Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label DATA BOCOR AWAS KARTU KREDIT PALSU. Show all posts
Showing posts with label DATA BOCOR AWAS KARTU KREDIT PALSU. Show all posts

Tuesday, July 9, 2024

34126. DATA NEGARA BOCOR AWAS KARTU KREDIT PALSU

 


DATA NEGARA BOCOR AWAS KARTU KREDIT PALSU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Pakar teknologi dan informasi

Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

 

Solichul Huda ingatkan.

Pemerintah antisipasi.

 

Penyalahgunaan data.

 PDNS 2 yang diretas.

 

"Serangan 'ransomware'.

Begitu masuk jalankan aplikasi kecil.

Mengubah kode database.

Sehingga tak bisa dibuka.

 

Kata orang umum.

Disebut 'ngunci'.

 

Dalam IT istilahnya dienkripsi.

 Selasa (9/7/2024).

 

Tim "hacker" sudah serahkan.

Kunci enkripsi PDNS yang diretas.

 

Sudah bisa dibuka lagi.

Tapi soalnya.

 

Peretasan diiringi unduh data.

"Yang namanya 'hacker'.

Diia berhasil masuk.

Pasti 'download' semua data.

 

Data aslinya masih di PDNS.

Tapi sudah disalin.

Berarti sudah dicuri.

 

Data penduduk.

Rawan disalahgunakan.

 

Dan bisa dijual.

Untuk kepentingan tertentu.

 

Akibatnya bisa fatal.

Misalnya.

 

1)        Buat kartu kredit identitas palsu.

2)        Palsu data untuk teroris.

3)        Dan kejahatan lain.

 

Data penduduk berisi:

1)        Fc KTP.

2)        Foto terakhir.

 

3)        Sidik jari.

4)        Dan lainnya.

 

Huda sarankan.

Pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika.

 

Buat "surat kehilangan".

Bahwa data PDNS 2.

 

1)        Telah dicuri.

2)        Dianggap hilang.

 

Dia minta warga tenang.

Dan tidak perlu khawatir.

 

Soal keamanan uang nasabah di bank.

Khususnya dalam negeri.

 

"Sejauh saya tahu.

Bank tak koneksi Pusat Data Nasional (PDN).

 

Saya khawatir data bank di luar negeri," katanya.

 

Huda juga menilai.

Rakyat rawan jadi korban.

 

Tak akses teknologi perbankan.

Seperti M-banking atau SMS banking.

 

Karena mereka tak tahu.

Jika datanya dipakai orang lain," katanya.

 

(Sumber suara)