Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label KEMATIAN MUSIBAH BAGI YANG DITINGGAL. Show all posts
Showing posts with label KEMATIAN MUSIBAH BAGI YANG DITINGGAL. Show all posts

Friday, May 5, 2023

17798. DI ALQURAN KEMATIAN MUSIBAH BAGI YANG DITINGGAL

 







DALAM ALQURAN KEMATIAN MUSIBAH BAGI YANG DITINGGAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M



 

 

 

Ada sifat buruk manusia.

Jika kena musibah.

Atau hal tak menyenangkan.

 

Dengan cepat diucapkan.

Musibah ini takdir Allah.

 

Tapi sebaliknya.

Jika sukses.

Dikatakan sukses itu.

 

Hasil kerja keras dan cerdas.

Karya saya sendiri.

 

Sikap ini tak sejalan dengan Al-Quran.

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 79.

 

مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

 

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.

 

Manusia tak bisa lepas.

Dari takdir Allah.

 

Takdir Allah untuk manusia.

Tak hanya satu.

 

Allah beri manusia “takdir”.

Yaitu “mampu memilih”.

Berbagai “takdir” Allah.


 
Misalnya.

1)        Runtuhnya tembok rapuh.

2)        Berjangkitnya wabah penyakit.

 

Yaitu takdir dari Allah.

Berdasar “hukum alam”.

Yang telah ditetapkan.

 

 

Jika orang tak menghindar.

Dari wabah penyakit.

 

Maka dia terima akibatnya.

Dan itu takdir dari Allah.

 

Tapi, jika orang menghindar.

Dan luput dari musibah.

Hal itu juga takdir Allah.

 

Karena Allah beri nikmat.

Berupa takdir “mampu memilih”.

 

Jika orang hanya ingat takdir.

Pada saat terjadi musibah.

Hal itu keliru.

 

Tambah keliru.

Jika orang salahkan “takdir”.

Untuk musibah yang menimpanya.


Al-Quran sebut kematian itu musibah.

Hanya bagi orang yang ditinggal.

 

Tapi bagi orang meninggal.

Usai mati.

Bisa merasakan nikmat dari Allah.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 154.

 

وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِنْ لَا تَشْعُرُونَ
 

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tapi kamu tidak menyadarinya”.

 

Dalam hidup di dunia.

Manusia mirip telur ayam.

Sebelum menetas.

 

Wujud anak ayam.

Jadi  sempurna.

 

Setelah tinggalkan dunianya.

Yaitu dunia telur.

 

Demikian pula manusia.

Bisa hidup sempurna.

 

Hanya dapat dicapai.

Dengan meninggalkan dunia fana ini.

Meninggalkan alam hidup sekarang.

 


Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online