SEDIKIT TERTAWA SAAT MANUSIA
INGAT MATI
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Qanaah (menurut KBBI) bisa
diartikan:
Rela dengan apa yang
diberikan kepadanya.
Oleh orang tua, atasan,
maupun oleh Allah.
Bangsa Indonesia wajib bersyukur.
Dengan nikmat kemerdekaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yang merdeka atas berkat
rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
Pada 17 Agustus 1945.
Kata “syukur” dalam bahasa agama.
Artinya “memakai nikmat
yang dilimpahkan oleh Allah.
Sesuai dengan tujuan
dianugerahkannya”.
Al-Quran menyatakan manusia
bertugas sebagai khalifah.
Untuk membangun peradaban
di bumi.
Para malaikat mendambakan
tugas itu.
Tapi tidak mendapatkannya.
Karena para malaikat hanya
mampu.
Melakukan apa yang
diperintahkan oleh Allah.
Tapi malaikat tidak punya inisiatif.
Seluruh alam semesta
diciptakan oleh Allah untuk diolah manusia.
Demi kenyamanan hidup di
dunia.
Dan bahagia di akhirat.
Pada dasarnya.
Manusia boleh melakukan kegiatan
apa pun.
Tapi ada peringatan.
Yaitu, “Berapa pun
panjangnya umurmu, kematian pasti datang.
Dan kamu boleh bertindak
semaumu.
Tapi pasti hrus tanggung jawab.”
Apakah ini untuk menakuti manusia?
Jawabnya,
”Tidak.
Karena dia adalah
kebenaran”.
Apakah hal itu akan
menghambat pembangunan?
Jawabnya,
”Justru sebaliknya.
Hal itu akan menambah
semangat dalam pembangunan”.
Rasulullah bersabda.
Terhadap sekelompok pemuda duduk
menganggur.
Sambil tertawa
terbahak-bahak,
”Perbanyaklah mengingat
mati.
Niscaya kalian akan sedikit
tertawa.
Dan banyak menangis”.
Para ulama berpendapat.
Bahwa penyakit yang diderita
oleh manusia.
Seperti gelisah dan sengsara
adalah siksaan Allah di dunia.
Karena ada pelanggaran
terhadap sunatullah.
Yaitu hukum Allah yang
berlaku di alam semesta.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 268.
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ
بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ
وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu
dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedangkan Allah
menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Manusia diperintahkan
meneladani sifat Allah yang mulia.
Sesuai posisi manusia
sebagai makhluk Allah.
Misalnya Allah Maha Kaya.
Maha Kuasa.
Dan sifat mulia lainnya.
Orang yang puas dengan
hasil yang diperolehnya.
Padahal kemampuannya dapat
menambah lagi hasilnya.
Untuk manfaat dirinya dan
makhluk lainnya.
Pada hakikatnya orang itu
kurang menghayati ajaran agama.
Dalam literatur agama dikenal istilah
“qana'ah”.
Tapi “qana'ah”.
Bukan sekadar “merasa puas
dengan apa yang dimiliki”.
Tapi kepuasan yang
dimaksudkan.
Yaitu hasil akhir maksimal setelah:
1. Ingin
meraih sesuatu.
2. Berusaha
maksimal.
3. Berhasil
dalam berusaha.
4. Menyerahkan
dengan sukarela sesuatu yang telah diraihnya.
Kepada orang lebih butuh.
5. Merasa
puas dengan apa yang telah dimiliki sebelumnya.
Jika ada orang yang potensinya
terabaikan.
Atau pekerjaannya sia-sia.
Maka orang itu kurang
bersyukur terhadap nikmat Allah.
Karena tidak
memanfaatkannya maksimal.
Al-Quran surah An-Nahal (surah ke-16 ayat 14.
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ
لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى
الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Dan Dia Allah yang menundukkan lautan
(untukmu) agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu
mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
Pada umumnya potensi.
Dan kemampuan umat Islam
belum dimanfaatkan optimal.
Sehingga terbelakang, bodoh,
dan miskin.
Kondisi itu dapat dikatakan.
Bahwa umat Islam kurang
bersyukur.
Terhadap nikmat yang diberikan
oleh Allah.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera
Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab.
Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan,
2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book
Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi
3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online


0 comments:
Post a Comment