Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label INTI IKHLAS YAITU TAUHID. Show all posts
Showing posts with label INTI IKHLAS YAITU TAUHID. Show all posts

Sunday, January 29, 2023

16438. SAAD IBRAHIM INTI IKHLAS YAITU TAUHID



SAAD IBRAHIM INTI IKHLAS YAITU TAUHID

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-lkhlas (surah ke-112) ayat 1-4.

 


قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

 

Katakan: "Dia Allah, Yang Maha Esa.

اللَّهُ الصَّمَدُ

 

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

 

Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

 

Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".

 

Al-Ikhlas.

Yaitu memurnikan keesaan Allah.

 

Al-Ikhlas.

Khusus soal tauhid.

Atau keesaan Allah.

 

Surah Al-Ikhlas.

Tegaskan konsep keesaan Allah.

Dan batalkan semua bentuk syirik.

Tolak sembah berhala.

 

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

 Saad Ibrahim.

 

“Bertauhid.

Yaitu proses pemurnian keberadaan Tuhan.

 

Dari hal yang tidak kita akui.

Sebagai Tuhan,” ujarnya.

 

Dalam Pengajian Tarjih Muhammadiyah.

Di Universitas Muhammadiyah Malang.

Rabu (25/1/2023).

 

Tauhid.

Yaitu menempatkan Allah.

Sebagai satu-satunya Wajib Wujud.

 

Allah.

Yaitu entitas yang keberadaannya.

Sangat absolut.

 

Berbeda dengan semua makhluk.

Sebagai Mumkin Wujud.

 

Allah.

Yaitu sumber segala kebaikan.

Atau “al-shamad”.

 

Tauhid bukan sekadar mengesakan Allah.

Tapi juga menempatkan Allah.

 

Sebagai segala puncak:

1)        Mulia.

2)        Kebaikan.

3)        Unggul.

 

Agar manusia bisa mulia dan baik.

Dia harus selalu bergantung.

Hanya pada Allah.

 

Ikhlas.

Juga memurnikan tujuan hidup.

Sepenuhnya untuk Allah.

 

Hidup mudah dijalani.

Jika diserahkan pada Allah.

 

“Ketika kita menempatkan Allah.

Pada tempat tertinggi.

 

Maka posisi apa pun.

Yang kita duduki.

 

Dan kapan pun kita berhenti.

Dari kedudukan itu.

 

Hal itu.

Tak jadi beban pikiran kita,” ujar Saad.

 

Orang yang tauhidnya kuat.

Pada Allah.

 

Tak merasa lebih tinggi.

Di depan orang lain.

 

Pemimpin pegang kuat nilai tauhid.

Tak akan berbuat zalim.

 

Karakter seperti ini.

Implikasi terwujudnya keadilan.

 

Bertauhid.

Kita tak merasa lebih tinggi.

Daripada orang lain.

 

Apalagi merasa lebih tinggi di depan Allah.

 

Orang status sosial rendah.

Mungkin lebih tinggi posisinya.

Di depan Allah.

 

 

Saat kita ikhlas pada Allah.

Bisa berpikir  jernih.

 

Dalam hadapi segala hal.

Penuh kejernihan.

 

Karena yakin.

Bahwa yang di atas hanya Allah.

 

Juga tak minder .

Dengan siapa saja,” jelas Saad.

 

 

(Sumber muhammadiyah)