Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH. Show all posts
Showing posts with label BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH. Show all posts

Sunday, May 9, 2021

9519. BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH

 


BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

  

AKU SEBENARNYA TELAH DIMAKAN SINGA SAAT BANTENG PUTIH ITU DIMAKAN

 

 

Ini tamsil menarik.

 Tamsil ini dalam bahasa Arab, berbunyi:

 

أكلت يوم أكل الثور اﻷبيض

 

 Aku sebenarnya telah dimakan [singa itu], ketika banteng putih itu dimakan.

  

Alkisah, ada 3 banteng, yaitu:

 

1.              Banteng putih.

 

2.              Banteng merah.

 

3.              banteng hitam.

 

 Ketiga banteng ini berhadapan dengan seekor singa yang hendak memangsanya.

 

 Tapi karena ketiganya bersatu padu, maka singa tak bisa memangsa mereka.

  

Singa pun tak kehilangan cara.

  

Untuk memangsa ketiganya tidak bisa sekaligus, harus satu-persatu.

 

 

Caranya, dia harus memisahkan ketiganya, dengan bujuk rayu dan muslihat.

  

Singa mulai menjadikan banteng putih sebagai target mangsa.

 

 Maka, ia datang kepada kedua banteng yang lain, merah dan hitam.

 

 

 Dia katakan kepada mereka,

  

“Saya akan makan banteng putih, jadi kalau kalian tidak ingin aku mangsa.

  

Lebih baik kalian diam saja, tidak perlu membantunya.

 

 

Kalian akan aku biarkan, dan aman.” .

  

Kedua banteng itu pun setuju.

  

Mereka diam saja, saat banteng putih dimangsa singa.

 

 

Tak ada kepedulian sedikit pun, karena yang dimangsa bukan mereka.

  

 

Singa memangsa banteng putih dengan lahap, tanpa kesulitan berarti.

  

 

Sedangkan kedua banteng lainnya menyaksikan temannya dimangsa, tanpa sedikit pun empati.

  

 

Mereka salah.

 

 Dianggapnya singa itu tak akan memangsa mereka.

 

 

 Maka, setelah hari berganti, giliran mereka yang dimangsa.

 

  Tetapi, jika sekaligus.

  

Singa itu pun tak akan bisa menundukkan mereka.

 

 

Caranya, seperti cara yang dilakukan singa itu memangsa banteng putih.

  

Singa datang kepada banteng hitam,

 

 

“Saya akan mangsa benteng merah, kamu diam saja, tidak perlu membantunya.

 

 Kamu tidak akan aku mangsa, tenang saja dan kamu aman.”

 

 

Singa itu pun memangsa banteng merah dengan lahapnya, tanpa perlawanan berarti.

 

 

Di depan mata hanya tinggal banteng hitam.

 Banteng hitam itu pun hanya melihat dan menyaksikan temannya, banteng merah dimangsa singa, tanpa empati.

 

 

Seolah itu tidak akan menimpa dirinya.

 

 

Tapi, dia salah.

 

Setelah hari berganti, banteng hitam itu tinggal sendiri.

  

Saat tinggal sendiri, singa itu pun memangsanya dengan mudah.

 

 

Seperti kedua temannya yang telah dimangsa singa terlebih dahulu.

 

Saat banteng hitam itu menjelang ajalnya.

 

Dia berkata,

  

“Aku sesungguhnya telah dimakan singa itu, saat banteng putih itu dimakan.”

 

 

 Artinya, ketika mereka membiarkan seekor banteng putih dimangsa singa, dan tidak dilawan.

 

 

Akhirnya kekuatan banteng-banteng tadi berkurang.

 

 

Karena tinggal 2 ekor.

 

Kemudian tinggal 1 ekor.

 

 Saat itulah singa dengan mudah melakukan aksinya.

 

 

Begitulah, tamsil yang indah.

  

Menggambarkan betapa persatuan umat Islam itu penting.

 

Tak hanya penting, tetapi juga wajib.

  

Cara kaum MUSUH ISLAM menghancurkan kekuatan Islam adalah dengan mengadu domba.

 

 

Diciptakan,

 

 “Islam Radikal” vs “Islam Moderat”.

  

“Islam Arab” vs “Islam Nusantara”.

 

 

Semuanya ini tujuannya satu.

  

Menghancurkan kekuatan umat Islam, dan memangsa kaum Muslim.

 

 Bodohnya, ada orang Islam, organisasi Islam, bangga karena tidak dicap kaum Kafir sebagai “Islam Radikal”.

 

  

Dan senang dengan cap, “Islam Moderat”.

 

Padahal mereka akan dimakan juga.

 

Kelak setelah “Islam Radikal” dijadikan mangsa.

  

Sebab, musuh kaum Kafir.

 

 Seperti kata Samuel Huntington, bukanlah “Islam Radikal,” atau “Islam Fundamentalis”.

 

 

Tetapi Islam itu sendiri.

  

Dikotomi itu hanya cara yang dilakukan “singa” Kafir untuk memangsa kaum Muslim, dan menghancurkan Islam.

 

 (Sumber KH. Hafidz Abdurrahman)

 

SINGA PISAHKAN BANTENG UNTUK DIMANGSA SATU PER SAT