terbelakang, bodoh, dan miskin.

 

 

Kondisi itu dapat dikatakan.

 

Bahwa umat Islam kurang bersyukur.

 

Terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah.

 

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online