Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label APAKAH SYIRIK ITU. Show all posts
Showing posts with label APAKAH SYIRIK ITU. Show all posts

Monday, June 14, 2021

9930. APAKAH SYIRIK ITU

 





APAKAH SYIRIK ITU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kata ‘syirik’ (شِرْكٌ  ) berasal dari ‘syarika’ (شَرِكَ  ).

 

Yang artinya “berserikat, bersekutu, bersama, atau berkongsi.”

 

Arti lughawi (bahasa) ini mengandung makna 2 orang atau lebih bersama dalam satu urusan.

 

 

Dalam Al-Quran, kata “syirik” terulang 227 kali dengan berbagai bentuknya.

 

Maknanya berbeda  sesuai  konteksnya.

1.   Syirik artinya bersekutu dalam pemilikan harta.

 

Al-Quran An-Nisa (surah ke-4) ayat 12.

 

۞ وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِينَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۚ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكُمْ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ وَإِنْ كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلَالَةً أَوِ امْرَأَةٌ وَلَهُ أَخٌ أَوْ أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ ۚ فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَىٰ بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارٍّ ۚ وَصِيَّةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَلِيمٌ

 

Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak punya anak. Jika isteri-isterimu itu punya anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak punya anak. Jika kamu punya anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi punya seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.

 

 

2.   Syirik artinya bersekutu dalam merasakan azab di akhirat.

 

Al-Quran surah Az-Zukhruf (surah ke-43) ayat 39.

 

وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ

 

(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.

 

 

3.   Syirik artinya menyekutukan Allah dengan sembahan lain.

 

Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 106.

 

 

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

 

Dan sebagian besar mereka tidak beriman kepada Allah, tetapi menyekutukan Allah (dengan sembahan lain).

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 36.

 

 

۞ وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

 

Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan budakmu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang sombong dan membanggakan diri,

 

 

Raghib Asfahaniy, membagi syirik 2 macam, yaitu:

 

1.      Syirik besar.

2.      Syirik kecil.

 

 

Syirik besar adalah meyakini adanya tuhan selain Allah.

 

 

Atau menyekutukan Allah dengan lainnya.

 

 

Syirik kecil adalah dalam beribadah dan beramal tujuannya agar dipuji orang.

 

Seharusnsya tujuan beribadah dan beramal hanya untuk mencari rida Allah.

 

 

Dosa syirik bisa diampuni Allah, jika dia bertobat sebelum meninggal.

 

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 48.

 

 

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

 

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa menyekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar.

 

 

Sebaiknya jangan berkata,

 

 

“Jika tidak naik pesawat, maka dia akan selamat’.”

 

 

Karena yakin penyebab matinya  adalah naik pesawat yang mengalami kecelakaan.

 

 

Padahal matinya karena  takdir Allah.

 

Meskipun dia tidak naik pesawat.

 

 

Jika ditakdirkan mati, maka dia  akan mati juga.

 

 

Boleh memberi penjelasan  tentang sebab akibat.

 

Karena Islam juga mengakui adanya sebab dan akibat.

 

Tapi harus dengan penjelasan semuanya karena takdir Allah.

 

 

 

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 154.

 

 

ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُعَاسًا يَغْشَىٰ طَائِفَةً مِنْكُمْ ۖ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ ۗ يُخْفُونَ فِي أَنْفُسِهِمْ مَا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَا قُتِلْنَا هَاهُنَا ۗ قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

 

Kemudian setelah kamu berduka, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan kamu, sedangkan segolongan lagi  dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakan: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakan: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.

 

 

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 168.

 

 

الَّذِينَ قَالُوا لِإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا ۗ قُلْ فَادْرَءُوا عَنْ أَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

 

Orang yang mengatakan kepada saudaranya dan mereka yang tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentu mereka tidak terbunuh". Katakan: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang yang benar".

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

“Berusahalah keras untuk mendapat apa yang bermanfaat bagimu dan mohon pertolongan kepada Allah.

 

Jangan kamu lemah semangat.

 

 

Jika kamu tertimpa musibah, jangan berkata: Seandainya saya melakukan ini dan itu, niscaya menjadi begini dan begitu.

 

 

Tetapi katakan: Allah telah menakdirkan.

 

 

Apa yang Dia kehendaki, akan Dia kerjakan.

 

 

Sesungguhnya perkataan: Seandainya, itu membuka perbuatan setan.”

 

 

Tugas manusia adalah ikhtiar maksimal dan optimal.

 

 

Kemudian bertawakal kepada Allah.

 

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 159.

 

 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

 

Maka karena rahmat Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri darimu. Karena itu maafkan mereka, mohonkan ampun bagi mereka, dan bermusyawarah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian jika kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang bertawakal kepada-Nya.

 

 

Takdir itu mutlak milik Allah.

 

 

Manusia tidak tahu sebelumnya.

 

 

Tapi, manusia wajib ikhtiar maksimal.

 

 

Kemudian menyerahkan hasilnya kepada takdir Allah.

 

(Sumber suara.muhammadiyah)