Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BERPIKIR ITU SUSAH MAKA ORANG SUKA MENGHAKIMI. Show all posts
Showing posts with label BERPIKIR ITU SUSAH MAKA ORANG SUKA MENGHAKIMI. Show all posts

Sunday, July 11, 2021

10368. BERPIKIR ITU SUSAH MAKA ORANG SUKA MENGHAKIMI

 



BERPIKIR ITU SUSAH MAKA ORANG SUKA MENGHAKIMI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

1.      Menurut para ahli bahwa berpikir itu susah.

 

Sehingga banyak orang malas berpikir.

 

Tapi senang menghakimi.

 

Pada umumnya, manusia suka mengadili.

 

Tapi tak suka menganalisa.

 

Jika kita suka menghakimi orang lain.

 

Mungkin karena kita sudah malas berpikir.

 

2.      Jika melihat ke dalam, maka visi kita terlihat jelas.

 

Orang yang suka melihat keluar, dia seperti mimpi.

Tapi orang yang suka melihat kedalam, maka dia akan bangkit.

 

Jika suka melihat parameter keluar.

 

Maka hasilnya seperti mimpi.

 

Yaitu kita tak sadar akan punya target ini dan itu.

 

Karena pengaruh luar.

 

Tapi jika kita melihat kedalam.

 

Maka akan terbangun dengan potensi diri sendiri.

 

Sehingga tahu siapa diri kita.

 

Tugas kita apa dan apa yang harus dikerjakan.

 

Juga tahu apa yang tidak boleh dilakukan.

 

 

3.      Nasihat untuk orang berbakat

 

Semua manusia punya bakat istimewa.

 

Jika kita tahu punya banyak potensi, bakat, dan kelebihan.

 

Maka jangan berpikir akan mendapat sesuatu dari orang lain.

 

Tapi harus berpikir memberi sesuatu kepada orang lain.

 

Punya banyak potensi, bakat, dan kelebihan.

 

Bukan cuma dinilai sebagai nikmat dari Allah.

 

Tapi juga harus dinilai sebagai tanggung jawab.

 

Dibanding orang lain yang tak mendapat nikmat seperti kita.

 

Maka tanggung jawab kita lebih besar dibanding orang lain.

 

Yang tak punya bakat istimewa.

 

Tiap orang punya kesempatan sama.

 

Untuk menjadi sesuatu yang diinginkan.

 

Tak usah galau dengan kondisi sekarang.

 

Semua manusia punya waktu sama.

 

Yaitu 24 jam sehari semalam.

 

Semua manusia punya pancaindra dan instuisi sama.

 

Mungkin cara mengelolanya yang berbeda.

 

Maka harus dikelola yang baik.

 

Manusia butuh teman untuk cermin.

 

Agar hidup bisa makin baik.

 

Misalnya, cara sikap kita.

 

Mana yang baik dan kurang baik .

 

Teman kita yang tahu.

4.      Bahagia lebih terasa, jika ada kesedihan.

 

Bahagia akan bermakna, jika ada kesusahan.

 

Jika manusia senang terus.

 

Maka rasa senang itu menjadi biasa.

 

Dan kurang bermakna.

 

Yang membuat nikmat sangat terasa, jika ada kegagalan.

Jika saat sekolah sampai lulus nilainya A terus.

 

Maka nilai A itu menjadi biasa saja.

 

Tapi nilai A itu sangat menggembirakan.

 

Jika sebelumnya mendapat nilai E terus.

 

Artinya, saat menerima kesedihan.

 

Maka harus sabar.

 

Karena akan muncul imbangannya.

 

Sehingga akan terasa lebih nikmat.

 

Dan sebaliknya.

 

Jika dalam kondisi sedih terus.

 

Maka kesedihan itu akan terasa biasa saja.

 

Kesimpulannya.

 

Dalam menghadapi kenikmatan dan kesusahan.

 

 

Sebaiknya yang wajar saja.

 

Jangan terlalu berlebihan.

 

Karena rasa senang dan susah itu saling mengimbangi.

 

 

5.      Kamu adalah perbuatanmu.

Bukan apa yang kau ucapkan.

 

Misalnya, ucapan:

 

1.      Saya akan belajar dengan keras.

 

2.      Saya akan bekerja dengan tekun.

 

3.      Dan perkataan lainnya.

 

 

Tapi langsung mengerjakan apa yang kamu inginkan.

 

Dirimu adalah perbuatanmu.

 

Dan bukan cuma perkataanmu.

 

 

(Sumber Ngaji Filsafat DR. Fahrudin Faiz)