Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label CARA MENGISI WAKTU DENGAN BAIK. Show all posts
Showing posts with label CARA MENGISI WAKTU DENGAN BAIK. Show all posts

Tuesday, August 10, 2021

10829. CARA MENGISI WAKTU DENGAN BAIK

 



CARA MENGISI WAKTU YANG BAIK

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Al-Quran surah Al-Ashri (surah ke-103) ayat 1-3.

 

وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

 

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.

 

 

Waktu harus diisi dengan berbagai kegiatan positif.

 

Dalam Al-Quran surah Al-Ashri (surah ke-103) ayat 1-3.

 

Disebut 4 hal yang dapat menyelamatkan manusia dari kerugian dan kecelakaan besar.

 

 

1)            Beriman.

2)            Beramal saleh.

3)            Saling berwasiat dalam kebenaran.

4)            Saling berwasiat dengan kesabaran.

 

Sebenarnya keempatnya telah dicakup dalam kalimat “beramal saleh”.

 

Tetapi diperinci untuk memperjelas dan menekankan beberapa hal.

 

Yang mungkin sepintas tidak terjangkau oleh kalimat “beramal saleh”.

Kata “iman” dari segi bahasa dapat diartikan dengan “pembenaran”.

 

 

Sebagian ulama mengartikan “iman” adalah “pembenaran hati terhadap hal yang didengar oleh telinga”.

 

Karena pembenaran oleh akal saja tidak cukup.

 

Yang lebih penting penting  “pembenaran hati”.

 

 

Peringkat dan kekuatan iman tiap orang berbeda-beda.

 

Dan dapat berubah.

 

Anatara waktu dengan waktu lainnya.

 

 

Bunyi rumusannya adalah,

 

”Al-imanu yazdadu wa yanqushu”.

 

 Iman itu bertambah dan berkurang.

 

الإِيْمِانُ يَزْدَادُ وَ يَنْقُصُ

 

Iman itu bertambah dan berkurang.

 

الإِيْمِانُ قَوْل وَ عَمَلٌ يَزِيْدُ وَ يَنْقُصُ

 

Iman itu adalah perkataan dan perbuatan, yang bertambah dan berkurang.

 

Mempertahankan dan meningkatkan iman adalah hal yang sangat ditekankan.

 

Karena iman sangat berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya amal perbuatan manusia oleh Allah.

 

 

Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 23.

 

وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا

 

Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.

 

 

Ayat Al-Quran inu menjelaskan.

 

 

Bahwa semua amal perbuatan orang-orang yang tidak beriman.

 

Akan sia-sia bagaikan debu yang beterbangan.

 

 

Karena ini adalah “undang-undang Allah”.

 

Beriman kepada Allah, saling berwasiat dalam kebenaran.

 

Dan saling berwasiat dengan kesabaran pada hakikatnya  termasuk bagian amal saleh.

 

tetapi ketiganya ditampilkan secara eksplisit.

 

Untuk menyampaikan suatu pesan tertentu.

 

 

Pesan itu “amal saleh” yang “tanpa iman” tidak akan diterima oleh Allah.

 

Sehingga dapat dinyatakan 2 macam ajaran agama.

 

1)     Pengetahuan.

Iman (akidah) adalah bagian pengetahuan.

2)     Pengamalan.

Syariat adalah bagian pengamalan.

 

 

Para ulama memahami makna “alladzina amanu”.

 

 

Yaitu “orang-orang beriman” dalam ayat Al-Quran ini.

 

Adalah “orang-orang yang punya pengetahuan tentang kebenaran”.

 

 

Puncak kebenaran adalah “pengetahuan tentang Allah dan ajaran agama yang bersumber dari Allah”.

 

 

Kesimpulannya.

 

Syarat pertama yang dapat menyelamatkan orang dari kerugian adalah “iman”.

 

Atau “pengetahuan tentang kebenaran”.

 

Syarat kedua agar manusia terhindar dari kerugian total adalah:

 

1)      beriman kepada Allah.

2)     Beramal kebaikan.

3)     Saling berwasiat dalam kebenaran.

4)     Saling berwasiat dalam kesabaran.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.      Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.      Tafsirq.com online.