BEDANYA GULA ASLI DAN
PEMANIS BUATAN
Oleh: Drs. HM Yusron
Hadi, MM
GULA ASLI
Gula pasir adalah gula
yang biasa dipakAI sehari-hari.
Untuk tambahan pada
makanan dan minuman.
Gula pasir terbuat
dari gula tebu.
Gula pasir didapat
dari tanaman tebu.
Yang diolah dan
dipanaskan.
Hasilnya berupa Kristal.
Sering disebut gula
pasir.
Batas konsumsi gula pasir 1
hari
Menurut Kementerian Kesehatan.
Yaitu 4 sendok makan.
Setara 148 kalori.
PEMANIS BUATAN
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pemanis buatan adalah
jenis pemanis lewat proses kimiawi.
Bahan baku pemanis buatan
tidak ditemukan di alam.
Contoh bahan pemanis
buatan, yaitu:
1. Aspartam.
2. Siklamat.
3. Sukrolosa.
4. Sakarin.
Pemanis buatan biasa
dipakai pada makanan olahan.
Seperti sirup, soda,
selai.
Hingga makanan khusus.
Untuk penderita
diabetes.
Atau makanan khusus
diet.
Produk dengan label sugar free.
Biasanya ada tambahan
pemanis buatan.
BPOM mengatur batas konsumsi pemanis buatan.
Contohnya,
1. Aspartam.
Batas konsumsinya 40 mg/kg per hari.
Artinya.
Jika berat badan 60 kg.
Maka batas konsumsi aspartam dalam 1 hari 2400 mg.
Sebagai perbandingan.
Dalam 1 kaleng soda diet.
Mengandung kadar aspartam 180 mg.
Artinya.
Dalam 1 hari.
Hanya boleh mengonsumsi 13 kaleng soda diet.
PLUS MINUS GULA PASIR
Gula pasir rasanya paling
enak dibanding pemanis buatan.
Beberapa jenis pemanis
buatan meninggalkan rasa pahit.
Gula pasir dibuat dari
bahan alami tebu.
Sehingga amat kecil timbul
alergi.
Atau reaksi lainnya.
Pemanis buatan.
Contohnya aspartame.
Mengandung fenilalanin.
Yang sangat berbahaya
bagi penderita fenilketonuria.
Tapi gula pasir
mengandung kalori.
Tiap 1 sendok makan gula pasir.
Mengandung 37 kalori.
Jika membuat teh pakai gula 2 sendok makan.
Maka kalori yang dikonsumsi 74 kalori.
Jika konsumsi banyak gula.
Maka dapat menyebabkan naiknya berat badan.
Diikuti meningkatnya risiko penyakit lain.
Yaitu penyakit degenerative.
Dan rentan sakit gigi.
Kelebihan pemanis buatan
dibanding gula pasir
Pemanis buatan.
Mayoritas tidak punya kalori.
Atau sedikit.
Pemanis buatan yang mengandung
kalori.
Yaitu golongan pemanis
dari alcohol, seperti:
1. Manitol.
2. Sorbitol.
3. Xylitol.
Pemanis buatan sering
dipakai produk khusus diet.
Sebagai perbandingan.
Jika berat badan kurang
lebih 55 kg.
Menyeduh kopi 2 sachet pemanis buatan.
Maka bisa mengonsumsi 116
gelas kopi.
Untuk batas maksimum
konsumsi pemanis buatan dalam 1 hari.
Tingkat manisnya
pemanis buatan.
Jauh lebih tinggi daripada
gula biasa.
Aspartam.
Tingkat manisnya 200
kali lipat.
Dibanding sukrosa.
Atau gula pasir.
Bandingkan berapa
banyak kalori yang Anda konsumsi jika Anda menyeduh 116 gelas kopi menggunakan
gula pasir.
Pemanis buatan cenderung tidak meningkatkan kadar gula darah.
Karena bukan karbohidrat.
Tapi gula pasir termasuk karbohidrat.
Yang dapat memicu kerja insulin saat dikonsumsi.
Pemanis buatan juga sering untuk produk khusus penderita
diabetes.
Kekurangan pemanis buatan.
Sekitar tahun 1970.
Dilakukan penelitian
terkait sakarin dan kanker.
Dengan uji coba tikus.
Ditemukan tikus yang
diberi sakarin dosis tinggi.
Menderita kanker
kandung kemih.
Penelitian tahun 2005.
Bahwa tikus diberi
aspartam dosis tinggi.
Setara mengonsumsi
2000 kaleng soda diet.
Punya risiko tinggi
menderita leukemia.
Tapi penelitian
terkait pemanis buatan.
Belum diketahui apakah
pengaruhnya sama pada manusia.
Tidak hanya dikaitkan kanker.
Pemanis buatan juga
dikaitkan kenaikan berat badan.
Meskipun jumlah kalorinya
sangat sedikit.
konsumsi pemanis buatan
terus menerus.
Akan membuat indra pengecap
“kebal” rasa manis.
Mungkin kehilangan
nafsu makan.
Seperti sayur dan buah.
Yang sebenarnya sehat.
Tapi tidak terlalu
manis.
Karena merasa makan sedikit
memakai pemanis tanpa kalori.
Tubuh merasa belum
mendapat gula sesungguhnya.
Sehingga mencari gula
dari makanan lain.
Yang memicu naiknya
berat badan.
Masih butuh penelitian lebih lanjut.
Terkait pemanis buatan.
Dan pengaruhnya bagi kesehatan.
Tapi apa pun jenis pemanis dipilih.
Gunakan dalam porsi secukupnya.
(Sumber hello sehat)


0 comments:
Post a Comment