Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label NABI YUSUF SETELAH MASUK PENJARA MASUK ISTANA. Show all posts
Showing posts with label NABI YUSUF SETELAH MASUK PENJARA MASUK ISTANA. Show all posts

Wednesday, March 24, 2021

9066. NABI YUSUF SETELAH DARI PENJARA MASUK ISTANA

 


NABI YUSUF SETELAH MASUK PENJARA MASUK ISTANA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

Nabi Yusuf dimasukkan penjara bukan melakukan kesalahan atau kejahatan.

 

Tetapi karena penguasa yang sewenang-wenang.

 

Nabi Yusuf dalam penjara adalah tempat aman untuk menghindari segala godaan.

 

 

Nabi Yusuf bisa berdakwah daan member nasihat kepada penghuni lainnya  dalam penjara

 

Pada suatu hari, tahanan lain menceritakan mimpinya kepada Nabi Yusuf.

 

 

 

 

Para tahanan mengharapkan  Nabi Yusuf memberi tafsiran mimpinya.

 

Nabi Yusuf berkata,

 

”Aku diberi kemampuan oleh Allah sehingga bisa tahu makanan apa yang akan kamu terima.”

 

 

Nabi Yusuf berkata,

 

Wahai pemuda pelayan, kamu segera dikeluarkan dari penjara dan kerja kembali seperti semula.”

 

 

Sedangkan kau, wahai pemuda penjaga gudang akan dihukum mati.”

 

 

Nabi Yusuf berkata,

 

 

”Wahai temanku, jika kamu telah keluar dan kembali bekerja di istana sebutlah namaku dihadapan Raja.

 

 

Kata kepadanya bahwa aku dipenjara karena sewenang-wenang, bukan karena bersalah.”

 

Kemudian, pemuda itu dibebaskan.

 

Tetapi pesanan Nabi Yusuf kepada pemuda itu tidak disampaikan kepada Raja.

 

 

Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 36.

 

 

وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيَانِ ۖ قَالَ أَحَدُهُمَا إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ خَمْرًا ۖ وَقَالَ الْآخَرُ إِنِّي أَرَانِي أَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِي خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ ۖ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ ۖ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

 

 

Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkata salah seorang di antara keduanya: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur". Dan yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung". Berikan kepada kami tafsirnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (menafsirkan mimpi).”

 

Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 42.

 

وَقَالَ لِلَّذِي ظَنَّ أَنَّهُ نَاجٍ مِنْهُمَا اذْكُرْنِي عِنْدَ رَبِّكَ فَأَنْسَاهُ الشَّيْطَانُ ذِكْرَ رَبِّهِ فَلَبِثَ فِي السِّجْنِ بِضْعَ سِنِينَ

 

 

 

Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu". Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.

 

 

 

Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua:”Terangkan keadaanku kepada tuanmu”. Maka setan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.

 

 

Pada suatu hari, para pembesar berkumpul di istana Raja Mesir.

 

Raja menjelaskan mimpinya.

 

 

Tapi tidak ada pembesar yang bisa  menafsirkan mimpi Raja.

 

Pelayan teringat pesan Nabi Yusuf saat dalam penjara.

 

Dia memberanikan diri menghampiri Raja dan berkata,

 

 

”Wahai Paduka Tuanku! Hamba punya teman dalam penjara yang pandai menafsirkan mimpi.”

 

Dia orang cakap, ramah dan berbudi pekerti luhur.

 

 

Ia tidak melakukan kesalahan apa pun.

 

 

Ia dipenjara hanya karena fitnah dan tuduhan palsu belaka.”

 

 

 

 

Dengan izin Raja, pergilah pelayan mengunjungi Nabi Yusuf dalam penjara.

 

Nabi Yusuf berkata,

 

”Kerajaan akan makmur dan subur selama 7 tahun.

 

Tapi akan terjadi kemarau selama 7 tahun berikutnya.”

 

 

Raja percaya terhadap apa yang diceritakan oleh Nabi Yusuf.

 

Kemudian Raja segera menjadikan sebagai Nabi Yusuf pejabat di istana.

 

 

Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 51.

 

 

 

قَالَ مَا خَطْبُكُنَّ إِذْ رَاوَدْتُنَّ يُوسُفَ عَنْ نَفْسِهِ ۚ قُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ ۚ قَالَتِ امْرَأَتُ الْعَزِيزِ الْآنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ أَنَا رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ

 

 

 

Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata: "Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya". Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, aku yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar".

 

 

DALAM PENJARA BISA KE ISTANA

 

DAN SEBALIKNYA.

 

DARI ISTANA BISA KE PENJARA.

 

Dan dari istana bisa ke penjara.

 

 

 

 

 

 

Orang yang dipenjara hari ini bisa saja kelak tinggal di istana.

 

 

Dan sebaliknya orang yang tinggal di istana hari ini kelak tinggal di dalam penjara.

 

 

Itu banyak contohnya dalam sejarah.

 

 

Sejak zaman Nabi Yusuf sampai zaman demokrasi modern.

 

 

 

Kita terlalu tertekan oleh gambar kecil masa kini.

 

 

 

Membuat kita tidak melihat gambar besar masa depan.

 

 

Mulailah mengambil hikmah dari setiap peristiwa.

 

 

Karena yang buruk dari media sosial adalah orang berebut menjadi yang pertama.

 

 

Bukan menjadi yang benar.

 

 

(Sumber internet)