Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label FORMASI PASUKAN QURAISY PADA PERANG UHUD. Show all posts
Showing posts with label FORMASI PASUKAN QURAISY PADA PERANG UHUD. Show all posts

Sunday, February 14, 2021

8630. FORMASI PASUKAN QURAISY PADA PERANG UHUD

 


FORMASI PASUKAN QURAISY PADA PERANG UHUD  

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

Rasulullah umur 56 tahun.

 

 

Pasukan muslim maju ke medan Perang Uhud.

 

 

Setelah kelompok Abdullah bin Ubay (tokoh munafik) mundur dari medan perang.

 

 

 

Rasulullah memimpin 700 prajurit muslim maju mendekati musuh.

 

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

 

”Siapakah yang bisa menunjukkan jalan yang lebih dekat, tanpa melewati musuh?”

 

 

 

 

Abu Khaitsamah menunjukkan jalan lebih pendek ke Uhud, melewati perkebunan milik Bani Haritsah.

 

 

 

 

Pasukan muslim melewati kebun milik Mirba bin Qaizhi (seorang munafik yang matanya buta).

 

 

 

 

Ketika Mirba bin Aqizhi merasa pasukan muslim lewat kebunnya, dia menebarkan debu ke arah pasukan muslim.

 

 

 

 

 

Pasukan muslim ingin membunuhnya, tetapi Rasulullah melarangnya.

 

 

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

 

”Kalian jangan membunuhnya, karena dia orang buta hatinya, sehingga buta matanya.”

 

 

 

Pasukan muslim tiba di kaki gunung Uhud, menghadap ke Madinah dengan membelakangi gunung Uhud.

 

 

 

 

Pasukan Qurasy berada di tengah-tengah antara pasukan muslim dengan kota Madinah.

 

 

 

Pengaturan pasukan musyrik Mekah.

 

 

1.      Abu Sufyan bin Harb adalah komandan tertinggi.

 

 

2.      lkrimah bin Abu Jahal dibantu Khalid bin Walid sebagai komandan pasukan berkuda.

 

 

 

3.      Abdullah bin Rabiah sebagai komandan pasukan pemanah.

 

 

4.      Shafwan bin Umayah komandan pasukan pejalan kaki.

 

 

5.      Bendera perang dipegang Bani Abdid-Dar.

 

 

6.      Para wanita dipimpin Hindun binti Utbah (istri Abu Sufyan) membangkitkan semangat berperang.

 

 

 

Rasulullah mengatur pasukan muslim.

 

 

 

Sabtu pagi, 7 Syawal 3 Hijriah, Rasulullah mengatur pasukan muslim pada Perang Uhud.

 

 

 

Abdullah bin Jubair memimpin pasukan pemanah dengan posisi di atas gunung di Jabal Rumat, sebelah selatan Wadi Qanat.

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

 

 

”Pasukan pemanah bertugas melindungi pasukan muslim, dari serangan musuh dari arah belakang.”

 

 

 

 

“Pasukan pemanah dilarang turun untuk membantu pertempuran.

 

 

 

 

Jika kalian melihat orang-orang mengumpulkan harta rampasan perang.

 

 

Maka kalian jangan turun bergabung bersama kami, sebelum ada perintah dari saya.”

 

 

 

 

Mundzir bin Amr sebagai komandan syap kanan.

 

 

 

Zubair bin Awam komandan sayap kiri.

 

 

 

Miqdad bin Aswad komandan pasukan berkuda.

 

 

 

 

Rasulullah memakai 2 lapis baju besi sambil menghunus pedang tajam.

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

”Siapakah yang ingin mengambil pedang ini menurut haknya?”

 

 

 

 

 

Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, dan Zubair bin Awam maju ke depan Rasulullah siap menerima pedang itu, tetapi belum diberikan.

 

 

 

 

 

Abu Dujanah bin Kharazah tampil ke depan,

 

 

 

”Apa haknya, ya Rasulullah?”

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

 

”Hendaknya kamu membabatkan pedang ini ke arah musuh hingga bengkok”.

 

 

 

 

Abu Dujanah bin Kharazah berkata,

 

 

 

 

”Aku akan mengambilnya menurut  haknya, ya Rasulullah?”

 

 

 

 

Rasulullah memberikan pedang itu kepada Abu Dujanah bin Kharazah, seorang pemberani hingga terkesan sombong.

 

 

 

 

Abu Dujanah bin Kharazah mengikat sorban merah di kepalanya.

 

 

Dia berjalan mengambil posisi di antara dua pasukan yang akan berperang.

 

 

 

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

 

”Sungguh itu adalah cara berjalan yang dibenci Allah, kecuali dalam perang seperti ini.”

 

 

 

 

Rasulullah melarang pasukan muslim memulai serangan, sebelum ada perintah.

 

 

 

 

Rasulullah membakar semangat jihad, membangkitkan roh patrioisme, meningkatkan kesabaran, dan keteguhan dalam berperang.

 

 

 

 

 

Daftar  Pustaka

1.      Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.      Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.      Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. SejarahMekah. Mekah 2017.

4.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

5.      Tafsirq.com online.