MANUSIA HIDUP MATI DAN
DIBANGKITKAN DI BUMI
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
Al-Quran surah
Al-A’raf (surah k-7) ayat 25.
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا
تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ
Allah berfirman: "Di bumi itu
kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan
dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
Al-Quran surah lbrahim
(surah ke-14) ayat 48.
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ
غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ ۖ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
(Yaitu)
pada hari (ketika) bumi
diganti dengan bumi yang lain dan
(demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul
menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.
Ayat di atas bisa dipahami.
Bahwa manusia hidup dan mati di bumi.
Juga akan dibangkitkan di bumi.
Tapi bumi dan langitnya akan diganti oleh Allah.
Bumi diganti baru.
Tapi kuburan manusia masih ada di bumi.
Al-Quran surah Al-Mulk
(surah ke-67) ayat 16-17.
أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang
(berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir
balikkan bumi bersama kamu, sehingga
dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?
أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي
السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ
Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang
(berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan
badai yang berbatu. Maka
kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?
Ada 2 macam kiamat, yaitu:
1. Kiamat kecil.
Yaitu hancurnya bumi.
2. Kiamat besar.
Yaitu hancurnya seluruh alam semesta.
Al-Quran surah Ali
lmran (surah ke-3) ayat 133-135.
۞
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ
وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang bertakwa.
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي
السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ
ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Yaitu) orang yang menginfakkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang berbuat
kebajikan.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا
فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا
لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ
مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan
(juga) orang yang jika mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu mohon ampun terhadap dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya, sedangkan
mereka tahu.
(Sumber Agus Mustofa)


0 comments:
Post a Comment