Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label IMAM MAHDI TAK ADA DALAM AL-QURAN. Show all posts
Showing posts with label IMAM MAHDI TAK ADA DALAM AL-QURAN. Show all posts

Sunday, June 27, 2021

10146. IMAM MAHDI TAK ADA DALAM AL-QURAN

 






IMAM MAHDI TAK ADA DALAM AL-QURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

KEYAKINAN ADANYA IMAM MAHDI BUKAN AKIDAH ISLAM

 

 

Pada sekitar tahun 2006, Jaber Bolushi meramalkan datangnya Imam Mahdi.

 

 Katanya, pada 23 Oktober 2015 Imam Mahdi akan muncul di Mekah setelah hilang ke alam lain awal abad ke-20.

 

 Tokoh itu berasal dari Jawa Tengah.

 

 Pada 24 Oktober 2015 ia akan dibaiat di Kakbah.

 

 

 

Setelah itu sebagian pasukan yang dipimpin keturunan Mu’awiyah bin Abi Sufyan ke  Kufah tetapi dapat ditumpas.

 

 

Sebagiannya ke Madinah menghancurkan Masjid Nabawi.

 

 Pasukan itu hendak membunuh Imam Mahdi di Mekah.

 

  

Tapi dapat ditumpas oleh pasukan Malaikat.

 

  

Setelah itu, Imam Mahdi ke Kufahmendirikan pemerintahan di sana.

 

  

 Pro kontra Imam Mahdi.

  

Pada Februari 2016 asteroid akan menubruk Amerika Serikat hingga hancur.

 

  

Pada 11 September 2018, Nabi Isa turun dari langit membantu Imam Mahdi.

 

  

 Nantinya, pada 2019-2021, Kaum Yahudi seluruh dunia berbondong-bondong ke Israel.

 

  

Pada 7 Agustus 2022, Imam Mahdi merebut Jerussalem dan menghancurkan Israel.

 

  

Ia akan datang menegakkan keadilan dan menghancurkan kezaliman.

 

 Benarkan ramalan itu menjadi kenyataan?

 

 Yang seharusnya sudah lewat ternyata tidak terjadi, dan yang akan datang masih harus dinanti.

 

 

Messianisme Masa Lalu

  

 

Itu adalah ramalan yang dibuat orang beberapa tahun lalu.

 

 

 

 ltu bukan pertama.

 

 

Tradisi messianisme—kepercayaan akan datangnya tokoh di akhir zaman menyelamatkan dunia ini— telah berkembang sejak zaman bahula.

 

  

Orang Zoroaster Persia menanti datangnya Mesio Darbahmi.

 

  

Orang Hindu menanti turunnya Kalki.

 

 

Orang Yahudi menanti Messiah.

 

  

Mirza Ghulam Ahmad di India, mengaku sebagai Imam Mahdi  memuji penjajah Inggris atas Anak Benua India.

 

 

 

Sudan mengenal gerakan Mahdi sejak zaman penjajahan.

 

 Di zaman kolonial orang Jawa percaya akan datangnya Ratu Adil.

 

 

HOS Cokroaminoto pernah diyakini sebagai Ratu Adil yang dijanjikan untuk mengakhiri penderitaan akibat penjajahan Belanda.

 

  

Orang Jawa mengenal satrio piningit.

 

 

 

Pengikut Al-Arqam di Malaysia percaya Imam Mahdi akan muncul di negeri Khurasan (sekarang Azerbaijan).

 

 Banyak pengikutnya hijrah ke sana untuk menyambut kemunculan tokoh mesianistik itu.

 

 

Konsep tentang figur itu punya ciri mirip dengan figur Imam Mahdi dalam konsep Syiah.

 

 

 Latar belakang lahirnya pun sama.

 

 Yakni masa krisis ketika masyarakat tidak berdaya dan mengalami penderitaan akibat kezaliman dan kejahatan merajalela.

 

  

 

Masuknya Messianisme ke Dunia Islam

 

  

Tradisi messianisme yang sudah dimiliki oleh orang Yahudi dan Nasrani.

 

 Bahkan masyarakat primitif sebelumnya masuk ke dunia Islam melalui pintu Syiah sekitar abad ke-9.

 

 Menurut kepercayaan Syiah Itsna Asyariyah, imam ke-12, Muhammad bin Hasan al-Asykari, hilang bersembunyi tahun 874 M ketika usia 5 tahun.

 

 

 

Masa ketika imam bersembunyi disebut masa ghaybah (absen).

 

 

Pengikut Syiah meyakini imam ke-12 masih hidup sampai sekarang.

 

 

 Berarti usianya lebih 1.141 tahun.

 

  

Dan akan kembali muncul di akhir zaman menghancurkan kezaliman dan menegakkan keadilan.

 

 

 

Soal umur melebihi 1000 tahun, kaum Syiah menganggapnya rasional.

 

 Allah Maha Kuasa, seperti umur Nabi Nuh 950 tahun.

 

 

Seorang intelektual Iran, Ali Syariati, sebagai penganut Syiah taat memberi penafsiran modern atas konsep Mahdi Muntadhar (yang terbimbing dan yang ditunggu) untuk menggerakkan revolusi di Iran.

 

 Katanya, umat Islam tidak boleh berpangku tangan atas kezaliman, dengan  alasan menunggu datangnya Imam Mahdi.

 

  

Sebaliknya, umat harus bergerak mendorong agar Imam Mahdi yang ditunggu segera muncul untuk menghancurkan para thaghut (monarki Pahlevi di Iran) pada waktu itu.

 

 

 

 

lmam Mahdi Tak Ada dalam Al-Quran

  

 

Kepercayaan tentang Imam Mahdi Muntadhar tidak ada dalam al-Quran.

 

 Ia hanya disebutkan dalam hadis yang statusnya diperdebatkan.

 

  

Sebagian muhaddits mengatakan tidak ada hadis tentang Imam Mahdi yang bisa dijadikan hujjah.

 

 Tetapi ada juga yang meyakini sebaliknya.

 

 Saya sendiri lebih condong ke pendapat ke-1, karena sanadnya mengandung rawi bermasalah.

 

  Analisis matan mengindikasikan adanya pengaruh kaum Syiah  mencari landasan normatif bagi keyakinannya tentang Imam Mahdi.

 

 

 

Dalam proses itu hadis baru bermunculan dan tersebar ke pusat periwayatan hadis, termasuk Suni.

 

 Lebih dari itu, tinjauan tentang matan juga menunjukkan adanya perbedaan tentang genealogi al-Mahdi.

 

 Beberapa hadis menyebut keturunan Fatimah.

 

  

Hadis lain menyebutkan keturunan Abbas, paman Nabi.

 

 Dan ada pula yang menyebutkan al-Mahdi adalah Isa bin Maryam.

 

 Demikian pula tentang masa kekuasaannya.

 

 

Hadis-hadis berbeda dalam bilangan tahun kekuasaannya.

 

 

Yakni 5, 7, 9, dan bahkan 20 tahun.

 

 

 Percaya Imam Mahdi bukan termasuk akidah.

 

  

Percaya kepada Imam Mahdi bukan bagian dari rukun iman.

 

 

 Juga bukan termasuk akidah ushuliyyah.

 

 Jika ada perbedaan, insyaallah tidak merusak iman.

 

  

Menyikapi kontroversi seperti itu, selayaknya kita yakin terhadap apa yang kita yakini, dengan argumen jujur.

 

 Sambil mohon hidayah dan taufiq dari Allah agar pemahaman kita sesuai dengan kehendak Allah.

 

  

 (Sumber Prof Syafiq A Mughny)