Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ITTIBA YAITU IKUT DENGAN CEK DALIL BUKAN TAKLID. Show all posts
Showing posts with label ITTIBA YAITU IKUT DENGAN CEK DALIL BUKAN TAKLID. Show all posts

Tuesday, April 19, 2022

13225. ITTIBA YAITU IKUT DENGAN CEK DALIL BUKAN TAKLID

 

 



 

ITTIBA YAITU IKUT  DENGAN CEK DALIL BUKAN TAKLID

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Muhammadiyah mengamalkan ajaran Islam.

Berdasar Al-Quran dan sunah Nabi.

 

Memakai akal pikiran.

Sesuai ajaran Islam.

 

Akal pikiran adalah alat untuk:

 

1.      Mengungkap kebenaran.

Yang terkandung dalam Al-Quran dan Sunah Rasul.

 

2.      Memahami maksud.

Yang tercakup dalam Al-Quran dan Sunah Rasul.

 

Muhammadiyah terbuka untuk ijtihad.

 

Yaitu mencurahkan kemampuan berpikir.

 

Untuk menggali dan merumuskan ajaran Islam.

 

Berdasarkan wahyu dengan pendekatan tertentu.

 

Muhammadiyah tidak taklid.

 

Taklid adalah ikut pemikiran ulama.

Tanpa tahu dalil dan argumentasinya.

 

Muhammadiyah bersikap ittiba’ .

Yaitu ikut pemikiran ulama.

 

Dengan tahu dalil dan argumentasinya.

 

Salafus shalih.

Yaitu pemeluk lslam dulu yang saleh.

 

Salafus Shalih adalah sebutan bagi generasi awal Islam.

Sebelum tahun ke-300 Hijriah.

 

Salafus Shalih terdiri atas:

1.      Para sahabat.

2.      Para tabiin.

 

3.      Para tabiit tabiin.

4.      Ditambah 2 generasi lagi.

 

Salafus shalih dekat dengan zaman Nabi.

 

Mereka dinilai punya pemahaman agama lebih baik.

Daripada generasi setelahnya.

 

Apalagi para sahabat.

Mereka bergaul lamgsung dengan Nabi Muhammad.

 

Dalam kondisi senang dan susah.

Kondisi damai dan perang.

 

Dalam semua situasi dan kondisi.

 

Para sahabat bersama Rasulullah.

Saat ayat Al-Quran turun.

 

Mereka saksi langsung penjelasan Nabi.

Tentang ayat yang turun.

 

Dan hal lain yang belum diketahui.

 

Para ulama berbeda pendapat.

 

Tentang pemahaman Salafus Shalih.

Terutama para sahabat.

 

Pendapat ke-1.

Sebagian ulama berpendapat.

 

Bahwa pemahaman para sahabat.

Termasuk dalil agama.

Yang harus diambil.

 

Jika dalam suatu masalah.

Tidak ada dalil Al-Quran, sunah,  dan ijma’.

 

Jika pemahaman para sahabat berbeda.

Maka dipilih salah satu.

 

Argumentasinya.

Kemungkinan pendapat sahabat benar.

Sangat besar.

 

Dan kemungkinan salah.

Sangat kecil.

 

Karena para sahabat.

Menyaksikan turunnya Al-Quran.

 

Tahu hikmahnya.

Dan paham penyebab turunnya.

 

Para sahabat.

Menemani Nabi.

Dalam jangka waktu panjang.

 

Maka pemahaman para sahabat.

Punya kedudukan lebih tinggi.

 

Dibanding pemahaman lainnya.

 

Pendapat ke-2.

Sebagian ulama lain berpendapat.

 

Bahwa pemahaman sahabat.

Bukan hujah syar’i.

 

Sehingga tidak wajib diikuti.

 

Argumentasinya.

 

Yang wajib diikuti.

Yaitu Al-Quran dan sunah.

 

Muhammadiyah berpendapat.

Bahwa pemahaman sahabat dan tabi’in.

Bukan dalil mengikat.

 

Artinya boleh diamalkan.

Selama tidak bertentangan.

Dengan Al-Quran dan sunah.

 

Dan tidak ada dalil lain.

Yang lebih muktabar (diakui).

 

(Sumber suara muhammadiyah)